Duabelas

7 0 0
                                    

Baca ya:*
Jangan lupa vote & komen:*

"Rara" Panggil Hakam dengan suara serak.Sontak, Libra menatap Hakam lalu tersenyum kecil dengan sekantong buah di tangan kanan nya.

"Gimana?" Tanya Libra sembari meletakkan Kantong kresek di atas meja yang tersedia di setiap ruangan

"Gimana ya? Kasih tau g ya? Ah, males ah" Satu yang perlu kalian tau, Hakam orang nya sangat lah jail. Dia juga nakal, tapi gk banget juga lah. Hakam juga pernah memanggil Libra lalu berkata, "Ra, Nama gue Hakam. Kalau dipanggil, Nengok.".
Mendengar perkataan Hakam itu, Libra sontak menoyor kepalanya dengan tampang seolah berkata 'Recehhh'.

Libra melototkan matanya. Sebenarnya juga gk tahan berasa perih. Tapi Libra harus menahan nya agar Hakam yang lemot nya gk ketulungan itu mengerti dengan 'Tatapan maut Libra'

Hakam nyengir.

"Gue gapapa" Kata Hakam dengan satu tarikan nafas.Libra pun menghela nafas lega lalu sibuk mengupas Jeruk untuk Hakam.

"Di pikir pikir, Libra mirip Valak, Serem ihh" Gumam Hakam. Sementara Libra berusaha menahan tangan nya yang serasa gatal untuk menonjok laki laki lemot bin Polos di depannya.

"Sekali lagi! Gue plintir tu mulut" Desis Libra dengan sorot mata yang sulit di deskripsi kan

"Ta--" Libra membalikkan badannya ke arah belakang, berniat menawari Khinta untuk memakan buah yang ia bawa. Namun, Khinta sudah tidak ada di sana. Sekarang Libra tau. Pantesan aja dari tadi, Mata Hakam mandang ke arah belakang Libra, lalu ke arah pintu, seolah berkata, 'Mama Keluar dulu dong. Hakam kan mau berduaan dengan Libra'.

Si anaknya durhaka, Si Mama nya mau aja. Pftt.

"Ra! Gue sembuh masa!" Kata Hakam dengan raut wajah di buat buat sedih. Lalu nyengir sendiri.

Seketika Libra berpikir. Seharusnya, Hakam di bawa ke RSJ, Bukan ke RS.

"Hehe. Tapi gue seneng. Bisa sekolah lagi. Terus kata Mama, Gue bakalan sekolah di sekolah nya elo!!! Yuhuu oh my god acu senang" Jelas Hakam sambil merentangkan tangannya ke udara.

Sementara Libra hanya geleng geleng kepala.

"Ra, Masa iy--" Libra langsung memasukkan jeruk ke dalam mulut Hakam ketika dia akan kembali berbicara banyak. Demi kesejahteraan bersama, mungkin ini cara terbaik.

Hakam manyun lalu menarik rambut Libra pelan. Membuat pemilik rambut meringis lalu melayangkan tenju nya ke arah hidung Hakam.

Hidung sekseh gueBatin Hakam gemas.

Kring kring kring

Mama Is calling

Dengan segera, Libra menempelkan handphone nya ketelinga kiri dan jari telunjuk nya ke bibir, Meminta agar Hakam diam dulu selama ia menerima telepon

"Waalaikumsalam Ma"

"...."

"Iya"

DIRGA ARNAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang