Nala, Gea dan Gissa berjalan menelusuri koridor sekolah. Jam istirahat sebentar lagi berbunyi dan ketiganya memutuskan untuk masuk lebih awal.
Mereka berjalan dengan tawa yang tak henti-hentinya. Seperti tidak ada malu l, mereka terlihat cuek ketika mendapatkan berbagai macam tatapan dari penghuni SMA Cendana.
Nala, gadis yang cukup terkenal dengan wajah cantiknya dan senyuman manis itu juga banyak menarik perhatian siswa disekolah nya bahkan sampai SMA luar.
Nala memang memiliki kepribadian yang ceria, anaknya suka sekali tertawa. Ia juga menyukai susu, terlebih lagi jika varian cokelat. Kemampuan akademiknya juga cukup bagus, ia menjadi bagian dari tiga besar di kelasnya.
Gissa dan Gea, gadis kembar itu juga tak kalah cantiknya dengan Nala. Masing-masing dari mereka memiliki keunggulan tersendiri. Keduanya berteman sudah sejak lama dengan Nala bahkan sudah seperti keluarga, jadi sudah tidak ada lagi rahasia diantara mereka bertiga.
"Gue ke toilet dulu." kata Nala saat ketiganya hendak ke kelas.
"Perlu gue temenin?" Tawar Gea.
"Nggak usah. Lo berdua duluan aja ke kelas." tolak Nala.
"yaudah kita berdua ke kelasnya Rena mau ambil novel Gea yang dipinjam dia. duluan ya. Lo nanti kalo ada apa-apa chat gue aja." Ucap Gissa sambil pergi berjalan disusul Gea melambaikan tangan kearah Nala.
Nala berjalan menyusuri koridor menuju toilet dengan sesekali bersenandung kecil. Ia hanya perlu melewati satu belokan lagi---
Bughh...
"Aduh.." Nala mengaduh sambil mendongakan kepalanya.
"Lo lagi!" Siswa yang menabrak Nala mendengus.
"Anjirr.. lo lagi yang nabrak gue! Ini pasti akal-akalan lo kan biar bisa kenalan sama gue!" tuduh Nala membuat siswa itu melotot tak terima.
"Banyakin makan sayur biar mata Lo bisa liat-liat kalo jalan, bocah!"
"Enak aja bilang gue bocah! Lo yang suka banget nabrak-nabrak gue!"
"Minggir cewek gila! Gue mau lewat!"
"Gak! Gak akan gue kasih lewat!" Nala menghalangi jalan Givan."Minggir Gila!" Givan maju hingga berdekatan dengan Nala yang otomatis mundur.
Nala menghentak-hentakan kakinya ketika Givan sudah pergi meninggalkannya. "Dasar cowok aneh!"
Ia hendak kembali berjalan ke toilet yang tadi sempat tertunda dengan perasaan dongkolnya.
"Nala!" panggil seorang siswa dibelakangnya
Nala memberikan senyum manisnya "Iya, kenapa kak?" Tanya Nala pada kakak kelasnya yang sudah berdiri dihadapanya.
"Lo pulang sekolah naik sepeda atau angkot?"
"Gue sih tadi bawa sepeda. Eh pas di tengah jalan ban nya bocor yaudah gue titip di abang bengkel. Kenapa emang?"
"Gue anter pulang ya?" Tawar Rama dengan senyum tak kalah manis itu.
"Gue harus ambil sepeda sih di bengkel." jawab Nala ada nada menolak disana.
Seketika senyum Rama memudar namun hanya beberapa detik. "Yaudah kalo gitu lo gue anter ke bengkel tempat lo titipin sepeda gimana?" Tawar Rama sedikit memaksa.
Emm.. gimana ya?"
"Ayolahh.."
"Gue pulang bareng Gea sama Gissa Ka, sorry." Jawab Nala sebelum meninggalkan Rama.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY SENIOR IS MY BOYFRIEND [Completed]
Jugendliteratur[Part Lengkap] [TAHAP REVISI REPOST SATU PER SATU!!] "Gue gak suka sama lo!" Bentak Givan. "Nanti juga Gipan bakal suka sama Nala." Jawab Nala dengan senyum percaya dirinya. "Gak akan!" "Dengar ya. Sekarang emang Gipan gak suka sama Nala. tapi nanti...