Part 1

49 8 0
                                    


Happy ridinggsss....

Ku lepas jas putih setelah selesai sehabis praktikum lalu kulipat dan ku masukkan ke dalam tasku. Setelahnya aku pun melangkahkan kakiku ke kantin.

Dari jauh kulihat dua orang cewek melambaikan tanggannya kearahku dan segera kuhampiri mereka.

"Mi lo abis ni ada kuliah lagi...?" tanya rea begitu aku duduk.

" gak sih kenapa emang ?"

"Temenin kita jalan yuk...!" ajak olga

"Gue gak bisa kan tau sendiri tugas gue menumpuk" jawabku

"Tugas loe apa temen - temen lo" ucap rea sambil cemberut.

"Tugas gue dan mereka lagian gue kan dibayar. Bukan menawari diri sukarela menyelesaikan tugas mereka" jelasku kebenarannya.

Lalu tiba - tba kantin yang besar ini di penuhi oleh mahasiswa. Yang sudah duduk mengambil tempatnya masing - masing. Lalu kulihat seorang yang selalu menarik perhatianku dan duduk disalah satu kursi beserta para pengikutnya yang tidak kalah cogannya. Riko dan Marcel.

"Awas keluar tuh mata dari tempatnya" celetuk olga lalu ku pandang sengit.

"Guys kalian boleh pesan apa aja sepuasnya yang kalian mau " ucap seorang gadis cantik lalu ia duduk dan bergelayut dengan barra.

Aku hanya memandangnya jijik. Lalu mengalihkan perhatianku kearah lain.

" jangan bilang seorang Mia tertarik sama seorang barra" ucap olga sekenanya.

"Emang kenapa toh semua mahasiswi disini juga suka kan ?. Emang gue nggak boleh suka gue kan mahasiswi juga" ucap ku kesal.

"Yahh gak gitu mi lo kan anaknya serius banget sedangkan barra yah seperti yang kita lihat gaya hidupnya itu tidak punya aturan kebalikan loe banget"

Aku hanya diam mencerna apa yang diucapkan sahabatku ini. Memang benar apa katanya barra bertolak belakang dari ku. Lagi pula barra tidak mungkin suka sama cewek sepertiku lihat saja penampilanku. Biarpun aku tidak memakai kacamata dan rambut kucir kuda tetap saja fasionku ketinggalan jaman.

Pikiran ku buyar saat hp ku berkelap kelip pertendan ada sebuah pesan masuk.

dr. Helga
Mia kamu dimana saya sudah di perpus takaan katanya kamu mau meminta file jurnal saya. Jika kamu tidak datang dalam sepuluh menit. Saya cabut.

Ku tepuk jidatku karena melupkan janjiku dengan dosenku itu.

"Gue cabut dulu ya mau jumpa dosen" ucapku lalu berjalan mundur sambil melambai ke arah dua sahabatku itu.
Saat akan membalikkan badan tanpa sadar aku menabrak seseorang yang kutahu pasti dia lelaki. Aku menundukkan wajah dan mengelus bahuku yang sedikit basah terkena air dan lengket munkit sebuah jus.

Lalu mataku beralih ke tubuh seseorang didepanku yang sudah lebih basah kemejanya dari ku.

"Ya ampun barra kamu gak apa" ucap seorang gadis hebok sambil membersihkan tumpahan jus di kemejanya.

Kudongakkan kepalaku untuk memastikan benarkan dia barra. Dan ohh shit....! Dia benaran barra.

"Maaf" ringisku.

"Eh maaf lo bilang. Maka jalan itu yaang benar"

"Maaf tadi saya buru - buru"

"Enak aja lo minta maaf"

"Trus saya harus bilanga apa...! Ada kata lain selain maaf jika orang tersebut melakukan kesalahan... Atau anda tidak mengerti dengan bahasa yang saya ucapkan.... Baiklah i'm sorry....mianhe....gomen.....lagi pula orang yang saya tabrak tidak mengucapkan sepatah katapun" ketusku

Gadis di depanku ini tidak mengatakan apapun kepadaku dari pada membuang waktu aku pun melenggang pergi tapi saat aku akan melangkah seseorang menahan tanganku lalu lalu menarik tubuhku sehingga membentuk dadanya. Ku tatap wajah yang selama ini hanya bisa ku tatap dari jauh lalu ingin rasanya kusentuh wajah itu. Segera ku buang jauh pikiran yang mulai ngelantur itu.

Kulihat barra menyugingkan sedikit senyum disudut bibirnya. Lalu melepaskan genggamannya dan meneliti aku dari atas hingga bawah jujur ini beperti aku akan dijadikan daging qurban saja.

"Sudah puas tadi memperhatikan wajahku. Baiklah tadi kau sudah banyak bicara sekarang giliran gue yang bicara"

Aku hanya diam menunggu kelanjutannya. Tapi tiba - tiba ponselku bergetar menunjukkan panggilan dokter helga. Segera kuangkat hpku dan meletakkannya dengan baik di telingaku.

Ku lihat orang dihadapanku memandangku heran dan menaikkan salah satu alisnya.

"Ah iya dok... Maaf dok... Ini lagi menuju ke perpustakaan.....ahh iya dok...terimakasih dok" aku menghela napas dasar dr. Helga ngapain dia menyuruhku cepat - cepat kalau akhirnya akan dititipkannya kepada petugas perpus dan tidak akan terjadi masalah seperti ini.

"Baiklah sekali lagi saya minta maaf....dan maaf saya ada keperluan jadi saya tidak bisa berlama - lama di sini"

"Siapa bilang lo bisa pergi gitu aja.... Walaupum lo udah minta maaf"

Aku ngernyit tak mengerti lalu tidak ada angin ataupum badai topan barra melepas kemejanya dan menyisakan kaos putih titubuhnya dan menyerahkan kemejanya kepada ku.

"Lo cuci baju itu gue mau bajunya bersih dan wangi lalu lo berikan lagi ke gue" lalu setelahnya dia pergi dan diikuti oleh kedua temannya.
M
"Mi lo gak kenapa napa kan...??" ucap rea khawatir.

Aku hanya memandag rea dengan tampang bodohku. Lalu memasukkan baju barra asal ke dalam tas ku.

"Ya udah hue dulan ya" akupun melenggang pergi.

******

Nggak tau ini enak apa nggak...
Yang minat silahkan dibaca monggo...
Jangan lupa vomentnya yauuu.....

Here I AmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang