Siang itu cuaca di sekitar penginapan sedang bagus, Nala memutuskan untuk berjalan-jalan dan menikmati suasana di area penginapan. Tidak lama kemudian terdengar alunan musik reggae dari sebuah bar yang tidak jauh dari penginapan Nala. Nala yang saat itu sudah bersiap dengan membawa catatan dan kamera berjalan ke arah bar tersebut. Suasananya asyik, membuat Nala tergoda untuk duduk di situ selama beberapa saat sembari memesan minuman. Nala juga mengambil beberapa gambar dengan kameranya.
Tidak berapa lama, datang beberapa turis asing yang duduk berjajar di meja bar di samping Nala. Salah seorang diantaranya mengajak Nala mengobrol. Ternyata mereka adalah turis Australia yang juga merupakan para blogger dan vlogger. Obrolan menjadi seru sampai tiba waktunya makan malam. Para blogger dan vlogger tersebut memaksa Nala untuk duduk lebih lama bersama mereka dan bahkan mentraktir Nala untuk makan. Akhirnya Nala makan dan ngobrol lebih lama lagi hingga petang menjelang.
Tidak ingin menghabiskan tenaganya di hari pertamanya di Bali, Nala memutuskan untuk kembali ke penginapan agar bisa beristirahat lebih lama. Saat hendak memasuki kamar, Nala melihat ada seorang turis yang sejak tadi berusaha untuk membuka pintu kamarnya dengan kartu namun pintu tersebut tidak juga terbuka. Lalu Nala menghampirinya.
Nala menyapa dalam bahasa Inggris, "Halo, ng, anu, ada yang bisa saya bantu?"
"Oh, ng, ini, pintunya tidak mau terbuka. Padahal ini kunci kamarnya." Jawab turis tersebut sedikit melantur. Nala mencium aroma alkohol dari pria tersebut. "Wah, pasti dia habis minum-minum di sekitar sini." Batin Nala.
"Huh, tunggu sebentar, saya coba lihat kuncinya." Sambar Nala sembari meraih kunci yang berupa kartu tersebut. Jelas-jelas kunci tersebut bukan kunci penginapan ini! "Orang mabuk memang kadang suka aneh," batin Nala lagi.
"Eh, maaf, Sir. Tapi kunci ini bukan milik penginapan ini. Anda tidak menginap di sini. Setau saya, kunci ini adalah kunci di penginapan sebelah. Anda bisa kembali ke penginapan Anda di sebelah penginapan ini." Tutur Nala sopan sembari mengembalikan kunci tersebut kepada pemiliknya.
"Oh, begitu? Saya salah tempat ya berarti?"
"Ya, Anda salah tempat. Baik kalau begitu, saya permisi."
"Tunggu," balas si turis tersebut sembari menarik blus Nala dari belakang. Nala kaget namun berusaha tenang. "Bisa minta tolong antarkan saya?" wajah si turis sudah memerah, mungkin karena terlalu banyak minum.
"Eh, saya akan mengantarkan Anda kepada penjaga keamanan untuk mengantarkan Anda ya, Sir."
"Tidak, tidak. Saya minta Anda untuk mengantarkan saya. Nanti saya akan membayar ganti rugi waktu Anda."
Meskipun awalnya ragu, tapi akhirnya Nala memutuskan untuk mengantarkan turis tersebut. Jika sesuatu yang buruk terjadi, Nala bisa berteriak kapan saja. Kebetulan juga penginapannya bersebelahan dan ada banyak petugas keamanan. Setelah berjalan beberapa menit, sampailah mereka di lobby penginapan si turis asing tersebut.
"Ah, hyung, kamu dari mana sih? Katanya pulang duluan, kenapa baru sampai?"
"Oh, Jiminie, iya aku salah. Tadi aku malah ke penginapan di sebelah. Lalu Noona yang baik ini mengantarkanku."
Nala memahami percakapan keduanya, ternyata mereka turis Korea. Si turis mabuk mengucapkan terima kasih telah mengantarnya dan berjanji akan membayar ganti rugi waktu Nala. Lalu teman si turis tersebut juga mengucapkan terima kasih.
"Iya, sama-sama. Kalau ada yang mabuk tolong jangan dibiarkan pergi sendirian ya." Tambah Nala dalam bahasa Korea.
Si teman turis terkejut dan menampakkan wajah senang, "Wah, Noona bisa bahasa Korea?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Connected by The Sea
FanfictionNamjoon, dibawah nama panggung RM, seorang rapper, penulis lirik dan lagu, produser, sekaligus anggota BTS, salah satu grup K-Pop yang saat ini sedang naik daun. Karya-karyanya semakin banyak diterima oleh penggemar, tidak hanya di Korea saja namun...