BUK
PRANG
Seluruh penghuni kantin melototkan matanya melihat kejadian yang baru saja terjadi. Kejadian itu membuat seluruh anak di kantin yang tadinya berisik sekarang menjadi hening. Ada seorang siswi yang tak sengaja menabrak dan menumpahkan minumannya ke salah satu kakak kelas.
"K-ka-kak, ma-maaf... aku n-nggak sengaja..." Siswi tersebut menundukan kepalanya tidak berani melihat kakak kelas yang telah ia tabrak.
"Nggak papa kok, ini kan cuma kena tumpahan minum aja." Sang kakak kelas tersenyum kepada siswi yang mulai mengangkat kepalanya. Anak-anak yang ada di kantin semakin melototkan mata mereka, melihat kakak kelas tersebut tersenyum.
Manis, tapi buatan.
Itu yang dipikiran anak anak yang ada dikantin karena mereka tau bagaimana sifat orang yang telah ditabrak anak tingkat satu tersebut.
"Karna mood gue lagi baik, nih ada minuman lebih buat lo." Kakak kelas tersebut menyodorkan mimuman yang ada di tangan kirinya kepada siswi tersebut.
"E-eh, b-beneran, kak? M-makasih," Siswi tersebut hendak mengambil minuman yang disodorkan untuknya. Sementara kakak kelas tersebut masih tersenyum melihat dirinya.
"Iya! Untuk lo!" Tiba tiba saja minuman yang disodorkan untuk siswi tadi, ditumpahkan di atas kepala siswi tersebut.
"Lo kira gue mau nerima permintaan maaf lo?! Mikir dong jadi orang! Lihat! Baju gue basah gara gara lo!"
--Adinata Renjun Maheswara
Nama panggilannya Renjun. Anak kelas XII Bahasa. Mempunyai raut wajah yang dingin dan innocent disaat yang bersamaan. Ia jarang sekali tersenyum. Dalam pandangan matanya selalu ada sorot mata yang menyiratkan kesepian.
Renjun merupakan anak tunggal dalam keluarganya. Memiliki orang tua yang gila akan pekerjaan. Nama orang tuanya adalah Sehun Mahesa dan Irene Aracella Mahesa. Orang tuanya sering pergi ke luar negeri dalam perjalanan bisnis, hal ini yang membuatnya kekurangan kasih sayang orang tua. Orang tua Renjun adalah penyumbang terbesar di sekolahnya, yang membuat Renjun tidak pernah dikeluarkan dari sekolah karena kelakuannya.
Jika dirinya merasa bosan di rumah, ia akan pergi ke rumah sepupunya yang satu sekolah dengannya. Beruntung dirinya yang masih ada orang yang menyayanginya, yaitu keluarga kecil sepupunya.
Dahulu sebelum neneknya meninggal, Renjun tidak bersekolah seperti anak pada umumnya karena dia sejak kecil sudah home scholling. Renjun mulai sekolah seperti anak yang lain sejak kelas 5 SD. Sering melakukan percobaan bunuh diri yang selalu saja tidak berhasil, hal ini membuat dirinya menjadi langganan rumah sakit.
Renjun adalah orang yang termasuk populer di sekolahnya karena kelakuan sadisnya dan suka membully orang. Julukannya disekolah adalah 'psycho Kecil'. Dia diberi julukan seperti itu karena jika dia benar-benar ingin membully orang, ia akan menggunakan alat yang tajam. Dan tambahan kata kecil tersebut banyak yang bilang karena badan Renjun yang kecil, ada juga yang mengatakan karena ia menggunakan senjata tajam tidak sampai membunuh korban bullyannya, maksudnya hanya menggoreskannya saja. Tapi jika ia tidak benar- benar membully orang, ia akan membully nya dengan hal lain. Renjun hanya membully anak yang menurutnya mengganggunya saja, tidak seperti anak kelas lain yang membully anak cupu, dan anak beasiswa.
Kenapa para guru tidak bertindak? Jika Renjun menggunakan senjata tajam, maka ia tidak akan melakukan pembullyan secara terbuka. Alasan lainnya, kalian sudah membacanya tadi.
Tapi tidak hanya itu saja yang membuatnya populer, hal lain yang membuatnya populer adalah wajah tampan dan cantik disaat yang bersamaan. Renjun juga sering memenangkan lomba-lomba tentang Bahasa. Sebenarnya Renjun sangat tidak ingin mengikuti segala macam lomba, tapi karena dipaksa oleh sepupunya, ia pun hanya mengiyakan paksaan sepupunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanescet▪NoRen
FanficHidup itu bukan tentang apa yang kau temukan untuk dirimu. Hidup adalah bagaimana kau menciptakannya untuk dirimu. ●Warning! boyxboy, OOC ●Slight! MarkHyuck, etc. ▪Jeasyfel, 20180904