Chapter 1

16 2 0
                                    

Menjemput yang terakhir aku tidak tahu harus bagaimana? Rasanya baru kemarin aku duduk di belakangmu yang mengayuh sepeda, bersama dalam bayang-bayang sinar bulan yang berkilauan, menembus malam dan bisikan angin yang menerpa. Tapi sekarang, tinggallah aku seorang diri di sini, duduk dalam rangkian gerbong besi yang melaju cepat seperti peluru, tanpa sinar bulan ataupun canda tawa yang membuatku tersenyum seperti dulu.

Mungkinkah senyummu menyambutku ketika telah sampai? Atau bahkan pelukan hangat yang sanggup mengobati kerinduanku yang teramat? Di sana, di tempat kita mengikat janji, akan kutunggu hadirmu seperti dulu. Akan kuceritakan sebuah kisah dari tempat yang jauh, dari tempat yang penuh dengan cahaya lampu yang tidak pernah padam, juga tempat dimana gedung pencakar langit berdiri kokoh. Seperti tempat dimana kita gantungkan mimpi-mimpi terindah tempo dulu, bersama dimasa SMUku.

“Di tahun ini seluruh dewan guru hanya berharap kalian dapat lebih fokus belajar dan bekerja lebih keras lagi. Itu semua demi kebaikan prestasi diri kalian sendiri, tidak semata untuk sekolah. Tapi yang lebih penting, jangan lagi membuat keributan yang mempersulit hidup dimasa mendatang, baik hidup kalian atau hidup sekolah ini. Seperti yang sudah kalian ketahui, sekolah akan ditutup tahun ini jika angka kriminalitas siswa tidak berkurang. Lalu apa artinya jika nilai kalian nanti dapat melampaui sekolah nomor satu di negeri ini? Jauh lebih baik lulus dengan tenang dibanding lulus dengan banyak catatan, walupun nilai kalian tetap di peringkat semula”.







(Next New Part Guys)
Jangan lupa Vote sama komentarnya ya...

LolipopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang