bangchan

89 8 0
                                    

Selamat membaca...

Di pagi hari, aku membuka mataku dari tidur nyenyak ku.betapa nyeyaknya tidurku sampai sampai aku tidak menyadari bahwa sekarang telah menunjukan pukul 11 siang.
Ah sial!! Aku terlambat untuk mengunjungi ayahku yang sedang bekerja di distributor musik. Aku sudah berjanji padanya untuk mengantarkan makan siang. Akupun cepat cepat bersiap dan langsung pergi ke tempat ayahku bekerja dengan membawa dua paperbag kecil di tanganku.

Setibanya aku di depan gedung tempat ayahku bekerja, aku langsung pergi ke lantai 3 dimana terdapat ayahku yang sedang bekerja.
Tanpa ragu aku melangkahkan kaki ku menuju lift yang berada di pojokan.

Ting!!

Bunyi lift yang terbuka langsung menuntunku untuk memasukinya.di dalam lift hanya ada aku dan itu membuatku agak sedikit takut.aku terkejut ketika pintu lift terbuka dan menampakan seorang laki laki berhodie hitam.aku tak dapat memastikan bagaimana wajahnya karena terhalangi oleh topi. Seorang laki laki itu langsung masuk ke dalam lift dan menekan angka 3.ternyata tujuannya sama denganku yaitu pergi ke lantai 3.

Di dalam lift suasananya sungguh sangat canggung, tidak ada percakapan diantara kami. Biasanya aku selalu memulai percakapan duluan dengan orang yang belum ku kenal, tapi kenapa sekarang rasanya lidah ku sulit sekali untuk mengeluarkan sepatah dua patah.
Kenapa waktu terasa sangat lama!! Aku tidak bisa berlama lama di situasi seperti ini, ayo cepatlah lift!!

Terbuka!!!

Akhirnya pintu liftnya terbuka, awalnya aku bergegas untuk keluar dari lift tersebut. Tapi, saat aku melihat laki laki tersebut mendahului ku dan terlihat buru Buru aku langsung terdiam di depan pintu lift dan memfokuskan mataku pada laki laki tersebut.

Aneh? Kenapa aku jadi mempedulikannya? Dia kan hanya seorang lelaki aneh yang ku temui di lift.
Pikiranku mulai bercampur aduk. Aku tersadar dari lamunanku dan tanpa basa basi lagi menuju ke ruangan ayahku.

Sesampainya aku di ruangan ayahku, aku melihat ayah sedang fokus pada layar monitor yang ada di hadapannya.

Ayah!! Aku berteriak sehingga ayahku langsung menolehkan kepalanya ke arah pintu masuk. Oh tidak sepertinya ayahku sedikit marah, ah tidak tidak bukan sedikit tapi sangat marah. Apa yang harus aku lakukan sekarang!?

"Kenapa lama sekali? Ayah sudah lapar"tanya ayahku dengan nada suara yang terlihat kesal.

"Maaf, tadi aku bangun kesiangan dan susah sekali menemukan bis"ucapku sambil menundukan kepalaku, takut melihat wajah ayah.

"Ya sudah kalau begitu, tapi kamu tidak apa apakan? "Tanya ayahku.

Aku mengangguk "aku baik baik saja yah"ucapku masih dengan kepalaku yg tertunduk.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Hening seketika. Sampai ayahku membuka suaranya.

"Ayah menghawatirkanmu"

aku langsung mengangkat kepalaku saat ayahku mengusap kepalaku dan bertatapan langsung dengan matanya, aku melihat dia tersenyum tulus.benar benar tulus, berbeda sekali dengan yang tadi.aku pun membalas senyumannya.
Setelah itu aku memberikan 2 paperbag yang kubawa dari rumah dan diberikan kepada ayahku. Huh.... Akhirnya aku bisa duduk bersantai di ruang kerja ayahku, sebenarnya aku tidak tahu benar apa yang dilakukan oleh ayahku. Memproduksi lagu?, membuat lagu?, mengedit lagu? Ahh pokonya aku tidak tau yang penting itu berhubungan dengan lagu.aku terus mengamati pergerakan dari ayahku mengotak atik benda persegi besar atau biasa disebut komputer yang ada di depannya.

Stray Kids With YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang