"Hei," ujar Daniel dari seberang telepon. Suaranya berat banget. Bikin Seongwoo luluh waktu denger. Seongwoo cuman diem sambil naruh hapenya di telinga sebelah kiri. Sambil kedip-kedip mandangin hujan yang mulai reda.
"Ada apa?"
"Um....anu."
"Nggak biasanya sore-sore gini kamu ngechat."
"A-anu, aku cuman pengen ngomong sesuatu sama kamu."
"Aku jemput ya? Ngomong langsung aja, sekalian nyari makan malam. Udah lama nggak keluar sama kamu."
Seongwoo pengen ngumpat aja ke Minhyun sekarang.
"Uh...kalo ngomong disini aja boleh? Tapi agak lama."
"Kamu nggak tau betapa senengnya aku dapet notip dari kamu tadi. Aku jemput ya? Aku traktir deh,"
Agak lama Seongwoo umm... ung... anu... dari tadi nggak jelas. Sampe akhirnya dia ngangguk sambil ngedehem, "iya deh,"
Mayan anak kos ditraktir. Ditraktir mantan.
"Oke aku siap-siap dulu, tunggu 15 menit lagi ya aku sampe situ."
"Oke Nyel,"
Daniel agak mekik dikit dan Seongwoo denger pekikannya. Iya. Dia baru sadar kalo manggil Danyel lagi. Udah grusak-grusuk bingung aja Seongwoo mah.
"Woo.."
"I-iya?"
"Aku sayang sama kamu."
"......"
"Ya udah aku tutup dulu, tunggu ya."
"O-oke."
Seongwoo soft banget ngedenger kalimat Daniel tadi. Dia berbunga-bunga tapi kok ya hatinya masih gondok. Hari ini dia pengen nerima Daniel. Lagi. Dan mencoba mencari luang untuk ngubah sikap tolol nya ngelepas Daniel gitu aja.
Hari ini nggak akan Seongwoo lepaskan. Mungkin Minhyun bener.
Dia siap-siap. Ganti baju dengan sweater warna putih kegedean. Dia pake celana denim kali ini. Nggak mau dikatain lagi sama Minhyun. Biar nggak malu-maluin Daniel juga sih.
-
-
-
-
-
Seongwoo nunggu Daniel didepan pagar gede kosan. Diem sambil ngeliatin hapenya. Nggak lama suara motor gede ngedeket kearah Seongwoo. Dan bener aja Daniel pake helm lengkap dengan jaket hitamnya langsung berhenti didepan Seongwoo.
Senyumnya langsung ngembang waktu ngebuka helmnya. Seongwoo nggak bisa nggak ikut senyum.
"Lama ya?" Tanya Daniel sambil ngambil helm cadangan dibelakang dia. Dia udah jaga-jaga bawa buat Seongwoo.
Seongwoo cuman geleng-geleng.
"Sini aku pasangin helmnya."
Seongwoo majuin dan ngerendahin kepalanya biar gampang Daniel masanginnya. Tangannya juga megangin helm yang lagi dipasang Daniel, jadi otomatis mereka pegang-pegangan. Terus Daniel ngunci bagian bawah helmnya sampe bunyi 'cklek'.
Seongwoo naik keboncenga, dia ati-ati banget.
"Pegangan ya?"
Seongwoo cuman diem, sampe akhirnya kedua tangan Daniel ngarahin tangan Seongwoo buat meluk pinggangnya dari belakang. Terus dia senyum. Seongwoo mah udah getir-getir.
"Nggak usah takut, ini cuman gue, cuman aku, cuman Daniel. Oke?"
"Entar kalo diliatin orang gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Skeptis
FanfictionSkeptis; A Nielong/Ongniel Fanfiction by shaphireavox Aku takut. Aku ragu. Aku nggak yakin, bisa nemu orang kaya kamu lagi niel. Rasa bosanku hanyalah satu dari sejuta problematik yang seharusnya aku selesaikan denganmu secara berkompromi, bukan ma...
