5. FIVE

154 18 6
                                    

"Jadi, sumsum tulang belakangku cocok dengan Jaehwan?"

Dokter yang duduk berhadapan dengan Minhyun menganggukkan kepalanya.

"Tapi, kamu masih muda dan sehat, tidak mungkin menyumbangkan milikmu pada Jaehwan."

"Aku tau, dok."

"Jadi keputusan apa yang akan kamu ambil?"

Minhyun diam sejenak sampai akhirnya menghela nafas panjang.

"Berikan saya waktu berfikir."



ㅤㅤ

FIVE









"Kamu baik-baik saja, Jaehwanie?"

"Iya, Hyungie..."

Hati Minhyun seakan teriris mendengar suara lemah saat Jaehwan menjawab teleponnya. Bahkan, disebrang sana, ada Daniel yang berbaik hati membantu Jaehwan untuk memegang handphone Jaehwan saat Minhyun menelepon Jaehwan. Sebulan dirawat di rumah sakit tidak memberikan kemajuan yang baik pada Jaehwan, justru keadaan Jaehwan terus memburuk. Untuk bergerakpun Jaehwan tidak bisa. Tapi, Minhyun masih tetap bersyukur karena sebulan ini masih bisa melihat Jaehwan membuka mata setiap pagi.

"Hyung akan datang sebentar lagi. Tunggu ya?"

"Umm..."

"Aku mencintaimu."

"Aku juga... Hyung..."

Minhyun tersenyum, kemudian mematikan sambungan teleponnya. Dilihatnya boneka Gudetama ditangannya. Minhyun tidak sabar untuk melihat senyum Jaehwan setelah Minhyun memberikan boneka karakter kesukaannya nanti.



Lampu penyebrang jalan sudah menunjukkan lampu hijau. Sore ini, jalanan Seoul sangat sepi. Itu membuat Minhyun tidak hati-hati sampai tidak menyadari bahwa ada sebuah mobil yang mengalami kerusakan rem berjalan cepat ke arah Minhyun.



Minhyun baru menyadari setelah mendengar suara klakson disertai suara histeris orang-orang sekitar, namun terlambat, jarak mobil itu dengannya sudah sangat dekat sampai...



BRAK !!



'Maafkan aku, Jaehwanie...'









ㅤㅤ

+++









Jonghyun memasuki ruang rawat Jaehwan, dimana Jaehwan sedang berbaring sambil menatap langit-langit rumah sakit. Meskipun Jaehwan terlihat lemah sekarang, tapi mata Jaehwan menunjukkan sebuah cahaya. Jaehwan menunggu Minhyun nya.

"Jaehwanie."

Jaehwan menoleh pada Jonghyun, tanpa mengatakan apapun. Karena keadaannya yang terus menurun, Jaehwan mulai kesulitan untuk berbicara. Namun, tanpa bertanya apapun pada Jonghyun, Jaehwan sudah menyadari kalau ada aura tidak enak dari Jonghyun. Disisi lain, Jonghyun ragu harus memberitahu Jaehwan soal ini atau tidak, Jonghyun takut keadaan Jaehwan akan semakin memburuk.

"H....Hyung..."

Mendengar suara lemah Jaehwan, hati Jonghyun seakan teriris beribu-ribu kali oleh sebuah pisau yang sangat tajam.

"H...Hyung...Minhyun...Hyung...?"

Pertahanan Jonghyun runtuh, air matanya menetes saat melihat sorot mata Jaehwan yang menunjukkan bahwa Jaehwan menghawatirkan Minhyun, dan sangat merindukan Minhyun.

"Jaehwan ... maaf, Minhyun mengalami kecelakaan ... dan nyawanya tidak bisa diselamatkan."


Setelah itu, apa yang Jonghyun takutkan benar terjadi. Jaehwan langsung shock dan kehilangan kesadarannya setelah mendengar perkataan Jonghyun.

"JAEHWAN!!!"


















TBC

Tinggal satu episode lagi. Hayoloh, kenapa jadi Minhyun duluan yang pergi?

Anyway, Happy Valentines Day ❤️

[ MINHWAN : END ] DownpourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang