Teman lama

25 5 0
                                    


"Tikka!!" Darda memeluk Viona dengan erat begitu juga dengan Nanda sedangkan Pricil hanya menatap jijik kearah mereka dan pergi keluar lapangan. "Akhirnya kita yg menangin pertandingan ini!! Gue bilang apa kalo Lo ikut main pasti kita bakalan menang" lanjut Darda dengan sangat senang.

"Iyaa! Makasihh ya Na Lo emang yg terbaik" tambah Nanda.

"Kalian berlebihan dehh" Viona melepaskan pelukan mereka.

"Weehh selamat yaa" tiba-tiba Daniel masuk kedalam lapangan.  "Pacarku emang yg terbaikk" Daniel langsung metangkul Viona, sontak Nanda langsung terkejut melihat adegan di depannya ini namun Darda terlihat datar dan tak memberikan ekspresi apapun.

"Kak!! Apaan siihh malu tau" Viona melepaskan pelukannya.

"Haaa!! Kalian pacaran😱? sejak kapan kok gue ga tau sii!" Kata Nanda sedikit tak percaya.

"Haa! Kak Daniel gillaa! Sejak kapan lu berani rangkul cewek di depan umum gini?" Dini terkejut dengan apa yg di lakuhkan Daniel barusan.

"Kita pacaran sejak 6 hari yg lalu Nda! Emang kenapa sii Din ga boleh apa Lo juga mau gue rangkul!" Jelas Daniel seperti ingin meraih Dini ke dalam pelukannya.

"Kok kita gaa tau siii!" Kata Nanda dan Dini dengan muka masam.

"Ya sorry, yg penting kalian kan udah tau kalo kita pacaran" kata Daniel.

Mereka tidak menyadari kalau sedari tadi David memperhatikan mereka dari bangku suporter, David pun nampak terkejut dengan pengakuan Daniel barusan.

"Mereka pacaran! Pantes aja kemaren Daniel mukul gue cuma gara-gara gue nganterin Viona pulang" Batin David. Tapi David tidak ingin mengurusi urusan mereka dan langsung pergi meninggalkan lapangan.

"Sampekk kapan kita disini gue udah laper nihh!! Ke kantin yuuk" Darda memegangi perutnya dan menunjukkan muka masamnya.

"Ya udah yuk biar gue yg bayar" kata Daniel dengan bangga.

"Beneran kak" kata Viona Darda, dan Nanda bersamaan.

"Nah gini dong sekali-kali baik dikitt Ama kita" kata Dini dengan semangat.

"Iyya ya udah yuukk!" Daniel langsung merangkul kan sebelah tangannya ke pundak Viona.

"Lumayann duit gue ga berkurang" cetus Darda.

"Lo mahh mau nya gratisan" sahut Nanda.

"Kayak Lo nya aja enggak" cetus Darda.

"Udah sama-sama butuh tlaktiran ga usah ribut" sahut Dini.

Mereka pun berjalan kearah kantin dengan bercanda ria.

Dikantin...

"Niih pesenannya!" Kata Nanda dan langsung menaruh makannya di atas meja.

"Weehh mantapp niihh" kata Darda dan langsung mengambil satu porsi bakso.

"Makasih Lo kak tlaktirannya"  kata Dini dan Nanda.

"Iya santai aja!" Jawab Daniel sambil melahap satu porsi bakso.

Ting!

"Aduh sendok gue jatoh" tanpa sengaja Nanda menjatuhkan sendirinya dan Nanda menunduk mengambil sendoknya.

Saat Nanda mengambil sendoknya terbersit pikiran jahil di otaknya Nanda mengikat ikatan sepatu teman-temannya menjadi satu.

"Sneakers? Inikan sneakers yg ada di toko sepatu itu! Yg harganya 3 juta yg mau gue beli tapi gak jadi" Nanda menghentikan aktifitasnya dan melihat siapa pemilik sepatu itu.

Dream Of Love TriangleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang