HK - Part 1

62 13 21
                                    

Aci POV
"Aciii....." teriakan itu yang selalu kudengar setiap pagi.
"Ihh bawel deh iya iya aku udah siap"
"Udah cepet sarapan"
"Gak usah lah kan udah kesiangan"
"Sayang ayo sarapan dulu Arka juga pasti mao nungguin kamu kok. Yaa kan Arka?"
"Iya tante,lagian Arka juga masih sarapan"

Yaa beginilah setiap pagi dirumahku. Aku dan Arka sudah mengenal sejak masih dikandungan. Sebab mamah dan bunda Arka bersahabat sejak SMP dan jadinya lah kami bersahabat pula. Setiap pagi Arka pasti akan menjemputku untuk kesekolah. Dan ia juga pasti akan sarapan disini padahal dia selalu sarapan dirumahnya. Entahlah mungkin ia membutuhkan sarapan yang banyak untuk mendapatkan lebih banyak energi hehe. Ohh iya namaku Asiya Rahmania biasa dipanggil Aci. Aku adalah anak tunggal. Dan sahabatku bernama Arkana Putra Adrian biasa dipanggil Arka. Arka memiliki satu adik perempuan bernama Raifa.

Author POV
Didalam mobil hanya ada suara musik yang diputar didalam mobil Arka. Keduanya sama-sama berdiam diri menikmati kesibukannya masing-masing. Arka yang fokus untuk menyetir dan Aci lebih fokus memperhatikan jalanan disampingnya. Hingga akhirnya Aci memecahkan keheningan diantara mereka berdua.

"Ka aku deg-degan deh"
"Deg-degan? Apakah ini cinta?" Arka menjawab perkataan Aci dengan asal saja.
"Arka aku serius tau gak"
"Hehe lagian kamu deg-degan kenapa coba. Santai aja kali"
"Arka ini itu hari pertama kita masuk SMA gimana mungkin aku gak deg-degan? Kalo nanti kk seniornya jahat gimana? Kalo mereka iseng? Kalo mereka...." belom selesai Aci bicara Arka sudah memotong perkataan Aci
"Elah lebay bat dah. Lagian emang mereka Rangga jahat hahaha" Arka tertawa lepas tanpa memikirkan Aci yang memasang muka seolah akan memakan Arka.

"Udah ahh gak usah mikir yang jelek-jeleknya pikirin aja yang bagus-bagus. Lagian emang kamu gak mao turun? Masih mao ada didalem mobil aja gitu?"
Tanpa disadari mereka telah sampai disekolah mereka.

---

Setelah mereka mencari nama mereka dipapan pengumuman ternyata mereka satu kelas. Mereka mungkin memang ditakdirkan untuk bersama.

"Selamat pagi semuanya" osis yang bertanggung jawab dikelas mereka akhirnya datang.
"Saya absen dulu yaa kalian"
"Arkana Putra Adrian"
"Hadir"
"Asiya Rahmania"
"Saya kak"
"Bianca Aziza"
"Hadir"
"Bella Silfia"
"Hadir"
"....."

---

Hari pertama dan kedua mos akhirnya terlewati begitu saja. Tidak ada hal yang terlalu berarti untuk Aci dan Arka. Semuanya berjalan lancar. Berkenalan dengan teman sekelas dengan kk osis,mendengarkan materi,main game,dll. Yaa seperti mos pada umumnya saja.

Tetapi disekolah ini Arka masih menjadi idola seperti saat sebelumnya. Yaa siapa yang tidak suka dengan orang seperti Arka. Cowo ganteng putih tinggi bahkan mukanya kebule-bulean karna Arka memiliki keturunan Jerman dari bundanya. Bukan hanya good looking Arka juga termasuk murid berprestasi. Saat SMP Arka sering mewakili sekolah untuk perlombaan-perlombaan nasional maupun internasional. Bahkan saat lulus SMP kemaren Arka mendapatkan hasil ujian tertinggi seIndonesia. Bayangkan saja betapa sempurnanya Arka.

Hari ini adalah hari terakhir mos. Aci berharap semua berjalan lancar seperti sebelumnya. Tetapi semua itu hanya harapan semata. Sebab, hari ketiga mos Aci dan Arka harus telat datang kesekolah. Dan berakhir lah disini Arka dan Aci harus dihukum berlari memutar lapangan sebanyak 10 kali. Arka terima saja jika dia dihukum. Tapi Aci? Arka tidak terima jika Aci harus berlari sebanyak 10 kali. Bayangkan saja diluar matahari sangat terik dan Aci perempuan. Mana mungkin mereka tega membiarkan seorang perempuan berlari sebanyak 10 putaran disaat matahari sedang berada dipuncaknya.

"Kak saya rasa Aci gak perlu lari sebanyak itu, bagaimanapun dia seorang cewe" Arka protes kepada seniornya soal hukuman Aci.
"Kamu membelanya?"
"Hanya saja saya pikir kurang pantas kk memberikan hukuman sebanyak itu"
"Kalo kamu gak setuju bagaimana jika kamu yang melakukannya untuk temanmu ini?" osis itu akhirnya menantang Arka.
"Baiklah saya yang akan menggantikan posisi Aci"
"Woooooo" semua anggota osis lainnya sudah mulai berkerumun mengelilingi Aci dan Arka. Mereka kaget saat Arka mengatakan jika akan menggantikan posisi Aci.

"Kamu ternyata setia kawan juga yaa"
"Pacarnya kali tuh"
"Soswet banget sih hehe" saut anggota osis lainnya.
"Sudah sudah kalo gitu kamu lari 20 putaran" akhirnya ketua osis yang bernama Rafi mengakhiri perdebatan mereka.
"Baiklah"

"Ka kamu gila? Ini lagi panas banget dan lagi 20 putaran? Kamu gak liat lapangannya segede apa?" Aci berbisik kepada Arka saat Arka ingin mulai berlari.
"Udah lah santai aja. Lagian kan ini salah aku juga mending kamu masuk sana sekalian doain aku yaa supaya selamat hehe"

Akhirnya Aci memasuki kelas dan Arka berlari dengan diawasi oleh salah satu anggota osis.

Tanpa Arka sadari ada sepasang mata yang memperhatikannya. Rafi, Rafindra Hermawan. Ketua osis SMA Nusa Bangsa. Ia tidak mengerti kenapa laki-laki itu rela berlari untuk wanita itu? Apa mungkin ia pacaran? Setaunya selama kegiatan mos Rafi beberapa kali melihat Arka dan Aci bersama. Tapi kenapa Rafi peduli? Biarkan saja. Itu urusan mereka. Tidak mungkin kan seorang Rafi yang dingin, diam, dan datar memikirkan orang lain?
"Ahhhh apa-apaan ini? Peduli amat tentang mereka".

---

Aci POV
"Ka kamu gak papa? Nih minum dulu"
"Terima kasih Asiya"
"Iya sama-sama. Ka aku juga makasih banget yaa. Maaf juga yaa Ka aku jadi gak enak sama kamu"

Aku sangat tidak tega melihat Arka sekarang. Bajunya basah dipenuhi oleh keringat mukanya memerah bahkan nafasnya masih tersenggal-senggal.

"Udah lah santai aja. Lagian mana tega aku liat kamu harus lari 10 putaran? Jadi gak usah dipikirin yaa" Arka menjawab sambil menaik turunkan alisnya.

"Kenapa malah bengong?" hufftt Arka selalu saja mengagetkanku.
"Gapapa kok" aku hanya tersenyum sekilas saja.
"Udah lah gak usah boong kamu tau kan berapa lama kita kenal? Jadi aku udah apal banget tuh sama segala macam ekspresi yang ada dimuka kamu" aku hampir lupa soal itu. Arka sangat mengenalku.

"Weyyy ditanya malah bengong lagi" lagi-lagi Arka mengagetkanku.
"Ka kayaknya anak-anak udah mikir macem-macem deh tentang kita apalagi para fans kamu. Setiap aku lewat pasti tatapan mereka tuh mengerikan"
"Aku gak ngerti maksud kamu"
"Ihhh kamu tuh kan tadi gantiin aku buat dihukum jadi mereka tuh mikir yang nggak-nggak pasti mereka mikir kalo aku genit deketin kamu atau mereka mikir aku gak cocok kalo misal kita emang pacaran atau...."
"Kebiasaan banget sih pikirannya jelek-jelek mulu" Arka memotong ucapanku sambil menjitakku.

"Aci sahabatku sejak kapan ciut gini sama cewe-cewe yang katanya fans aku? Sejak kapan Aci jadi pesimis? Dan kayaknya kita akan menjadi pasangan serasi jika pacaran hehe kalo diliat-liat kamu kan cantik kamu juga banyak fans cowonya kok" apa-apaan ucapannya itu aku hanya berdecak menyahuti perkataannya.

"Udah ahh udah bel tuh mau masuk gak?" akhirnya aku dan Arka meninggalkan taman belakang sekolah dan memasuki kelas.

Ini cerita pertama saya diwattpad. Mohon dimaafkan segala keabsurd-an cerita ini karna saya masih belajar. Ohh iya sebenarnya kemarin ada tapi udah saya unpub. Voment dari kawan-kawan semua sangat berarti bagi saya. Jadi jangan lupa divoment yaa 😄😆😘😘😘😘

Hanya KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang