[B1] Venerated Venomous Consort

197. The Girl Was Just Bluffing

Dia melambai dengan acuh tak acuh pada para pemuda itu, menyuruh mereka mendekat. "Anda berempat tampaknya cukup jeli, dapatkah Anda tahu persis kapan dia memasukkan racunnya? Dan di mana dia bisa mengatur racunnya?" Dia bertanya.

Keempat pemuda tersebut memang menyaksikan keseluruhan kejadian tersebut. Jadi, mereka mencoba memecah skenario, "Apakah dia mengatur racun pada ikan? Mangkuk sup? Tongkat ikan bakar? Atau mungkin bumbu..."

Di Fuyi memainkan jarinya dan membalasnya dengan jawaban satu kata, "Tidak!"

Jika gadis itu telah mengatur racun di tempat-tempat yang disebutkan di atas, pastilah dia telah mengungkapkan niatnya sejak lama.

Salah seorang pemuda datang dengan ide bagus, "Dia mengatur racunnya ke udara!"

"Tidak persis."

Keempat pemuda tersebut terus menebaknya dengan mencoba semua kemungkinan, namun sebagai gantinya, semua asumsi ditolak oleh respons satu atau dua kata master.

Mereka benar-benar tidak bisa menebaknya. Karena tidak tau apa yang harus dikatakan, mereka saling menatap dengan putus asa.

Melihat pemuda-pemuda itu memerah karena agitasi, Di Fuyi kemudian bangkit perlahan untuk mengatasi kebingungan mereka, "Racun itu bernyanyi."

Pemuda-pemuda itu diam saja. Bagaimana nyanyiannya bisa beracun? Ini adalah sesuatu yang baru!

Di Fuyi menggelengkan kepalanya dan menjelaskannya lagi dengan cara yang baik, "Itu bukan racun, bukan agen berbahaya yang disebut Mantra Air Bahagia"

Di Fuyi mendesah, "Dengan kata lain, minuman maupun ikannya tidak beracun, tapi setelah diolah dan dimasak secara khusus, agen beracun dibuat begitu ikan itu berhubungan dengan minuman itu. Masih tidak berbahaya kecuali dipicu oleh nyanyiannya, karena itu, nyanyiannya adalah penyebab sebenarnya dari semua ini! Dari cara saya menjelaskannya, apakah sekarang Anda mengerti?"

Keempat pemuda tersebut benar-benar yakin, "Dipahami!"

Guru Surgawi Zuo benar-benar hidup sesuai dengan namanya. Dia telah dengan jelas melihat banyak pengalaman untuk menjadi sangat berpengetahuan luas, sehingga dia bahkan bisa menemukan 'racun' langka semacam itu!

"Ini adalah pertama kalinya saya mendengar tentang racun seperti itu. Betapa nama yang unik," kata salah satu pemuda tersebut.

"Unik? Tidakkah menurutmu itu ikon?" Di Fuyi mengangkat alisnya.

"Oh, itu memang ikonik," pria muda itu segera setuju.

Di Fuyi terkekeh dan berkata, "Begitulah nama yang baru saja saya dapatkan, tentu saja, sangat tepat."

Nama itu ternyata benar-benar dibuat oleh Guru Surgawi Zuo! Orang-orang muda itu tersesat kata-kata lagi.

Namun, didorong oleh keingintahuan, mereka bertanya, "Tuan, apakah menurut Anda 'racun' itu sama berbahayanya dengan dia? Gadis itu hanya menggertak, bukan?"

"Tentang ini, Anda hanya bisa mengetahuinya begitu Anda sudah mencobanya," kata Di Fuyi.

Bingung.

Orang-orang muda itu tidak merasa terlalu yakin akan hal itu. Dengan berani, mereka memutuskan untuk bertanya, "Guru, apa maksud Anda?"

"Saya benar-benar penasaran dengan 'racun' ini juga, karena itulah saya melakukan sedikit tipuan saat saya mengeluarkannya dari tubuh saya. Tidak perlu bernyanyi saat saya mengubah racun menjadi gas. Anda akan diracuni begitu Anda menarik napas. Bagaimana Anda berempat merasakannya sekarang?"

Terkejut.

Mereka berdiri, tapi kaki mereka tiba-tiba lemah. Ada aliran yang meresahkan di perut mereka. Awalnya mulanya sangat lemah, tapi itu tumbuh sangat kuat dalam hitungan detik, seolah ada monster yang terbangun di tubuh mereka, dengan banyak bug yang menggali jalan mereka di dalamnya. Rasa kesemutan dan nyeri, bahkan ada sensasi numbing di belakang tulang belakang mereka - efeknya sangat luar biasa!

Wajah keempat pemuda itu berubah menjadi hijau.

Di Fuyi bangkit dan berkata, "Hmm, sekarang Anda merasakan apa yang saya rasakan saat itu, tapi yang saya miliki empat kali lebih kuat. Anda semua lemah secara fisik, jadi saya tidak tahan melihat hanya satu dari Anda yang menderita sendiri. Dengan demikian membelah efek samping menjadi empat bagian sehingga Anda semua bisa saling bergabung untuk berbagi rasa sakit."