[play multimedia for the best experience ya hehe]
Gadis bernama Jasmine itu masih dengan setia memperhatikan tiap kata yang dilontarkan guru didepannya. Tak lupa, menambahkan satu dua kalimat ke dalam buku catatan bersampul padi. Berbeda dengan teman-teman sekelasnya yang sudah suntuk setengah mati karena dijejali cerita bertempo lambat sejak 3 jam yang lalu oleh guru sejarah mereka, Pak Jumino.
Untungnya, bel istirahat segera datang menyelamatkan.
"Aaah ternyata kaya gitu pembentukan organisasinya" ucap Jasmine sambil merelaksasikan kedua tangannya keatas.
"Nik, ngantinlah hayu." Ucapnya lagi sambil memalingkan wajah ke kawan sebangku dan se-perpangkalannya, Niko. Tak ada respon, lelaki itu masih menenggelamkan kepalanya dibawah ransel sejak mulai pelajaran. Lengkap dengan earphone putih yang menggantung di kedua telinga.
"Nikoooo, bangun elah woi. Lo tuh sekolah kaya gak berfaedah gitu." Jasmine menarik-narik sweater milik Niko dengan ganas.
"YaAllah, Jasmin JAS a MINit aja gak bisa biarin gue tenang gitu??" Sahut Niko tanpa bergerak dari posisinya.
"Lah a minute darimananya gila, lo tidur aja udah 3 jam pelajaran. Ayolah niik, makan aja mageran lo, gimana nyari jodoh ntar." Kata Jasmine yang ikut menelengkan kepalanya keatas meja.
Dan tepat setelah itu, Niko bangun dari tidurnya. Memperlihatkan wajah tampan yang meneduhkan hati.
Eh, astaghfirullah, serangan mendadak!Warning!!!
Batin Jasmine.
"Ngapain nyari lagi, kalo jodoh udah didepan mata?" Niko menatap gadis disebelahnya itu dengan intens. Cukup membuat jantung Jasmine tidak karuan untuk beberapa saat, hingga akhirnya Jasmine tersadar dan segera melayangkan buku catatan sejarah ke pipi Niko.
PLAK
"Ngomul lo dugong." Jasmine beranjak dari meja, hendak meninggalkan Niko.
"Eh min, min!" panggil Niko.
Jasmine berbalik dan menatap malas ke arah lelaki itu.
"Parmin, lo mau kemana?"
Lanjut Niko yang berjalan melewati Jasmine, dan malah menanyai Parmin teman sekelas mereka yang ada dibelakang Jasmine. Parmin yang merasa terpanggil hanya menganga bingung.
"YHA NGAPAIN LO BERENTI HAHAHHAHAHA PENGEN BANGET DIPANGGIL." Tawa Niko sambil menunjuk-nunjuk Jasmine.
Jasmine yang malu setengah mati pun menjawab dengan sinis.
"OKE. BHAY. Padahal gue mau nraktir mi ayam, tapi yauda lah yaaa"
"Eh ber-can-da doang elah bor, hehe. Apa tadi? Mau nraktir mi ayam? Yauda sini gue temenin deh. Kuy kuy." Dan akhirnya, Niko dengan semangat menggamit lengan baju Jasmine menuju kantin.
Jasmine Olandra dan Niko Ramadhan. Dua dari ribuan murid Mahawira Highschool , yang punya predikat tersendiri. Juara kelas dan most wanted sekolahan. Setempat duduk sejak awal SMA, dan akhirnya dekat karena sama-sama tidak waras. Mereka merupakan duo paling heboh di kelas. Namun tak sedikit juga yang curiga bahwa mereka dekat karena punya 'hubungan' rahasia.
"Guys, itu Niko Jasmine makan berdua lagi." bisik seorang gadis pada gerombolannya.
Tampak Niko berjalan dengan sweater hitam yang sudah dijadikan jubah superman, diiringi Jasmine dengan lilitan dasi dikepala memasuki area kantin.
"Itu yang kalo bisik-bisik suka kedengeran, tolong dikondisikan dih. Emang kenapa sih kalo gue sama lo makan? Kaya ngeliat Sehun jalan bareng awkarin aja." gerutu Niko sambil mengibas-ngibaskan lengan sweaternya.
"Hahaha gaboleh gitu ego. Mending lo pesenin mi ayam 2, biar gue jaga meja" Jasmine dengan sigap menarik salah satu kursi yang kosong dan duduk sambil menatap penuh kemenangan.
"Najis, bagian ngantri aja giliran gue."Ujar Niko yang berjalan dengan terpaksa ke arah antrian.
Selagi menunggu, Jasmine mengeluarkan hapenya, menyalakan data seluler dan segera berseluncur ke laman webtoon. Senyum sendiri membayangkan jika dirinya merupakan bagian dari komik yang dibaca. Tak sadar banyak orang yang juga senyum-senyum melihat ikatan dasi dikepalanya itu.
"Bor, minum bor?" tiba-tiba Niko kembali dan menawarkan sebotol air minum kepada Jasmine.
"Eh, makasih akhi." Dengan senang hati, Jasmine segera membuka dan menenggak setengah dari isi botol tersebut.
"Seger bor?" tanya Niko lagi.
"Iya nik, enak" jawab Jasmine.
"Iiiih liat deh, itu Niko pake acara kasih minum ke Jasmine. Terus pas diminum, Jasminnya malah diliat-liatin gitu sambil senyum."ucap gadis dari gerombolan lain.
"Iyaaa goals bangett gils. Kan jadi iriii" Balas kawan serumpian mereka..
"Berasa lagi di pegunungan gak minumnya?" pertanyaan tidak berfaedah Niko muncul lagi.
"Sok ngiklan lo. Eh tapi emang iya si, ada manis-manisnya gitu." ujar Jasmine membaca komposisi botol minumannya.
"Lah, air keran mushala dikasi apaan ya sampai bisa manis kaya gitu?" Niko bertanya pada dirinya sendiri.
Satu detik. Dua detik. Tiga detik.
"NIKO BEGO, INI AIR KERAN??!"
Dan berakhirlah jam istirahat kali ini dengan kejar-kejaran bersama Jasmine dan Niko.
KAMU SEDANG MEMBACA
A little story of Wave MATE
Fiksi RemajaApa yang pantas untuk mendampingi sang ombak?