Baekhyun Sick [Hiatus]

[Season 2] Save Me

Chapter 2

.
.
.
.

"Apa yang terjadi dengan Baekhyun?" Tanya seseorang yang baru saja masuk ke dorm EXO ini membuat yang lain langsung menatap gugup seseorang itu.

"Euh, Hyung..." Ucap semua member EXO minus Baekhyun terkejut dengan kedatangan Sang Manager yang tiba-tiba langsung masuk ke dorm EXO itu.

"Hyung mengagetkan kami saja, kenapa Hyung kesini?" Tanya balik Chen berusaha mengalihkan topik.

"Maaf, aku membuat kalian terkejut, dan jangan berusaha mengalihkan topik pembicaraan, Apa Yang Terjadi Pada Baekhyun?" Ucap sang Manager yang menekankan setiap perkataannya saat mengulang pertanyaan tersebut tentang Baekhyun.

"Baekhyun Hyung di culik" Ucap pelan Sehun menundukkan wajahnya, takut melihat wajah sangar sang manager.

"Mwo? Bagaimana bisa" Teriak manager EXO itu membuat semua member EXO yang berada di ruangan itu terkejut ketika mendengar manager mereka berteriak seperti tadi.

•••••03.00 AM•••••

Semua member EXO kini sudah berada di lokasi yang di kirimkan oleh penculik tersebut. Semua member EXO tegang dan sangat khawatir akan keadaan member mereka itu. Sebelum mereka berangkat tadi, mereka sudah menyusun sebuah rencana untuk menyelamatkan Baekhyun di temani sang manager. Hanya delapan member EXO yang berada di lokasi untuk menyelamatkan Baekhyun, sedangkan sang manager kini sedang berada di suatu tempat untuk menjalankan misi menyelamatkan Baekhyun.

"Apakah semuanya sudah siap?" Tanya sang leader, yaitu Suho kepada semua member EXO yang kini sudah berada di posisi masing-masing.

"Siap" Jawab seluruh member EXO minus Baekhyun yang kini sudah berada di tempat persembunyian masing-masing sembari mendengarkan intruksi dari Suho lewat headset yang mereka kenakan saat ini.

"Ok, aku akan memulainya, dan ingat rencana ini harus bisa berjalan dengan baik" Ucap Suho.

"Ne"

Suho pun mulai bergerak masuk membawa sekotak koper untuk di serahkan kepada orang yang sudah menculik Baekhyun.

**********

^Baekhyun Side^

"Baekhyun Hyung" Teriak Sehun dari sebrang jalan dengan menampilkan senyum indahnya itu, aku pun membalas senyuman itu.

Tapi ketika aku akan mejawab sapaannya tersebut, tiba-tiba saja sebuah mobil berhenti tepat di depanku dan seseorang yang ada di dalam membuka pintu mobil tersebut dengan memberikan senyuman evil-nya padaku. Dia keluar tapi langsung menarikku masuk dengan paksa dan menutupi mulutku dengan sebuah sapu tangan yang aku pikir sudah di beri obat bius, karena saat aku mencoba melawan bekapan ini dan berusaha bernafas di tengah bekapan ini aku bisa merasakan sesuatu yang aneh tericum oleh pernafasanku dan perlahan aku pun tak sadarkan diri dan tubuhku pun sudah lemah tak bisa lagi memberontak. Dan mereka sudah berhasil membawa kabur diriku dengan mobil hitam mereka ini yang tidak ku ketahui siapa mereka.

..
..
..
..
..

Perlahan-lahan aku membuka mataku dan ku sadari kini aku sudah berada di sebuah gudang kosong dengan tubuh, tangan, dan kakiku yang sudah terikat di sebuah bangku kecil yang terbuat dari kayu, serta mulutku yang sudah di tutupi kain dengan di ikat. Aku berusaha berbicara meminta bantuan untuk melepaskan ikatan di mulutku yang sangat menyakitkan ini, sepertinya mereka terlalu kuat mengikat kain di mulutku ini membuatku merasa kesakitan. Tenggorokanku benar-benar sangat sakit saat ini, bahkan aku sangat sulit untuk bernafas dan menelan ludahku sendiri.
Aku terus berusaha untuk membuat mereka bisa membuka ikatan di mulutku ini, namun sia-sia saja, tiga orang yang berada tidak terlalu jauh dariku yang kini mengenakan pakaian serba hitam, yang sedang duduk di sofa itu hanya menatap tajam mataku dan tak berniat menolongku. Tuhan, tolong aku. Tenggorokanku semakin sakit jika aku terlalu berusaha kuat untuk membuat mereka bisa membuka ikatan ini.