Saru

74.3K 443 2
                                    

Ibu tidak boleh masuk ke kamarku tanpa kutahu sekarang, dia bisa marah menemukan beberapa majalah dewasa yang seminggu ini aku beli. Tak apa kurang jajan, yang penting aku tak penasaran dengan isi majalah yang sering kulihat lelaki membacanya di dalam film bertema nakal. Apa rasanya orgasme dan keperawanan yang katanya sakit saat melakukan pertama kali. Beberapa tulisan majalah bilang, itu hal yang membuat ketagihan. Ntah lah, kan aku belum pernah merasakannya meski beberapa kali menonton adegannya di beberapa video yang mudah didapat diinternet namun belum pernah praktek sama sekali. Aku baru sebatas penasaran, belum ingin melakukannya. Lagian belum ada lawan mainnya.


Sedang asyik membaca artikel, diluar rumah terdengar pintu pagar yang terbuka. Aku yakin bukan dari pagar rumahku tetapi Vino. Aku pun mengintip sedikit dan melihat wajahnya kelelahan. Jam 10 malam baru pulang, dari mana dia? Ah iya mungkin dia melakukan hal privasi.

Sejak pertengkaran 2 minggu lalu kita belum saling bicara. Toh tak ada yang harus dibicarakan, dia tak mau aku bertanya macam-macam.

"Ah lapar," bisikku pada diri sendiri setelah perutku bersuara. Ibu belum pulang bekerja dan biasanya aku menumpang makan di tempat Vino. Namun aku harus menjaga harga diri sekarang, lebih baik kelaparan dari pada terlihat seperti pecundang.


Aku pun keluar rumah mencari makanan cepat saji. Aku rasa suasana disana akan lebih hangat karena melihat beberapa pengunjung yang mungkin bisa dijadikan calon imajinasi.

"Paha atau dada mba?" tanya seorang pelayan pria yang membuatku menjurus kearah lain. Aku pun tersenyum memikirkan hal 'saru' membuat lelaki yang bertopi bertuliskan KFC itu mengkerutkan dahi karena heran. "Paha atau Dada Mba?" ulangnya dengan wajah masih serius.

"Dada aja mas," jawabku kini mencoba fokus. Mungkin kalau yang bertanya wanita aku tak akan merasa aneh.


Setelah mendapatkan pesanan, aku duduk di meja tak jauh dari tempat pemesanan. Aku memperhatikan pelayan tadi yang ntah kini nampak sexy dengan wajah yang sedikit berminyak mungkin karena banyak bergerak.

Aku baru sadar ada pelayan tampan di tempat makan yang sering ku kunjungi karena hanya 5 menit berjalan dari komplek rumah. Biasanya Vino yang memesankan makanan karena sudah hafal apa yang aku mau, makanya sekarang aku baru bisa benar-benar memperhatikannya dari dekat. Ah ganteng.

Hari ini guru tak masuk, jam pelajaran kosong sangat menyenangkan. Banyak yang bergosip tapi aku lebih memilih menyendiri membuka ponsel. Layar menyala dengan tampilan sebuah forum membahas soal edukasi pentingnya reproduksi. "Normal saja dong ada wanita lebih berhasrat dari pada pria, toh akhirnya wanita pun bukan hanya tempat pelampiasan," sebuah komen dari seorang akun wanita di thread itu.

Berarti aku normal kan penasaran dengan hal itu?


Aku terus penasaran dan semakin rajin membaca thread sensitif mengenai seks, namun sepertinya kali ini salah tempat. Sial, seorang teman lelaki yang hoby mengintip sedang dibelakangku dan membaca layar ponsel tanpa tersadari.

"Woy, Tari lagi baca artikel soal seks loh!" teriaknya kencang membuat satu kelas yang awalnya bergosip masing-masing menjadi matanya tertuju padaku.

"Apaan? gak kok," teriakku mengelak.

"Gue dari tadi lihat sendiri, lo baca-baca begituan," ucapnya lagi yang membuat jengkel dan melirikan mata tajam. Hal itu tak hanya menjadi gosip kelas, tapi hampir satu sekolah.

Aku yang biasanya nyaman berjalan di seluruh bagian sekolah, namun tidak dengan sekarang. "Heh ada siswi yang baca artikel seks di kelas. Kayaknya dia udah gak perawan makanya dia seneng baca begituan," samar-samar aku mendengar siswi yang sedang berkumpul bergosip seperti itu.

"Atau jangan-jangan sering lihat videonya juga," timpa yang lain

"Sialan! Gosipnya makin gila," gumamku kesal seraya menuju halte bis.


Aku yang biasanya menunggu bis dengan tenang kini menjadi risih. Berita itu benar-benar meluncur bebas ke penjuru sekolah. Tatapan aneh serasa menggerayangi hingga tempat yang aku kira tak akan bisa dicapai berita itu.

Di kejauhan terlihat Vino bersama pacarnya melirikku juga dengan tajam. 'Aku tak butuh kamu Vino, aku akan menghadapi masalah ini sendiri'. Namun sialnya bis tak kunjung datang, ada demo yang membuat kemacetan ibu kota semakin parah.

"Bukannya itu cewek yang jadi gosip di sekolah?" tanya pelan seseorang yang duduk tak jauh dariku ke temannya. Aku kenal, dia anak kelas sebelah teman Vino. Aku yang menyadari dibicarakan, mencoba mempugungi mereka berharap tak mendengar kembali apa yang selanjutnya dibicarakan.


"Hei Lo!," teriak seorang lelaki dari arah jalan. Dia memakai sepeda motor 4 tak dan menggunakan helm full face. Aku yakin teriakan itu untukku karena dia berhenti tepat di depanku.

"Lo kenal gue?" tanyaku sebelum dia membuka helmnya.

"Kenal dong, cewek yang suka dada," ucapnya agak kencang membuat beberapa siswi lain menengok ke arahku dengan heran. Aku menutup mukaku dengan tangan agak jarang menutup malu.

"Mau pulang ya? Gue anter deh. Kebetulan gue mau berangkat kerja juga," tawarnya yang aku pikirkan dulu. Aku melihat ke arah jauh Vino masih menatapku, bahkan kini beranjak mendekat.



"Ya udah! Kalau lo maksa," ucapku seraya cepat-cepat naik ke boncengan motornya meninggalkan Vino yang kini terpaku.

Gosip itu semakin besar? Aku tak perduli.


"Nama lo siapa?" ucapnya saat dipemberhentian lampu merah.

"Gue Tari," jawabku kemudian diam. Suasana jadi hening.

"Kok gak nanya balik?"

"Nanya apa?"

"Nama gue lah,"

"Siapa?"

"Dion," ucapnya yang padahal ingin aku timpa pertanyaan 'siapa yang nanya' namun itu sepertinya sudah basi.

"Oh ok," singkat dong biar dikira jual mahal.


"Butuh nomer hp gue gak,"

"Buat?"

"Ya buat pesen dada delivery dong, masa buat chatingan," ujarnya yang membuat aku merekahkan senyum karena tahu itu hanya modus.

"Ntar gue kalau chat gini dong yah, 'bang bang ada dada gak? Pesen dong satu,"

"Terus gue jawab gini, 'dada selalu ada, apalagi buat nyender kepala'," balas ucapnya yang membuat kami terbahak bersama. Gila! Kocak juga nih abang. Udah gitu..... ganteng. Tapi tahan lama gak yah.

Anjir! Otakku sekarang isinya 'saru' .

*saru = gak sopan

I Want To Give My Virginity [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang