2; actor

21 4 0
                                    

Langkah kakinya perlahan mendekati sebuah lift di lobby gedung ini. Diseretnya koper berwarna abu-abu ikut ke dalam lift. Ia menekan tombol bertuliskan angka 6 disana. Sembari menunggu, sesekali menyenderkan badan sambil bersiul mengikuti irama lagu di ponselnya.

Pintu lift terbuka, berdenting menandakan telah tiba di lantai yang dituju. Ia keluar lalu membelokkan badannya ke arah kiri.

Melewati ruangan-ruangan bernuansa gold, ia kembali teringat akan dirinya sebelum didebutkan oleh agensinya sekarang. Ia dibesarkan menjadi seorang aktor profesional disini. Meski pendatang baru, antusias penggemar membuatnya tak berani untuk berhenti jika terbayang para haters yang terus menggunjingnya.

Tak bisa dipungkiri, semua ini atas nama agensi beserta staff dan manajernya dalam membuat promosi besar. Mendebutkan aktor baru dari agensi ternama di Kota Seoul, LorIn Entertaiment.

Pintu di sudut lantai 6 kini terlihat. Ada papan nama di sana menunjukkan sang pemilik ruangan, tidak lain adalah manajer sang aktor--Manajer Kim.

"Annyeonghaseyo, sajangnim" Ia menyapa, membuka pintu tanpa mengetuk. (Bos--manajer)

"Aah, ye. Park Chanyeol-sshi"

Chanyeol menjulurkan tangganya kepada Manajer Kim. Dibalas rangkulan lama tak berjumpa setelah beberapa bulan dari hari keberangkatan menuju Dubai.

"Sudah lama sekali. Hampir satu semester bukan?" Manajer Kim membuat percakapan.

"Iya, 6 bulan. Anakmu bahkan sudah lulus sekarang" Chanyeol memulai tawa.

Manajer Kim terkekeh, masih sama seperti Chanyeol yang dulu rupanya, pikirnya.

"Apa ada delay penerbangan? Jadwalmu seharusnya pukul 8 tadi," tanya Manajer.

"Delay satu jam lima belas menit, aku juga bahkan menghitung detiknya, lima puluh tiga," jawab Chanyeol.

"Sudahlah jangan melucu, aku tahu kamu lelah setelah perjalanan ini"

Chanyeol mengangguk. Jika tak punya malu mungkin ia sudah menggeletakkan kepalanya di atas sofa empuk yang didudukinya sekarang.

"Untuk award tiga bulan mendatang, apa sudah tahu?" Manajer Kim kembali bertanya.

"Aku mendapat infonya dari Sutradara Lee. Aku masuk nominasi lagi, sungguh luar biasa. Padahal aku sempat berpikir ajang ini tidak akan memasukkan namaku, yaa bisa kau lihat sekarang aku bahkan tak punya jadwal tidur lagi"

"Usahamu tak bisa dianggap remeh, Chanyeol. Sekarang hasilnya bisa kau raih, nominasi dan award inilah yang membuatmu mendapat banyak dukungan dan rating bagus dalam setiap peranmu"

"Yaa itu memang benar. Tapi apakah kau tahu, aku terkadang muak dengan penghargaan"

"Berkali-kali kau mengatakan itu, but big no, you can't lose this again"

Chanyeol menghela napas. Membuang badannya begitu saja ke belakang.

"Aah iya.." Manajer Kim mengingat sesuatu. Ia pergi dari sofa, kembali ke meja kerja dan mengambil sebuah amplop putih dalam laci--lebih tepatnya surat.

Ia menyerahkannya kepada Chanyeol, "Bukalah!"

"Apa ini?"

"Tawaran drama"

"Lagi?" Chanyeol membuka surat itu perlahan. Dia atasnya terdapat tulisan 'Dari Kantor Ye Ri Ei, Kepada LorIn Entertaiment Park Chanyeol'

Chanyeol membacanya dengan seksama. Seperti tawaran bermain drama pada umumnya. Hanya saja, dalam surat ini ada potongan naskah yang bisa dibaca. Plot cerita yang sengaja ditaruh di dalam surat tersebut.

--------------------

"Aku akan menaruh ini di dalamnya"

"Apa?"

"Potongan naskahnya, ia mungkin akan tertarik begitu membaca ini"

"Aah shit kau bahkan sangat cerdik, Eunsa-ya"

Eunsa sengaja memasukkannya dalam surat itu. Dituliskannya 'Jung Eunsa, pemenang karya naskah terbaik tahun ini'

Ia menyerahkan surat tersebut pada Bu Riei. Beliau yang akan memberikan langsung pada LorIn Entertaiment, beliau berteman baik dengan para artis dan idolnya, mulai dari pertama mendebutkan sampai sekarang aktor pendatang baru. Bahkan beliau mengenal pemilik agensi itu.

Dengan sigap, Eunsa berdiri meninggalkan ruangan. Membungkuk memberi salam, kemudian berpamitan untuk segera pulang.

Dalam perjalannya masih terpikir apakah aktor itu akan menerima tawarannya atau tidak. Mengingat mereka sama-sama pendatang baru dalam profesi masing-masing, mungkin akan ada kecocokan antara keduanya. Begitu pikirnya.

--------------------

"Jung Eunsa?" Chanyeol tersenyum simpul.

---------------------

Start! Eitts baru awal mereka berdua saling tahu nih, tapi belum ketemu. kira2 gmn kalau mereka bertemu untuk pertama kali, akankah chanyeol menerima tawaran drama jung eunsa?

hehe, coment and vote juseyoo!
kasih kritik maupun saran yaa

annyeong,
zilla.

Awkward. [Park Chanyeol]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang