2. TWO

667 73 15
                                    

✧✧✧ — Please appreciate me, give me a vote and comment after you read this story. Thank you for understanding — ✧✧✧




"Jjaeni"

Seorang memanggil Jaehwan dari luar kamarnya saat Jaehwan sedang bersiap untuk pergi ke sekolah pagi ini. Jaehwan membuka pintu kamarnya. Namun Jaehwan malah mendapat jitakan dikepalanya dari kakak kandungnya, Kim Jonghyun. Sebetulnya Jonghyun tidak bermaksud menjitak Jaehwan. Jonghyun hendak mengetuk pintu kamar Jaehwan tapi Jaehwan sudah membuka pintu kamarnya.

"Hyung!"

"Mianhae, aku tidak bermaksud menjitak kepalamu. Salahmu sendiri membuka pintumu saat aku hendak mengetuk pintu kamarmu."

"Aku kan tidak tau kalau hyung mau mengetuk pintu kamarku. Lagi pula ada apa hyung memanggilku?"

"Ada teman sekolahmu yang datang untuk menjemputmu."

"Teman sekolah? Daniel?"

"Mana aku tahu Daniel yang mana, kamu tidak pernah mengenalkanku dengan temanmu di Amerika!"

Jonghyun berjalan pergi meninggalkan Jaehwan yang kebingungan. Jaehwan menyusul Jonghyun dari belakang yang kebetulan berjalan menuju ruang tamu juga. Jaehwan membulatkan matanya saat sampai di ruang tamu, melihat seorang dengan baju seragam yang sama dengannya sedang duduk di sofa.

"Hey, selamat pagi, Jaehwan-ah."

"M-Minhyun hyung...?"

Tentu saja, Jaehwan terkejut melihat Minhyun saat ini berada di rumahnya padahal kemarin selama Jaehwan mengobrol dengan Minhyun, belum pernah mengatakan dimana alamat rumah Jaehwan. Lalu bagaimana Minhyun bisa mengetahui alamat rumah Jaehwan?









-flashback on-









Minhyun baru saja menyelesaikan sarapannya. Tiba-tiba layar handphone nya berbunyi, memperlihatkan pop up pesan dari seseorang, Ong Seongwoo.



Ong Seongwoo
Minhyunie, bisakah kamu jemput Jaehwan dan antarkan dia ke sekolah? Aku ada urusan dengan Daniel. Kemungkinan Daniel tidak bisa menjemput Jaehwan karena kami sendiri mungkin akan telat tiba di sekolah.



Minhyun menghela nafas berat melihat pesan dari Seongwoo yang seenaknya menyuruh Minhyun menjemput dan mengantar Jaehwan ke sekolah padahal Minhyun tidak tau alamat rumah Jaehwan.


Hwang Minhyun
Bagaimana aku bisa menjemputnya kalau aku tidak tau alamat rumahnya?




Minhyun bangkit berdiri lalu mengambil tas nya hendak keluar dari rumahnya karena supirnya sudah menunggu di depan. Namun tidak lama kemudian handphone nya kembali bergetar. Pesan balasan dari Seongwoo.



Ong Seongwoo
Eyy, selama berkenalan dengan Jaehwan kemarin kamu benar-benar tidak mendapat apa-apa? Baiklah, akan aku kirimkan alamat rumahnya lewat pesan.



Ekspresi wajah Minhyun berubah menjadi kesal melihat balasan dari Seongwoo yang seperti mengejeknya secara tidak langsung. Yah, Minhyun memang payah dalam hal mendekati seseorang. Oleh karena itu Minhyun belum pernah berpacaran sekalipun.









-flashback off-









Jaehwan menganggukan kepalanya setelah mendengar apa yang diceritakan oleh Minhyun, hal yang menyebabkan Minhyun sekarang berada di rumahnya untuk menjemput Jaehwan dan mengantar Jaehwan ke sekolah.

"Ayo kita berangkat."

"Tunggu sebentar, hyung. Aku belum sarapan. Hyung tunggu saja disini dulu."

"Kita sarapan di luar saja."

"Tapi Jonghyun hyung sudah menyiapkan sarapan untukku."

"Baiklah, aku akan menunggumu."

[ MINHWAN : END ] DownpourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang