Suara dentuman musik mengalun memekakkan telinga, tapi hal itu justru dinikmati mayoritas dengan menghentakkan kaki dan menggoyangkan badan sesuai iringan musik. Bau asap rokok dan alkohol tercium dengan jelas di indera penciuman. Gadis itu sibuk berjalan sambil membawa nampan berisi minuman yang akan diantar pada pembeli. Sungguh, sampai sekarang ia masih tak mengerti kenapa dirinya bisa senaas ini.
Helaan napas terdengar dari bibir mungilnya, setelah selesai mengantar minuman, ia meletakkan nampan di atas meja bar. Sang bartender hanya bisa melayangkan tatapan kasihan pada gadis muda di hadapannya.
"[name], pekerjaanmu sudah selesai?" Tanyanya. Gadis itu mendongak, wajahnya terlihat lelah dengan senyum yang dipaksakan.
"Iya, aku mau ke ruang ganti dulu, Oikawa-san," balas gadis itu lalu segera menuju ke ruang ganti, shiftnya sudah selesai.
Bukan keinginannya untuk bekerja di sebuah klub malam elite, hanya hal ini saja yang bisa dilakukan dengan ijazah SMA, lagipula bayarannya lumayan tinggi. Tolong tepis pemikiran kalian, ia hanya bekerja sebagai pengantar minuman, tidak kurang tidak lebih. Gadis itu juga harus mempertahankan prestasi, jika tidak beasiswa kuliahnya terancam.
Pelik kehidupan telah melilitnya sejak lama, helaan napas kembali terdengar. Ia merapatkan jaket yang membungkus tubuh mungilnya, lalu keluar dari pintu belakang. Ekor matanya memicing melihat sosok yang terkenal di kampusnya, Kuroo Tetsuro, sedang berjalan masuk bersama seorang gadis.[]
TBC
Jangan berharap banyak, kemungkinan unpublish besar, kalo enggak ya apdet ngaret. Semoga suka, hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
IF I DIE TOMORROW
Fanfiction[completed] "Thanks for all scars you gave to me." [Kuroo Tetsurou x reader] (Warn! Contain harsh word, violence, selfharm, suidical and other sensitive content) . . . Haikyuu © Haruichi Furudate Zenorys-copyright © 2018