6.sosok misterius

376 22 0
                                    

Setelah para sahabatnya itu pergi, Manda memutuskan untuk segera ke ruang OSIS untuk menemui Bu Meta. Tetapi di tengah jalan, Manda melihat seorang cowok yang sedang duduk sendirian di bangku taman sekolah. Manda yang penasaran dengan sosok cowok yang sedang duduk menyendiri itu pun berniat untuk mendatangi nya. Manda mendekati cowok tersebut namun, sebelum sampai disana Manda mendengar cowok tersebut sedang berbicara dengan seseorang yang membuat nya sangat kesal terlihat dari raut dan nada bicara cowok tersebut. Saat Manda ingin melihat lebih dekat lagi ternyata cowok itu sudah berlalu dari hadapannya.

"Loh kemana perginya cowok tadi, bukannya tadi dia masih duduk anteng disitu ya" ucap Manda yang heran melihat cowok tersebut tiba tiba saja menghilang.
"Hoii, ngapain lu disini" kaget seorang cowok
"Astaghfirullah... Ya Allah Rafa lu ngapain ngagetin gue segala sih, kalo gue jantungan terus gue mati gimana hah" omel Manda ke Rafa
"Hahahaha... komuk lu man. Abang gemes deh liat pipi ade yang kaya bakpau bawaannya pengen nyubit nyubit mulu" ucap Rafa gemas sambil mencubit pipi Manda
"Pipi acuu kaka lepasin"
"Gak mau, cium dulu"
"Kalo mau modus itu sama karen aja sono" ucap Manda kesal
"Aish, amit amit dah kaga mau gue" ucap Rafa geli yang membayangkan cewek yang bernama karen tadi. Cukup kalian tau nih ya karen itu adalah teman seangkatan gue yang ngejar ngejar Rafa, Karen ini muka nya aneh kotak kotak gitu ditambah tingkat ke PD annya minta ampun deh masa ngaku ngaku pacar nya Rafa.
"Hahahah... Astaga raf komuk lu miris amat  dah kayak anak ilang" ledek Manda
"Udah ah jangan bahas tuh cewek yang ada gue mau muntah"
"Hahha.. yaudah yok ke ruang OSIS"

"Yaelah Man berhenti dulu napa lu ngetawain gue" ucap Rafa kesal yang melihat Manda tidak berhenti-henti nya menertawakan dirinya itu
"Aduh ucul banget sih kalo lagi kesel gini" ucap Manda sambil menarik hidung Rafa
"

Hidung gue sakit pinter"
"Kecian, cini cini mana yang sakit"
"Ini kaka cakit anget"
"Huuu jinjay banget cin" ucap Manda sambil mengelus hidung Rafa
"Maacih kaka cekarang idung dede udah gak cakit lagi"
"Geli woii geli"
"Hahahah... Ayo ah ntar di omelin Bu Meta berabe lagi" ucap Rafa sambil mengacak acak rambut Manda
"Iya iyaa"

∆∆∆

Tanpa mereka sadari dari tadi ada seorang yang menyaksikan mereka berdua dari balik pohon, Mereka pun sampai di ruang OSIS dan segera menemui Bu Meta.
"Silahkan duduk" ucap Bu Meta
"Iya Bu" ucap mereka sambil duduk
"Baik ibu langsung saja, Manda apa persiapan untuk acara HUT sekolah kita sudah kamu siapkan segala urusannya?" Tanya Bu Meta
"Sudah Bu, tapi baru 10%"
"Hm oke, yang terpenting sudah ada perkembangan lagian HUT sekolah masih terbilang lumayan lama tapi kalian jangan terlalu santai"
"Iya Bu siap"
"Oke, buat Rafa apa sudah kamu usul kan proposal untuk sponsor nanti?" Tanya Bu Meta ke Rafa
"Sudah Bu, tinggal tunggu kabar dari mereka"
"Good kalo begitu kalian bisa pulang"
"Iya Bu, terimakasih"
"Ya sama sama"
"Kalo gitu kami permisi Bu" pamit mereka
"Silahkan" balas Bu Meta

Setelah mereka keluar dari ruangan itu Rafa pamit pulang duluan karena dia ditelpon oleh mama nya untuk segera pulang. Dan disini lah Manda sekarang, duduk menyendiri di taman belakang sambil menikmati angin sore.

"Udah sore gini tapi gue masih mager buat pulang mana ga ada orang lagi dirumah" gumam Manda
Tiba-tiba ada seseorang yang memegang pundak Manda
"Ngapain lo disini" ucap seseorang
"Astaghfirullah, elu ngapain disini ngagetin gue aja" ucap nya sambil mengelus dada
"Lo yang ngapain disini" lanjutnya lagi
"Gue abis rapat sama Bu Meta
"Oh"  ucap Alen singkat pada dan jelas
"Oh doang gitu?" Ucap Manda tak terima
"Terus?"
"Ya bilang oh sendiri aja atau kenapa ga langsung pulang kek"
"Penting?"
"Masya Allah untung stok sabar gue masih banyak"
"Hmm" balas Alen sambil duduk di sebelah Manda
"Ngapain lo duduk disini"
"Ada larangan nya kalo gue duduk disini?"
"Ga ada sih"
"Yauda"
"Hm anu gue"
"Paan"
"Itu gue boleh ngomong ga?"tanya Manda ragu ragu
"Ngomong paan"
"Soal tadi, gue minta maaf gue refleks aja gitu"
"Oh, ya"
"Aduh nih cowo irit banget" ucap Manda dalam hati
"Eumm lu udah lama ngerokok?" Ucap nya lagi dengan hati hati
"Yaa"
"Sekali lagi gue minta maaf" ucap Manda dengan tulus
"Ya gue juga"
"Juga apa?"
"Maaf"
"Ah iya iya, ternyata lu baik juga"
"Menurut lu gue jahat gitu?"
"Eh bukan gitu"
"Terus"
"Yeuh dari tadi terus terus mulu, gini loh alen anak ibu yang pinter kamu itu dari tadi ibu tanya jawabnya irit banget terus dari pertama kali ibu liat liat sifat kamy dingin terus nih ya cuek banget sama orang orang disekitar kamu" ucap Manda kesal
"Maka nya jangan liat orang dari cover nya aja, siapa tau dia punya alasan kenapa dia ngelakuin hal itu dan ga semua yang kita liat sesuai dengan realita nya" ucap Alen kali ini dengan kalimat terpanjang nya setelah insiden waktu itu, Manda yang terbengong bengong melihat Alen yang berbicara sepanjang itu.
"Len gue ga mimpikan ya ini elu kan ya Len iyakan" ucap Manda berbinar-binar sambil menepuk tepuk pipi Alen
"Hmm... Ya" ucap Alen sambil menjitak jidat Manda
"Tuh kan mulai deh" ucap Manda sambil mengelus elus jidatnya
"Salah siapa jadi orang lebay"
"Yayayaya... sekarep mu  lah, btw Len gue boleh kenalan secara baik baik ga sama lu"
"Hm.. ya"
"Ish elu mah irit lagi ngomong"
"Hmm.. gue Rizqi Farlen Hermanda kelas 10 IPS 2" ucap Alen sambil mengulurkan tangannya
"Gue Amanda Gisella Putri kelas 11 IPA 1" ucap Manda sambil membalas uluran tangan Alen
"Udah kan?"
"Iyaa lain kali kalo ngomong sama gue jangan suka ngirit ngirit kaya uang jajan ya" ucap Manda sambil tersenyum senang
"Bawel"
"Ye gue kaga bawel kali"
"Ya terserah lu"
"Eh udah mau magrib, pulang yo"
"Yaa"
"Ayoo" ucap Manda dengan semangat tanpa ia sadari ia menarik tangan Alen untuk mengikuti nya ke parkiran, Alen yang ditarik pun hanya pasrah dan bertanya tanya kenapa ia bisa sepasrah ini terhadap Manda dan kenapa ia berbicara sepanjang itu. Bukan kah ia baru mengenal Kaka OSIS nya itu dan dengan mudahnya ia melakukan hal tadi, sesampainya diparkiran Manda melepaskan tangannya Alen.
"Motor lu yang itu bukan Len?"
"Iyaa"
"Yaudah buru ambil motor lu gue tunggu disini"
"Hmmm" gumam Alen sambil berjalan mengambil motor kesayangan nya itu, setelah itu Alen mendatangi Manda.
"Motor lu mana?" Tanya Alen
"Aih motor gue mana ya" Manda celingak-celinguk mencari motornya.
"Astaga gue lupa gue tadi ga pake motor kesekolah" ucap Manda lagi sambil menepuk jidatnya
"Ckck ceroboh, buru naik"
Manda pun segera menaiki motor kesayangan Alen setelah itu mereka berdua meninggalkan area sekolah.
"Rumah"
"Hah rumah? Rumah gue?" Tanya Manda dengan watadosnya
"Yaa"
"Tuh diperempatan belok kanan ntar ada perumahan green roof nah terus lagi ntar ada blok B nomor 8"
"Yaa"
Sesampainya didepan rumah Manda pun langsung turun dan Alen segera menggas kan motor nya meninggalkan rumah Manda.
"Lah tuh anak main nyelonong aja" ucap Manda
Setelah Alen pergi tanpa pamit *caelah baperan amet bahasanya😂* Manda pun memutuskan untuk masuk kerumahnya, seaampainya dikamar Manda langsung merebahkan dirinya dikasur tidak lama setelah itu Manda sudah sampai dialam mimpinya. Catatan lagi nih si Manda ini orangnya kebo ga bisa kena bantal atau kasur atau tempat enak buat tidur lah pokoknya pasti dia langsung ilang ke Alam mimpinya. Dilain tempat ada seorang cowo yang sedang memikirkan sesuatu yang sangat serius saking seriusnya ia tidak menyadari bahwa ia masih menggunakan seragam sekolahnya.
"Aih... Gue kenapa" teriak Alen frustasi sambil mengacak rambutnya
"Ga ga... gue ga mungkin" teriaknya lagi



To be continued
-ALENDA-





ALENDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang