5. Kita

358 55 7
                                    

Daniel lagi dibalkon kamarnya bareng sama pacar kesayangan, berdiri nyari angin katanya. Lagi bincang-bincang manja sambil sekali-kali colek-colekan.

Awalnya si colek mencolek dan jadi meluk memeluk. Seongwoo dipeluk sama Daniel dari belakang, sedangkan Daniel numpuin dagunya di bahu Seongwoo, tangannya meluk erat perut Seongwoo nggak mau lepas. Seongwoo akhirnya malah nyendenin badannya di badan tegap Daniel.

"Aku pulang ya? Besok aku ada praktikum." Kata Seongwoo pelan.

Daniel malah nggak peduli, tetep ngedusel ngendus-ngendus Seongwoo. Sumpah ni orang kek puppy.

"Niel, agak horor tau berduaan sendirian dikamar kamu gini. Ntar dikira ngapa-ngapain sama mama kamu."

Daniel nguyel-nguyel pipi tirus Seongwoo. "Ga papa,"

"Ih seriusan,"

"Cuman ada bang Dongho di rumah, mama lagi keluar sama papa."

Seongwoo langsung ngerenggangin pelukan Daniel, dia ngadep ke Daniel sekarang. "Bener?"

Daniel cuman ngangguk-ngangguk sambil ngelus-ngelus tangan Seongwoo nggak mau lepas.

Tiba-tiba pintu kamar Daniel kebuka. Dan itu pertama kalinya Seongwoo lihat bang Dongho secara langsung dan mukanya kek 'oh ini ketua himpunan teknik elektro itu'. Gede men, 11-12 sama Daniel. Dan tamvan.

"Dek!" Panggil Dongho yang akhirnya awkward sendiri karena liat adeknya lagi mesra-mesraan sama pacarnya. Tapi dia sok-sok nggak peduli.

Seongwoo diem aja sambil nunduk curi-curi liat ke Dongho. Sedangkan Daniel mukanya kecut sambil jawab, "Apa?!"

"P-pinjem mouse, buat ngegame."

"Itu diatas meja belajar, lagian punya lo kemana si?"

"Rusak. Gue kan pro, nggak noob kek lo."

"Ye anjig, udah minjem masih ngatain lagi!"

"Ye ngumpat, gue ambil pacar lo!"

Seongwoo langsung horor, mukanya kek tikus direbutin singa.

"Hilih khintil!" Daniel ngerangkul Seongwoo gitu aja sambil nutupin pandangannya ke Dongho, padahal abangnya itu udah ngacir ke kekamarnya sendiri.

Itulah pertama kali Seongwoo ketemu Dongho. Secara langsung. Dikamar adeknya. Lagi mesra-mesraan lagi. Hebat kan.

Yang kedua waktu itu Seongwoo ada diruang tamu. Mamanya Daniel lagi sibuk nyiapin makan, sedangkan papanya Daniel ada didepan Seongwoo natain surat-surat undangan KPU. Papanya Daniel RT gays. Danielnya lagi dibelakang nyari pulpen katanya.

Waktu Daniel dateng terus nyodorin pulpen ke papanya, papanya bilang. "Tulisin nama-nama warga sini dong dek, papa burem alias lapar."

"Ye..ga nyambung, Daniel juga mau makan sama Seongwoo lagian udah siang, ya bebs?"

Seongwoo cuman ketawa garing.

"Kalian kan masih muda, jam makan terserah, papa udah tua harus teratur."

"Mana ada, bilang aja males."

"Iya males, kalo ga mau Seongwoo aja ya? Mau kan?"

"E-eh iya om?" Seongwoo langsung kedip-kedip nggak percaya akhirnya diajak ngomong.

SkeptisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang