"Ahh ahh emm ahhh... "
Desahan demi desahan keluar dari mulut wanita ini.
"Ahhhh arghhh ah ah ahhh.. "
Desahannya semakin keras saat aku mempercepat tempoku, lebih cepat dan cepat lagi.
"Arghhhhhhhhhhh.... "
Dan akhirnya pinggangnya terangkat dan jenis desahan yang dari tadi kutunggu akhirnya keluar. Dia menarik kepalaku dan mencium kecil bibirku, "ahh you are so great in sex"
Sambil memeluk pinggangku perlahan matanya terlelap. Aku tak begitu peduli dengannya sepertinya aku sudah punya ribuan yang seperti dia. Aku memakai celanaku dan kemejaku dengan asal lalu meninggalkan room yang ada di sebuah bar Reeperbahn, Hamburg.
Aku keluar dan menemukan seorang gadis berjalan di balkon.
Apa dia baru saja berjalan dari pintu ruangan ini? Apa dia mengintip?
Pinggang yang melenggak lenggok, celana ketat, pinggul ramping, rambut panjang kecoklatan. Dia pelayan disini? Aku berjalan kencang, dan menghampirinya.
"Heyyy permisi"
Dia membalikkan badan dan terlihatlah wajah yang tak asing , aku seperti mengenalnya.
"Yes sire ? Ada apa? "
Deg deg deg
Ah apa yang terjadi? Suara lembut ini seperti pernah kudengar
Tapi kapan? Dimana?
"Sir? Kau tak papa? ada apa? "
Dia melambaikan tangannya di depan mukaku
Aku tersadar dari lamunan liarku tentangnya.
"Oh tidak , tidak ada apa apa, aku hanya ingin bertanya apa kau pelayan di bar ini? "
Tanyaku penasaran karna kalau memang dia pelayan di bar ini berarti dia memang tak asing karna aku sering ke tempat ini dan mungkin aku pernah berpas-pasan dengannya.
"Hah? Pelayan? Apa kau menghina saya SIR? "Dia menegaskan kata sir dalam kalimatnya, apa maksudnya?
"Apa aku terlihat seperti pelayan di matamu?."
Aku terdiam aku tak tau harus mengatakan apa.
"Oh aku lupa, atau kau membuat pernyataanmu itu supaya aku mau menjadi korbanmu selanjutnya ia? Seperti wanita itu" dia melirik ke kamar tadi.
Aku tersentak kaget, "Maaf? Korban? Korban apa maksudmu? "
"Ia, seperti wanita itu tadi"
Ia berjalan meninggalkanku, semakin jauh dan semakin jauh.
Oh ternyata kau memang mengintip dasar munafik.Aku melirik jam tanganku, 03.25
"Ahh sudah pagi ternyata"
Aku berjalan keluar dari bar dan stephan sudah menunggu di depan mobil, dia langsung masuk dan menyalakan mobil saat melihat aku keluar dari bar.
Aku masuk kedalam mobil, dan mengambil posisi paling nyaman untuk beristirahat .
"So kemana kita pergi rey? "
Stephan buka mulut.
"Kemana? Aku pun tak tau mau kemana ,bagaimana klau kita kembali saja kerumah,aku ingin beristirahat aku sangat lelah"
Jawabku,sambil menutup mata dan menghela napas panjang.
"Kalau kau begitu lelah kenapa kau tidak tidur dengan gadismu saja malam ini? Kau memang bodoh,dan keji rey"
"Shut up dan perhatikan jalanmu stip"Stephan valent monty
Dia adalah teman sekaligus pengawal pribadiku,dia berasal dari keluarga monty yang menyedihkan. Kami sudah bersama sejak aku masih 10 tahun dan sekarang aku sudah berusia 28 tahun. Kami hanya berbeda 5 tahun, dia lebih tua,dan kami sudah seperti saudara,hanya saja dia lebih menyedihkan.
"Hey rey"
"Apa?"
"Kau tau tadi aku melihat seorang gadis cantik,dia sangat cantik.dan sepertinya aku menyukainya"
Ha menyukainya? Y temanku ini sangat mudah dalam fall in love,dia setidaknya mengalami patah hati ribuan kali,dan aku setidaknya mematahkan hati para wanita ribuan kali. Dia mengatakan kalau dia menyukainya, padahal dia hanya menginginkannya dan itu hanya sementara tapi dia selalu menyangkalnya setiap saat. Tapi saat dia mengatakan tentang wanita cantik langsung terpikirkan olehku wanita tadi,wanita yang cerewet, sexy, Dan Yang telah mengintip kegiatan seks ku.
"Wanita cantik?tapi sepertinya wanita cantikmu akan kalah dengan wanita cantikku stip"
"Wanita cantikmu? Wanita cantikkmu yang mana? Apa kau masih bisa mengingat wanita cantik yang mana yang kau sebutkan ini? Karna kau harus memilih dari ribuan wanita yang menjadi korbanmu."
"Oh oh oh, stip ini berbeda dia belum menjadi korban. Dan sepertinya tak akan menjadi korban, dia sangat menyebalkan dan mengerikan, walaupun body,paras,dan suaranya membuatku horny seketika"
"Rey!!"
Dia meneriakiku dengan keras,y stip juga belum pernah melakukan seks,padahal wajahnya tidak begitu menyedihkan.Kami sampai,aku langsung memasuki kamar dan menguncinya.
Aku terus memikirkan wanita tadi. Wajah dan suaranya tak asing,tapi dimana?
Arghhhh bagaimana bisa aku lupa dengan wajah secantik itu? Apa dia adalah salah satu korbanku?
Sangking hanyutnya aku dalam pikiranku mataku pun semakin terasa berat, dan akhirnya tertutup , dan masuklah aku ke dunia mimpi liarku tempat aku bermain tanpa batas dengan para wanita. Selamat datang wild dream.
~
~
~Aku meninggalkan bar itu saat aku melihatnya, Reyner Thomas Marty, mata biru, badan tegap, kulit kecoklatan bekas terbakar matahari. Aku sangat tak menyangka dia melakukan hal itu. Bagaimana bisa dia meninggalkan wanita itu, wanita yang baru saja bersetubuh dengannya? Seperti ada getaran di daerah wanitaku saat aku melihat mereka melakukannya, rasa apa ini setiap aku melihatnya getaran ini muncul, sensasinya sangat berbeda dan menyenangkan.
Dan dia bertanya apakah aku pelayan? Bagaimana mungkin dia lupa padaku?
Shit pria itu memang pandai mematahkan hati para wanita,dan dengan mudahnya mendapatkan kembali hati Yang sudah patah.Sesampainya Dirumah, aku langsung menuju kamar ,membuka semua pakaianku Dan masuk ke dalam bathup.
"Ahh ..." Terasa hangatnya air yang menyentuh setiap inci tubuhku.
Terlintas lagi wajahnya Yang pernah ada dihidupku. Bau lavender Yang keluar dari Sabun yang menyelimuti sekujur tubuhku, memperkuat memoriku tentangnya.
"Apa benar kau melupakanku? "
Ku rendam seluruh tubuhku dalam buih buih busa Yang sangat memabukkan.🖤
🖤
🖤
I Think I Know Her
Kawa kawa di like y and coment
Kecup basah reyner 👄👄
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong With Love?
RomanceDikhianati cinta itu sakit. Untuk apa jatuh cinta, kalau bisa mendapatkan sesuatu Yang lebih nikmat dari cinta?