Terimakasih yang udah baca. Sebenarnya agak sedih sih, yang baca gak ada. Tapi gak apa karena pengen numpahi imajinasi yang gak terkabulkan aku tetap nulis. Hehe
-Selamat Membaca-
Samuel meminta Ren untuk memperkenalkan dirinya. "Hyung perkenalkan dirimu lebih detail" ujar Samuel pada Ren. Ren melihatnya dan langsung menganggukan kepala malas. "Ck baiklah dasar bawel"
"Uhmm untuk lebih detailnya ini, aku bekerja diperusahaan Pledis entertaiment. Jadi, bila perlu bantuan kalian bisa tanyakan padaku disana" Ren tersenyum ramah pada semuanya. Senyumannya itu membuat semua wanita yang berada diruang latihan terkagum dan terpana. Tapi, seketika para pria yang berada di ruang latihan menjadi menatapnya tajam. Dan juga dengan Samuel sendiri.
"Ada apa? Kenapa kalian menatapku seperti itu?" tanya Ren pada yang lainnya. Samuel menatap mata Ren dengan lekat. "Kau masih bertanya Hyung? Apa kau tau? Senyuman mu itu sangat membuat perutku terasa mual" Samuel sedikit membuang ludahnya ke tanah. "Sudahlah Hyung, sekarang duduk. Kenapa kau terus berdiri?" Ren langsunh duduk setelah itu.
Ck dasar sok keren -Samuel,Jk,Chim,Tae,Jin
Elah senyuman gua emang gini kali dari kecil, lu pada kali yang iri sama gua -Ren
Dan mereka langsung memulai latihannya. Samuel mendekati Jisoo dam berkata "Eonnie Jisoo, permainan biolamu sekarang sangat baik. Jadi aku ingin kau ikut serta dalam acara musim semi" Jisoo berdiri dan gembira. "Apa kau yakin? Aku boleh ikut acara musim semi?" tanya Jisoo lagi. Samuel hanya mengangguk dan jawaban Samuel itu membuat Jisoo semakin senang.
Jisoo berteriak dan memeluk Lisa karena orang yang jaraknya sangat dekat dan mungkin mendengar apa yang dikatakan Samuel tadi. "Lisa-ya apa kau dengar itu?" Jisoo tetap membawa Lisa ke dalam pelukannya yang erat. "Ya! Jisoo Eonnie lepaskan dulu pelukanmu arghhh...." Lisa merintih kesakitan dengan apa yang dilakukan oleh Jisoo. Spontan Jisoo langsung melepaskan pelukannya dan masih menatap Lisa dengan gembira. "Huft...ya aku mendengarnya" balas Lisa malas.
Dan saat itu semuanya memandang mereka serta ikut mendengar apa yang dikatakan oleh Samuel. Tapi, mereka memilih untuk diam. Karena mereka sudah tau pasti, bila Jisoo diizinkan untuk senang maka kesenangannya itu akan berlebihan sehingga orang lain tidak bisa mengendalikannya. "Oh, ayolah Lisa-ssi ucapkan selamat untuk eonniemu ini"
Lagi-lagi Lisa mendengus kesal. "Baiklah, selamat atas semuanya eonnie" Lisa memegang tangan Jisoo sambil tersenyum paksa. Di sisi lain mereka yang tidak ikut perbincangan itu tertawa kecil melihat Lisa yang begitu tertekan oleh kelakuan Jisoo. Tapi, tak lama setelah itu mereka latihan lagi dengan serius.
Lisa memasukkan biolanya ke dalam tas khusus biola. Hari ini dia pulang lebih lama dari biasanya karena tidak dalam waktu lama mereka akan tampil di acara musim semi. Kookie menghampiri Lisa dengan langkah yang santai. "Sudah selesai berkemas?" tanya Kookie yang melihat Lisa. Lisa terkejut karena ternyata Kookie belum pulang.
"Apa yang kau lakukan disini Kookie?" Lisa melihat Kookie yang berdiri itu. "Aku menunggumu. Karena aku yang akan mengantarmu pulang" jawab Kookie yang tiba-tiba langsung menyambar tas biola milik Lisa. "Ayo, jangan berdiri saja. Sebelum larut kau harus sudah pulang dan istirahat sepenuhnya" disisi lain Lisa tersenyum melihat Kookie secara diam-diam.
Dia lebih dari sahabat. Layaknya seperti seorang Kakak. Apa suatu saat nanti aku bisa memilikinya? -Lisa
Lisa memakai sabuk pengamannya. Ya, sekarang Kookie dan Lisa berada di dalam satu mobil. Kooki naik mobil karena tadi siang kelihatan panas, jadi dia memutuskan untuk naik mobil.
Jungkook atu Kookie menancapkan gas mobilnya dan kemudian berjalan menuju arah rumah Lisa. Dan disaat itu juga Lisa merasa sedikit canggung. "Lisa!" Jungkook ingin membuka pembicaraannya. "Hmm?" Lisa menoleh pada Jungkook. "Sebenarnya kau menganggapku sebagai apa?" tanya Kookie yang berhasil membuat Lisa heran. Lisa terdiam dan berusaha berfikir.
Saat fikirannya muncul di membunyikan jarinya. "Aha! Kookie jelas saja kau kuanggap layaknya seorang lelaki yang melindungi perempuan" Kemudian Lisa tersenyum. Dan jawaban Lisa itu membuat hati Kookie berdebar. Tapi, disisi lain Kookie tidak mengerti dengan jawaban Lisa. "Maksudnya?" tanya Kookie lagi. Lisa tersenyum tipis melihat Kookie. "Kookie, sebenarnya apa yang kau rasakan bersama ku?" tanya Lisa sembari melihat kaca mobil.
Tiba-tiba saja sifat Lisa menjadi berubah layaknya orang yang sedang tertekan. "Ma-maksudnya?" Jungkook gagap mengatakannya pada Lisa. "Katakan saja lah Kook jangan merasa malu seperti itu. Kita ini kan sahabat" ujar Lisa yang membuat Jungkook makin merasa malu. "Uhmm Lis ka-kamu mau makan hmm? Biar kita singgah dirumah makan padang atau kamu mau es kream?" mendengar perkataan Jungkook, Lisa sudah tau kalau Jungkook mengalihkan pembicaraan. Tapi, Lisa menjawab pertanyaan dengan anggukan kemudian berkata. "I want both" jawab Lisa. "Baiklah kuy kita jalan"
Taunya cuma mengalihkan pembicaraan mulu lu Kook -Lisa
Semoga Lisa gua gak curiga -Kookie
Setelah lima belas menit diperjalanan akhirnya mereka sampai dirumah makan padang. "Lis, kita makan nasi dulu baru minum es kream" kata Jungkook sambil keluar dari mobil. Lisa hanya mengangguk menandakan 'iya' . Dan kemudian dia menyusul Kookie keluar. "Ayo" Jungkook menarik tangan Lisa layaknya seorang pasangan. Lisa tidak sadar dan dia hanya menjawab "iya Kuy hehe"
Sifatnya yang seperti anak kecil muncul lagi. Ya ampun sungguh imut -Jungkook
Mereka mengambil tempat duduk tepat di dekat steling makanan. Jadi, jika mereka mau nambah tinggal nunjuk dari makananya dari tempat duduk. Tak lama mereka memesan, makanan datang dan membuat perut Lisa semakin lapar. "Ayo makan" ujar Lisa yang dengan cepat membaca doa makan. Jungkook merasa lucu melihat Lisa yang tingkahnya seperti anak-anak.
Jungkook pun ikut membaca doa kemudian makan. "Lis, aku udah suruh orang untuk selidiki bibi kamu" sambil mengunyah makanannya Jungkook berbicara. Lisa terdiam menghabiskan makanan yang dimulutnya kemudian minum air putih yang berada di samping piringnya. "Ya, kemudian bagaimana? Apa udah dapat informasi tentang bibi?" tanya Lisa balik. Jungkook menggeleng "Belum sih, tapi katanya dalam waktu dekat ada informasi yang akan sampai" jawabnya lagi.
Lisa menatap Jungkook yang sedang makan. "Kookie, makasih ya udah banyak nolong aku" kata Lisa yang masih tetap melihatnya. "Kan kita sahabat Lis" jawab Jungkook. Lisa tersenyum dan melanjutkan makananya. Sambil mengunyah Lisa berbicara tetapi sedikit tidak jelas didengar oleh Jungkook karena Lisa mengunyah makanannya. "Akwu menwgangwapmu lewbih dwri teman"
Translate: aku menganggapmu lebih dari teman
Alhasil Jungkook hanya bisa tertawa. Dan berkata "habiskan dulu yang dimulut baru cerita" kata Jungkook. Lisa langsung cepat menghabiskan makananya karena terasa enak. Dalam waktu singkat makanan Lisa pun habis. "Gimana mau tambah?" tanya Jungkook pada Lisa. "Enggak ah Kook. Aku udah kenyang nih. Lagian katanya kamu mau bandari aku es kream" Lisa mengingatkan Jungkook yang tadi mau bandari es kream.
Jungkook memutarkan kedua bola matanya. "Giliran es mulu lu ingat Lis" Lisa tersenyum manis dan berkata "Ya dongs"
Next on...
--Thanks For Reading-
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Time {JK x LM}
FanfictionDisinilah waktu kita menyelesaikannya. Kau akan melupakanku. kau tidak akan pernah mengingatku. Bilamana itu terjadi, mungkin kau tidak bisa berpaling denganku. Sebelum ini menjadi yang terakhir. Aku 'Lisa' mengucapkan terima kasih padamu Kookie