Aku pulang disaat bulan sudah menampakkan wujudnya. Ku buka pintu kosanku lalu menaruh tas di atas meja tempatku belajar lalu kurebahkan tubuhku sejenak. Ku pandang langit - langit lalu mataku sedikit sedikit mulai menutup dan aku sudah mulai memasuki alam mimpi. Tapi tiba - tiba aku mengingat sesuatu....
Sontak mataku terbuka lebar, kutepuk jidatku merutuki otakku yang melupakan sesuatu. Aku pun beranjak dari kenikmatan pulau kapuk. Ku raih tasku lalu mengeluarkan baju seseorang yang selalu menjadi perhatianku itu bodohnya kucium mencari harum tubuhnya yang masih tersisa.
Aku pun mengeluarkan baju putihku yang selalu ku pakai kurentangkan lalu kulihat ada noda berwarna yang mengotori putihnya bajuku akibat aku menaruh baju barra asal sehingga mengotori baju putihku juga.
Terpaksa aku juga harus mencucinya karena besok aku ada jadwal praktek tidak mungkin juga ku pakai baju dengan beberapa noda berbau jus. Dengah tubuh lelah akupun melangkahkan kakiku ke kamar mandi untuk mencuci kedua baju ini. Gagal deh istirahat ku hari ini padahal tugas sudah selesai, joki tugas temen juga selesai eh malah harus cuci baju.
*****
Ku regangkan tubuhku saat dosen baru saja keluar dari ruangan ini. Kususun alat tulis lalu ku masukan kedalam tas. Aku pun melangkahkan kaki ke taman kampus. Aku sudah janji sama kedua sahabatku itu.
"Tumben lama" ucap olga
"Dosennya dongen dulu tadi" jawabku.
"Kalian ada lihat barra dimana...??" tanyaku kepada mereka.
Olga memberiku isyarat dengan menaikkan dagunya agar aku melihat kebelakang. Aku pun membalikkan tubuhku dan kulihat barra dengan gengnya.
"Aku kesana dulu ya mau memberikan ini"
"Cie yang mau jumpa cowok idaman" goda rea
"Apaan sih re..."
"Hati - hati lo ya mi" aku mengangguk kepada olga.
"Ehhkhemm permisi... Saya mau mengembalikan ini" aku menjulurkan paper bag ke arah barra.
Dia menatapku dari atas hingga kebawah.
"Maaf lo siapa ya...?" tanyanya datar.
"Bu...bukannya kamu nyuruh saya buat cuci baju kamu ya" barra beserta semua teman - temannya tertawa entah apa yang mereka rasa lucu.
"Sekarang gue inget lo yang numpahin jus ke baju gue ya...??" untung suka kalau gak gue pastikan dia cium sepatuku.
Aku hanya mengangguk sembil mengagu!i wajahnya. Ku enyahkan pikiran ku mia loe harus bersikap biasa aja jangan sampai kayak cewek yang lain.
"Siapa nama lo...?"
"Mia"
"Semester berapa ?" ucapnya cuek
"Akhir"
"Anak apa lo"
"Anak kedua orang tua saya" yang lain terkekeh mendengar jawabanku, apa coba yang lucu emang kenyataannya begitu.
"Maksud gue lo jurusan apa?" ucapnya geram.
"Oh gue fakultas..." ucapku menggantu karna ponselku berbunyi lalu ku angkat karna dari seorang dosen. dan kulihat barra sedikit mengerutkan keningnya.
"Aahh iya bu.... Saya gak tau bu... Ya baiklahbu saya kesana" peutusku dan memasukan hp ku ke dalam tas asal.
"Maaf gue harus pergi... Nih baju lo" ucapku lalu meninggalkan barra beserta teman-temannya itu.
Dasar kalau dosen sering seenaknya saja kemarin aku kejar minta bimbingan eh gak bisa sekarang giliran aku lagi ada urusan eh dia nyuruh bimbingan, kan jarang - jarang bisa lihat wajah barra yang sedekat itu. Barra...
Aku segera ke perpustakaan tempat aku dengan dosenku itu janjian. Syukur alhamdulillah aku dapat dosen yang baik dan sedikit santai walaupun sering seenaknya saja dengan waktu. Bahkan dia pernah menyuruhku bimbingan malam - malam dirumahnya karna anaknya rewel. Untung baik dasar dosen.
"Maaf bu mia terlambat" ucapku menyapanya yang menunduk membaca sebuah jurnal jika aku tidak salah.
Kulihat dia tersenyum ramah. "Mana skripsi kamu biar saya koreksi" kuserahkan setumpuk kertas kepadanya.
"Kamu bileh membaca buku yang lain selagi saya mengoreksinya nnti baru kita diskusikan apa saya yang harus kamu perbaiki" ucapnya akupun mengambil beberapa buku di rak yang terdekat.Tidak sah jika aku hanya membaca tanpa harus menulis hal yang memang penting jadi aku pun mengeluarkan buku untuk mencatat sesuatu. Kulirik dosenku masih fokus membaca buku catatannya.
"Baiklah saya sudah selesai membaca skripsi kamu. Hasilnya sungguh memuaskan. Baru kali ini saya menemui mahasiswa yang hanya sedikit melakukan kesalahan" aku yang memang sudah berhenti menulis sejak namaku disebut tersenyum sedikit sombong bolehlah yaa dipuji cuy....
Dari beberapa mahasiswi senior selalu bilang bahwa dosen pembinbingku ini memang baik tapi dia selalu melakukan revisi berjuta kali dan selalu tidak pernah setuju dengan apa yang kau buat.
Yah walaupun awal saat aku mengajukan judul dia kurang suka dengan judul yang kuajukan mau tidak mau aku memakai judul yang dia sarankan.
"Nah kamu perbaiki di bab 1 ini aja yang udah saya lingkari kamu ubah sedikit bahasanya terlalu ribet. Saya tau kamu mengambil dari sebuah jurnal tapi coba deh katanya diubah" saranya.
"Iya bu akan saya perbaiki"
Dia kemudian membuka penjepit tumpukan kertas itu lalu membagi beberapa kertasnya.
"Yang ini bab satu kamu bawa pulang lalu perbaiki dan sisanya biar saya simpan tapi ingat harus kamu print ulang mengerti"
"Baik bu " jawabku dengan senyuman.
"Kamu rencana abil coas dimana...?" tanyanya padaku yang sedang asik memasukkan peralatan tulisku.
"Belum tau bu yang terbaik aja deh bu..."
Kulihat dia mengangguk. "Kamu nanti jika sudah selesai temui saya ya mau saya promosikan untuk beasiswa" mataku langsung berbinar mendengar ucapannya. Sumpah rejeki anak solehh...
Makasih ya allah....Aku mengangguk bersemangat. " iya bu pasti kalau begitu saya permisi dulu ya bu" pamitku meninggalkan perpustakaan.
Senyumku tak lengkang dari wajahku sampai aku tidak lagi menatap orang yang berada di depanku. Karna sekarang jidatku terbentur benda keras tapi bukan sejenis tembok. Ku elus jidatku yang sedikit nyeri. Lalu ku dongakkan wajahku untuk melihat siapa orang yang kutabrak.
Dan ternyata barra orang yang kutrabrak ya allah kau memang maha pengasih lagi maha penyayang.
"Eekkhheemm....apa segitu tampannya aku hingga kau memangdangi ku seperti itu"
Sila ketahuan deh....
"Ehh....maaf kalau gitu" ucapku tersadar.
"Apa tidak ada kata lain selain mintaaf" tuntunnya
Ya gak ada lah bang....adek cium aja gimana bang....kugelengkan kepala ku yang selalu berpikiran absurd ini kebanyakan film korea adan mecin kali aku.
"Salahnya gak, jadi sekali lagi aku minta maaf. Permisi" aku pun melangkahkan kakiku pergi.
Karna jika aku lebih lama pikiran ku mulai gila dan jantungku seakan aritmia....
Bisa bisa gue kena gagal jantung.... Ini kurang baik untuk kesehatan jantung....
*****
Haiii....
Im kom bek....
Monggo dibaca jika berkenan...

KAMU SEDANG MEMBACA
Here I Am
ChickLitAku melangkah melewati sekumpulan mahasiswa yang selalu di eluh eluhkan mahasiswa lain karna mereka sekumpulan mahawasiswa penting dikampusku karna orang tua mereka memiliki saham di kampus tempatku menuntut ilmu ini. Ada seorang yang sangat mencolo...