***Two Moon***
Dering smartphone dinakas sebelah tempat tidur membangunkan Serena dari tidur panjang dalam keadaan mabuknya.”Hmmm siapa ini ?” Sapa suara serak khas bangun tidur Serena menjawab telpon.
“Kau baru bangun ?” Tanya sebuah suara berat di seberang sana.
“Hmm siapa kau ?” Serena masih kekeh dengan pertanyaan pertamanya.
“Bangunlah Sleeping Beauty kita jogging bersama. Aku menunggumu di depan pintu apartemenmu.”
“Siapa kau ?”
“Kau sudah lupa padaku ? Oh sayang sekali padahal kita baru kemarin berpisah kau sudah melupakanku.” Goda suara maskulin itu.
Serena terdiam sambil mengingat-ingat suara baritone itu milik siapa. Serena membuka matanya lebar begitu mengingat pemilik suara itu. “Kau … ???? dari mana kau tau apartementku Richard ??”
“Sherlyn.” Jawab Richard singkat. “Boleh aku masuk ?? aku sudah berada di depan pintu apartementmu sayang.”
Serena meloncat dari tempat tidurnya dan meraih sebuah kemeja putih yang tersampir dikursi dekat tempat tidurnya, memakainya terburu dan segera berlari keluar menuju pintu depan.
“Apa yang kau lakukan pagi-pagi buta seperti ini di apartemenku Richard ?” todong Serena setelah membuka pintunya dan mendapati Richard yang tengah tersenyum ceria melengkapi wajah rupawannya.
“Bolehkah aku masuk dulu baru menjawab pertanyaanmu sweetheart ?”
Serena segera mundur, memberikan jalan Richard untuk masuk. “As your wish, sir.” Serena bersedekap sambil menyenderkan tubuhnya didinding depan pintu begitu pintu tertutup. “Sekarang katakan Richard apa maumu datang sepagi ini ke apartemenku diakhir pekan ini ?”
Richard ikut menyenderkan tubuhnya kedinding berhadapan dengan Seren. “Aku ingin mengajakmu menikmati segarnya udara pagi sambil jogging, dan ,,, “
“Dan apa ?”
Richard hanya menyeringai menanggapi pertanyaan Serena. “Dan kalau kau tidak segera mengganti bajumu aku jamin kau akan segera berakhir diranjang dengan peluh membasahi tubuhmu.”
Serena melihat penampilannya saat ini, dan benar saja. Hanya hotpans yang terlalu pendek dan tanktop merah yang dilapisi kemeja putih kebesaran. “Oh my God.” Pekik Serena dan segera berlari menuju kamar tidurnya.
Richard hanya tertawa terbahak melihat tingkah Serena. “Apa aku boleh duduk disofa maroon yang mewah ini sambil menunggumu ganti baju sweetheart.” Teriak Richard melangkah mendekati sofa yang ia maksud.
“As your wish, asal kau jangan masuk ke dalam kamarku.” Sahut Serena berteriak dari kamarnya.
Richard menggelengkan kepalanya dan mengeluarkan smirknya. “Belum saatnya aku masuk kamarmu sayang.”
***Two Moon***
“Host ,,, host ,,, “
“Berhenti sebentar Richard, aku ... aku capek.” Kata Serena dengan nafas terengah.
“Kita duduk dibangku itu.” Richard menunjuk sebuah bangku taman panjang, yang hanya dijawab dengan anggukan kepala oleh Serena.
Serena bergegas menghampiri bangku dan mendaratkan pantatnya dengan nyaman. “Haaaahhh.”
“Apa kau tidak pernah berolahraga sebelumnya sweetheart.” Richard duduk disamping Serena sambil memberikan sebotol minum pada Serena. Serena menerimanya dan segera meminumnya.
“Aku sering olahraga tapi akhir-akhir ini aku memang jarang melakukannya. Tapi kenapa harus jogging dipagi-pagi buta seperti ini ?”
“Ini sudah cukup siang Seren. Lagi pula udara pagi hari sangat segar. Dan juga jogging pagi hari di taman itu murah.” Seringaian tipis mengakhiri ucapan Richard.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO MOONS
Teen FictionMuda, cantik, sukses, jenius, dan kaya itulah gambaran hidup seorang Serena atau yang biasa dipanggil Seren. Kesuksesan yg diraihnya dalam merintis bisnis sejak dari lulus kuliah membuatnya menjadi salah satu executive muda wanita yang handal. Namun...