Sebelum baca, jangan lupa tekan bintangnya.
Happy reading.
--
--
--
Di ruang kosong ini, aku menemukan diriku telah hancur
Bersama kenangan indah cinta kita
--
--
--
Pagi itu, seperti biasa Soah sibuk menyiapkan sarapan untuk pria yang sudah mengikatnya dalam sebuah pernikahan. Dia mengangguk senang saat makanan yang dicicipinya sesuai dengan selera lidahnya.
"Soah-ya. Kau melihat kunci mobilku?" teriak seseorang dari kamarnya.
"Tidak. Memang kau bawa mobil," ucap Soah juga sedikit berteriak. Dia mengangkat pancinya, dan menaruhnya di meja makan.
"Iya, aku pinjam mobilnya Suho Hyung. Mobilku dipinjam Sehun," teriaknya kembali.
"Kenapa tak mencarinya di depan TV. Bukankah semalam kau bermain game di sana," ucap Soah kembali.
Dia menata mangkuk nasi, sumpit dan juga sendok di meja makan. Mengambil gelas dan menuangkan air putih di sana. Sarapannya sudah siap. Dia tersenyum senang melihat hasil kerja kerasnya.
"Chanyeol-ssi. Sarapannya sudah siap. Mari makan dulu!" ajaknya cukup lantang.
Dengan penampilan yang cukup rapi, pria itu berjalan mendekati meja makan. Dia duduk di salah satu kursi. Menatap lapar makanan di hadapannya.
"Belum ketemu kunci mobilnya?" tanya Soah sambil memberikan semangkuk sup untuk pria itu.
"Sudah, terselinap di bawah bantal," jelas pria itu.
Ting tong. Terdengar suara bel pintu apartemennya. Soah mendongakkan kepalanya menatap ke arah pintu itu.
"Siapa pagi-pagi seperti ini berkunjung?" tanya pria yang kini sudah memasukan sesendok nasi ke mulutnya.
Soah mengangkat bahunya seolah berkata jika dia tak tahu. "Aku akan membukanya, kau lanjutkan saja makanmu," ucapnya kemudian.
Dengan masih memakai celemek di tubuhnya Soah berjalan menuju pintu untuk melihat siapa yang tengah berkunjung ke apartemennya. Dia menatap layar tablet di dinding, sebelum meneruskan langkahnya membuka pintu. Senyumnya mengembang, kala melihat seorang gadis membawa kotak makanan. Tangannya terulur menyentuh knop pintu.
Gadis itu membungkuk memberi salam, setelah pintu itu terbuka. Soah membalas salam gadis itu sebelum mempersilahkannya masuk.
"Kenapa, Eonni, sampai repot membunyikan bel terlebih dulu? Padahal aku tidak mengganti password apartemenku. Biasanya juga kau langsung masuk," seru Soah.
"Sekarang keadaannya berbeda. Kau sudah tak tinggal sendiri lagi. Dan lagi, aku tak mau melihat kejadian yang seharusnya tak ku lihat. Seperti waktu," jelas gadis itu.
Soah teringat kejadian yang dimaksud gadis itu. Ya, dia juga cukup malu waktu itu. Bagaimana tidak, gadis itu menemukan dirinya tengah ditindih oleh pria yang kini menjadi suaminya. Meski sebenarnya itu kejadian yang tak disengaja. Kala itu dia sedang berdebat kecil perihal perjodohan mereka, entah sebab apa mereka terjatuh bersama dengan posisi seperti itu. Dan tepat setelahnya pintu kamarnya dibuka oleh gadis yang menjadi sekretarisnya. Itu kejadian yang cukup memalukan untuknya.
Gadis itu meneliti penampilan bosnya. Netranya menelisik mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki. Ini adalah penampilan langka yang dilihatnya. Bosnya tengah memakai pakaian rumah, dengan celemek yang masih melekat di tubuhnya. Rambut panjangnya digulung ke atas memperlihatkan leher jenjangnya. Masih terlihat natural, karena memang belum memakai make up. Beberapa anak keringat juga masih terlihat di keningnya. Khas orang yang baru selesai memasak. "Kau sudah terlihat seperti seorang istri ya," ucapnya kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Home [COMPLETE]
FanfictionSoah terpaksa menjalani pernikahan rahasia dengan artis papan atas Park Chanyeol, demi menghindari kutukan keluarganya. Meski sebenarnya dia tak pernah percaya jika kutukan itu masih berlaku. Aku ganti judul ya. Dari Secret Wife Season 2 menjadi My...