My Obdience

18.6K 95 1
                                    

🖤🖤🖤
~
~
~
Apa yang kulakukan? Kenapa aku pergi? Aku harus kembali, apa yang akan terjadi dengan ellie? Astaga ellie adik kecilku, aku sudah ingatkan berulang kali spesies laki laki itu tidak untuk di dekati, bahkan kita tak pernah akrab sayangkuu,karna aku tau tak ada lelaki manapun yang baik tak terkecuali aku.
Aku kembali ke arah ruangan tadi. Aku melihat Anna di luar sedang sibuk menatap layar hp nya.
Tiba tiba aku mendengar suara dari dalam ruangan meeting.
"Anna apa kau mendengar suara hentaman keras dari dalam? " aku menoleh ke arah Anna yang menatap ku
"Y aku mendengarnya Sir"
Dia tetap memandangku kosong
Aku mulai meninggalkannya dan berjalan memasuki ruangan, yang sudah menjadi tempat baku hantam.
Aku melihat adik kecilku ellie duduk tergeletak dengan tangannya yang tergores, dan aku melihat pria bejat yang tidak bertanggung jawab itu duduk di sampingnya.
"Sialan!! Apa yang kau lakukan? Hah? " aku menarik kerah bajunya "Jawab aku sialan"
Aku menarik kerah bajunya semakin tinggi, wajahnya lemah sekan dia tak bersalah.
"Sialan kau apa yang kau lakukan? Hah"
Bukk
Satu hantaman mendarat di pipi kanannya yang sebelumnya sudah memar, bekas hantaman ku sebelumnya.
"Kk hentikannnn"
Ellie menarik lenganku
Aku kembali memukul pipinya dan hidungnya mulai berdarah
"Kaaaaa cukuuupp kaaa cukup hiks hiks"
Eli menarik tangan ku dan mulai menangis
Aku menoleh ke arahnya dan di belakangnya ada seorang pria, y aku mengenalnya dia juga merupakan pria bejat sama dengan pria yang sedang terkulai lemah di depanku.
"Hiks hikss cukup kk cukup cukup"
Aku menangkupkan telapak tanganku ke wajah adik kecilku itu, ku satukan kepala kami
" el pergilah, ikutlah dengan ku, dia tak pantas untuk mu"
Aku mengangkat badannya dan menarik tangannya ke luar
Saat aku membuka pintu Anna sudah berdiri di sudut pintu wajahnya kelihatan sangat khawatir
"Astaga el? Apa yang terjadi denganmu el? "
"Sudah Anna ellie tak apa, siapkan mobil dan siapkan kapas di mobil, siapkan pesawat juga, kami akan pergi "
Aku meninggalkan Anna, dia hanya terdiam tak bersuara. Dan akhirnya dia membuka suaranya
"Maaf sir, kalau boleh tau apa ellie ikut denganmu? "
"Bukan urusanmu anna cepat siapkan segera! "
~
~
~

"Shit apa yang kau lakukan stip? "
Aku berusaha berdiri, aku tau aku tak sanggup. Stephan berusaha meraih tanganku, aku mengubris tangannya dari lenganku.
"G usah pegang pegang! Apa yng kau lakukan tadi hah? Dia itu cewek! Tau kan apa itu cewek? "
Stephan tetap meraih lenganku dan membimbingku ke sofa, aku duduk dan ku dorong lagi dia, aku tau tenagaku tak seberapa, tapi itu cukup untuk melampiaskan amarahku.
"Gosah dorong dorong lah! Lo g akan kuat biar gua aja! "
"Aww"
Stephan mencolek sedikit luka di pipiku, sialan nih pengawal g tau diri
Aku terdiam dan mulai memikirkan kejadia tadi.
"Apaan lu? Pasti mikir yang nggak nggak kan? Gimna ceritanya kok lo bisa kek gini? "
"Tau ahh sumpah ini g masuk akal....

Flashback
Mode
ON

"Siapa kamu? "
"Masih nanyak aja siapa aku? Kamu tadi mau jumpa sama siapa? "
Aku melangkahkan kakiku keluar ruangan ingin menjumpai Anna, atau stephan, tapi pintu dihalang oleh pria yang mengaku bahwa dia adalah Mr. Hastings
"Minggir, klau lo g mau terluka"
"Terluka hah? Separah apa? Apa lebih parah dari yang sudah kaulakukan pada adik kecilku? Hah? "
Bukk
Satu tinju mendarat di rahang kananku
"Shit! Apa masalahmu hah? Bisa kita urus masalah ini nanti? Aku ingin membahas perihal penting dengan Mr. Hastings jadi biarkan aku bertemu dengan Mr. Hastings! "
Dia kembali mendekat dan menarik kerah bajuku, sialan ini sakit, stephann dimana kau?
Belum sempat aku berdiri dia sudah mendaratkan satu tinjunya lagi di rahang kiriku
"Ahhh hentikan, ayo kita bicarakan ini baik baik, siapa adik kecil mu itu? Ok ok kalau dia memang hamil aku akan tanggung jawab berapa yang kau mau? "
Aku mengangkat kepalaku menatap wajah pria itu, matanya menggelap penuh amarah
Apalagi? Aku salah ngomong lagi? Sialannn
Bukk satu tinju lagi mendarat di perutku
Uhuk uhukk
Keluar darah dari mulutku
"Hentikan hentikan"
Aku melihat pria itu melayangkan tinjunya lagi, aku menutup mata aku hanya bisa pasrah.
Oh stephan maafkan akuu maafkan kesalahan ku selama ini keparat!
Oh untuk semua wanita yang sudah memuaskan nafsuku terimakasih.
Sekarang aku siap, aku siap menerima tinju dari pria yang tidak ku kenal ini.
Wait kenapa lama sekali?
Hah udah ngantuk pula aku
Uhh akhirnya tangannya mendarat di pipiku, eh tapi kok lembut y? Aku membuka mataku perlahan.
"Rey reyy kau tak apa? "
"Claire? "

Off

"Gitu ceritanya terus lo dateng, padahal tadi authornya mau bikin kiss scene, lu memang pandenya ngancurin kebahagiaan orang aja y"
Stephan hanya terdiam, dia hanya termenung
"Woy lu terharu? "
Dia menoleh menatapku
"Siapa claire? "
"Dari semua cerita gue lu cuma denger nama claire? Y elah stipp claire itu cuma nama yang gua bikin bikin aja, lo tertarik? Gua g tau siapa cewek itu, lebih tepatnya gua lupa, tapi Ntar gua cariin y yang namanya claire buat lo! "
Aku hanya tersenyum,
"Y udh pulang yuk"
Stephan membantuku berdiri, membuka pintu.
Saat keluar dari ruangan wajah yang pertama kulihat adalah wajah penerima tamu itu, Anna.
"Maaf sir atas kejadian tadi"
Anna membantu stip menopang badanku.
"Ah ia gpp, nanti kalau misalnya Mr. Hastings sudah bisa dijumpai telepon aku y "
Aku mengedipkan sebelah mataku, y y seperti biasa WANITA, pasti langsung blushing, baruu aja digituin.
"Maaf sir sekaliii lagi maaf, sebetulnya anda sudah bertemu dengan Mr. Hastings"
"Apa? Kapan? Dimana? Astaga pasti dia datang saat kejadian tak terduga itu kan? Shit memang cowok itu ihhh"
Anna dan stephan hanya termangu menatap ku
"Y udah kamu atur lagi y waktu rapatnya sekarang tuan matthew yyyy kau lihatkan bagaiman kondisinya"
Stephan melangkahkan kakinya otomatis aku ikut bergerak
"Tapi tuan.... "
"Sudah atur ulang saja lagi!
"Ah baiklah"

Kami berjalan ke arah mobil kami yang terparkirkan tak jauh dari pintu utama gedung itu.
Tunggu itu kan wanita tadi, astaga apa yang terjadi dengannya?
Wait dia mau pergi kemana?
Astaga aku harus mengingat siapa dia, ini sudah kesekian kalinya aku berjumpa dengannya, siapa sih dia? Kenapa juga dia bisa ada di kantor ini? Dan waitt bukannya itu pria yang tadi yang asal ngebukin anak orang? Apa yang dilakukan wanita itu dengan pria itu? Kok ribet banget y?
Oalahhh
"Woy mikirin apa lu? "
Stephan membangunkanku dari lamunanku.
"Paansih "
"Pasti cewek naked y kan? "
"Ia ntar malam gua mau main sama jenis baru lah"
Aku masuk kedalam mobil, stephan juga masuk ke dalam mobil
"Jenis apa? Apa Yang aku g tau?"
"Jamur"
"Ha? "
"Janda dibawah Umur"
Stephan hanya menggeleng geleng kepala, dan kembali terpaku ke jalan yang kami lalui.
~
~
~
Apa yang kau pikirkan rey? Kau menyebut nama wanita lain di depan wanita itu? Ia dia adalah wanita yang sudah berulang kali ku temui, apa mungkin dia juga salah satu korban rey? Fuckkk kenapa masalah ini berbelit belit.
"Kira kira kita pulang dulu atau langsung ke bar? "
Tanya rey membangunkanku dari lamunanku
"Ha? Maaf apa yang kau bilang? "
"Kita pulang dulu atau langsung ke bar? "
"Sebaiknya kita pulang aja dulu, bersihkan badanmu biar cepat dapat Jamurnya "
Aku tersenyum kecil
Aku melirik ke arah rey, rey ternyata sedang menatapku
"Ada apa stip? Aku tau kau sedang memikirkan hal lain, ayolahhh cerita"
Aku hanya menggelengkan kepalaku melihat tingkah kekanakan bosku ini yang muncul di saat yang tak tepat.
Keheningan tercipta lagi, aku tak tahan untuk tak bertanya padanya
"Rey"
"Hem"
Jawabnya sibuk dengan HP nya
" wanita tadi, apa kau mengenalnya? "
"Wanita? Wanita mana? Yang baru nyebrang itu? "
Dia membuka kaca di sebelah kirinya
"Rey, aku tak mau bercanda"
"Selo ae bos, ntar.... gua atur posisi supaya gua kelihatan lebih kayak bos bukan lu"
Rey sibuk mengatur posisinya
"Cewek mana stip?"
"Cewek yang di kantor tadi"
"Anna? Si penerima tamu yang lumayan itu? Ahaaa sudah kuduga kau pasti kepincet sama dia, ia sih dia lumayan....
"Rey wanita yang lainnya! "
Kataku sedikit membentak
Dia menatap serius ke arahku
Haaa akhirnya Rey, this is the real you.
Tatap ku penuh bahagia karna bosku kembali.
"Ia aku kenal, tapi aku lupa juga"
Jawabnya, dan dia kembali menatap hp nya lagi
SHIT FOR REAL REY!!!
"Dia wanita yang ku jumpai di bar tadi malam, dia juga wanita di coffe shop tadi pagi, dan yaaa dia juga wanita yang di kantor tadi. Dan ini sangat rumit. Kenapa hanya dalam 24 jam aku bisa bertemu dengannya 3 kali dan 1 diantara 3 pertemuan itu aku kena sial, dan di kejadian sial itu ada wanita itu. Kan aneh, aku harus menyelidiki siapa wanita itu? Apa dia salah satu korbanku, atau dia hanya mengagumiku. Tapi aku sedang malas aku hanya ingin berendam di bathup dan pergi ke bar. "
Ok kalau kau tak mau menyelidikinya bos, aku saja karna dia juga wanita yang membuat hasrat dan gairah dalam diriku naik seketika. Dan ini memang tugas pengawal.
🖤
🖤
🖤
My Obdience
Thx guyzzz
Kecup basah Rey 👄

What's Wrong With Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang