Prolog

59 11 0
                                    

Kulihat arlojiku yang sudah menunjukan pukul 4 sore. Tanpa terasa sudah 2 jam ku habiskan waktu berada di perpustakaan.

Beginilah aku selalu menghabiskan waktu hanya diperpustakaan mungkin berjam - jam. Ditemani oleh beberapa buku yang sengaja aku ambil acak. Membacanya dan larut dalam dunia buku - buku itu.

Buku yang kuambil bukan merupakan sebuah novel ataupun karya sastra tapi buku ajar yang nantinya harus aku salin ke buku catatanku karna aku tidak bisa meminjam semua buku yang kuperlukan.

Mungkin orang berpikir kenapa tidak membeli saja jika memang penting. Karna aku tidak mau menyusahkan orang tuaku lebih banyak lagi. Sudah cukup orangtuaku di pusingkan dengan biaya kuliahku yang sangat mahat itu.

Lagi pula jika aku masih bisa meminjam kenapa tidak lagipula jika aku meminja lalu mencatatnya ke catatanku maka aku bisa mengingat dan memahaminya dari pada harus membeli lalu membacanya sebentar dan setelahnyanbuku itu akan dijadikan sebuah pajangan.

Merasa sudah cukup salinan dari buku yang kuperlukan, akupun merapihkan buku tersebut dan meletakkan kembali keraknya. Kemudian aku melenggang pergi keluar dari perpustakaan yang sangat besar itu.

Aku melangkah melewati sekumpulan mahasiswa yang selalu di eluh eluhkan mahasiswa lain karna mereka sekumpulan mahawasiswa penting dikampusku karna orang tua mereka memiliki saham di kampus tempatku menuntut ilmu ini.

Ada seorang yang sangat mencolok dari yang lainnya yang selalu menarik perhatianku dan bukan hanya aku saja bahkan semua mahasiswi disini pun pasti akan bertekuk lutut kepadanya.

Barra Tjipta Nugraha namanya pria idaman. Tapi aku hanya bisa melihatnya setidaknya itu lebih dari cukup untukku....

🍁🍁🍀🍁🍁

Hayyy....
Saya bawa cerita baru ini please votenya...
Biar saya tambah semangat buat nulis....
Kalian juga boleh koment apa aja saya menerima komentar kalian dengan sukarela dan berlapang dada seluas lap sepak bola....

Depok,

Asni_handa

Here I AmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang