Another Mystery?

688 84 25
                                    

Sesosok lelaki dengan wajah dinginnya menatap Yuta penuh selidik. Membuat lelaki Jepang itu sedikit gemetar, karena memang pada dasarnya dia sedikit takut pada lelaki ini.

"Kau tak berbohong kan?", tanya lelaki itu sekali lagi dan membuat Yuta mengangguk.

"Lalu kenapa tidak pulang?", tanyanya lagi.

"Aduh kau ini, aku membawanya ke apartment ku karena untuk pulang terlalu jauh dan aku sudah terlalu lelah", elaknya dengan wajah yang dibuat seserius mungkin, sedangkan Jaehyun hanya diam dan menunduk.

Lelaki bersurai blonde kebiruan itu tampak membuang nafasnya kasar, namun ekspresinya sedikit melunak, "Kau harus mengerti keadaannya L-ssi. Sudah berapa kali kukatakan padamu? Aku tak ingin ada masalah lain, jadi kumohon kau harus melakukan tugasmu dengan benar. Kuharap ini tak terulang lagi", tegasnya membuat Yuta kembali mengangguk.

"Tuan Jaehyun, anda akan ada rapat setengah jam lagi. Ayo kita keruanganmu", lelaki dengan name Tag Jack itu membawa Jaehyun keruangannya. Namun belum sempat ia melangkah, Yuta menahannya.

"Taeyong-ah.. Jangan terlalu keras padanya", ucap Yuta dengan wajah serius. Sayangnya lelaki bernama asli Taeyong tadi tak menggubrisnya sama sekali.
.
.
.

Doyoung membuka pintu ruangan yang bernuansa biru laut itu, pemilik ruangan sendiri terlihat sibuk dengan tumpukan berkas yang memenuhi mejanya seperti biasa.

Doyoung terkekeh ringan, membuat orang yang sibuk itu menatapnya kesal, "Kalau kau kemari hanya untuk mentertawakanku maka silahkan keluar Doyoung-ssi", ketusnya.

Bukannya pergi, Doyoung malah mendekatinya, "Ini, pakailah", ucap Doyoung dan memberikan sebuah ponsel dengan warna putih yang tampak seperti baru. Berbeda dengan ponsel lama Johnny yang bisa dibilang sudah tak layak pakai lagi. Layarnya retak, akibat beberapa kali 'terbang' dengan pendaratan yang buruk.

Johnny mengernyit tak mengerti. "Tapi ini bukan ponselku. Dan bukannya kau bilang aku tak boleh pakai ponsel?", Tanyanya.

"Pakai saja itu hyung, tenang saja ponsel jelek mu itu masih ada padaku, bahkan jika dilempar ke jalan tak ada yang mengambilnya. Lagipula aku sudah membuatnya tidak bisa dilacak orang lain, dan kau hanya bisa menghubungi aku, Yuta dan ponsel satu lagi. Nanti akan kuberikan pada Jaehyun. Aku mau menelpon si Jepang itu dulu", jelasnya sambil berlalu meninggalkan Johnny yang masih menatapnya tak percaya.

"Thank you Doyoungie~~ I love you~", Doyoung bisa mendengar suara Johnny yang berusaha dibuat seimut mungkin tapi malah membuatnya kesal dan merinding. Ingin rasanya dia melempari lelaki itu dengan sesuatu tapi saat ini dia tak ingin mengacaukan mood bos nya yang terlihat bagus hari ini.
.
.

Jaehyun terdiam di dalam ruangannya, yang dia lakukan hanya menandatangani sesuatu, bahkan tanpa ia sempat membacanya terlebih dahulu. Jack lah yang meng handle semuanya, dia hanya dibutuhkan sebagai simbol dari keberadaan Appanya yang tidak bisa berada disini.

Alasan mengapa ia mau melakukan semua ini hanya demi untuk kembali ke Seoul dan menemui Johnny, selebihnya, dia memilih untuk pergi jauh dari pada berada di kerajaan yang diciptakan Appanya.

Jika menurut semua orang hidupnya adalah kesempurnaan maka baginya hidupnya seperti penjara. Dia seperti tahanan hukuman mati yang bahkan tak bisa mengelak dari apapun.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Goodbyes aren't ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang