The Land Of Freedom

16 0 1
                                    

"Ladies and gentleman this is your captain speaking. May i remind you to stay seated untill the plane is safely landed and fasten your seatbelt. We're gonna arrived at LAX 15 minutes from now and the sky is very clear and very beautiful."

Aku lantas mengecangkan sabuk pengamanku dan menegakkan sandaran kursiku.

"Just a few more minutes !" kataku girang.

Pesawat pun mendarat dengan sempurna. Aku lantas langsung keluar untuk menuju tempat menunggu bagasi. Sambil berjalan aku melihat keluar jendela. Aku lantas tersenyum kecil

"This is my dream.." batinku
Aku lantas melanjutkan langkahku untuk menuju tempat penitipan bagasi. Namun, langkahku terhenti karena Alex memanggilku

"Kenny !" panggilnya
Aku pun menghentikan langkahku dan menoleh ke belakang tempat suara Alex terdengar.
"Ya ..?" jawabku.
"Nih, ketinggalan.." katanya sambil menyerahkan jaket. Jaket tersebut adalah jaket kakakku, Niall. Ia memberikannya padaku agar aku bisa mengobati rasa rinduku padanya. Aku berjanji pada Niall bahwa aku akan selalu memakainya jika aku hendak tidur. Dan bodohnya aku, Jaket ini hampir saja tertinggal di pesawat.

"Oh My God ! Thank you ! " Aku lantas secara reflek memeluknya.

Butuh beberapa detik agar ia membalas pelukanku. Walaupun ia membalasnya dengan sangat canggung dan kaku. Aku lantas melepaskan pelukanku karena menyadari aku tak seharusnya memeluknya

"Sorry.." kataku sambil melepas pelukanku
"It's okay.." katanya

Kami berdua lantas berjalan bersama untuk menunggu bagasi kami. Tidak butuh waktu yg lama untuk menunggu bagasi kami datang. Sebelum aku hendak pergi, ia memangilku.

"Kenny.."

"Yaa..?" jawabku

"Boleh tau alamat apartment kamu? " tanya nya

"Buat apa?"

"Saya udah janji mau ajak kamu ke beberapa pantai di sini.. Saya mau tepatin janji itu.."

"Hmmmm.. maaf ya, tp aku belum terlalu percaya sama kamu. You're just a stranger that i met on an airport 24 hours ago. Mungkin tukeran nomor handphone aja ya..?" jawabku

Ia tersenyum lantas mengangguk. Setelah bertukar nomor handphone, aku pun hendak beranjak pergi namun ia menahan tanganku.

"Saya yang cariin taksi ya ..?" katanya

"Kenapa memangnya ?"

"Gapapa.. Saya cuma pgn bantuin kamu aja.. it's your first time, right ?"

"Dulu pernah ke New York sama papa. Tapi aku masih umur 4 tahun. Jadi gak ingat apa-apa.." kataku sambil tertawa sedikit

"Nanti saya ajak kesana.. Kapan-kapan ya.. Biar inget lagi.."

Entah mengapa, aku selalu senang saat ia mengajakku pergi ke tempat tempat yang belum pernah ku kunjungi. Aku melihat kesungguhan di matanya yang indah itu.

"Iya.."  Jawabku.

Ia lantas menemaniku untuk mencarikan taksi di bandara LAX ini. Setelah beberapa menit, akhirnya ia bisa mendapatkan taksi untukku.

"Kamu naik apa ?" tanyaku

"Saya ada supir yang akan jemput.."

"Yaudah.. terima kasih ya!" jawabku

Aku pun menaiki taksi tersebut dan melambaikan tanganku sebagai tanda perpisahan padanya. Baru saja 2 menit aku berada dalam taksi ini, Ada pesan yang masuk dalam handphone ku dengan nomor tidak dikenal

"Saya sudah catat nomor polisi taksinya, kalau kenapa napa, nyalain gps nya. Saya bisa lacak kamu dari sini.."

Aku berasumsi bahwa pesan tersebut dari Alex.

"Terima kasih, Lex !" jawabku.

Aku lantas melihat keluar jendela dan mengucap syukur padaNya. Semua yang sedang terjadi adalah karena restu Tuhan dan sesuai kehendakNya.

"Terima Kasih, Tuhan.." batinku

Setelah beberapa menit, aku pun akhirnya sampai di tujuanku. Apartment yang akan ku tinggali untuk 4 tahun. Aku lantas turun dan menganbil koperku di bagasi taksi. Sekali lagi aku mengucap syukur dan berjalan masuk ke apartment ini.

"Good afternoon, Miss.." sapa seorang penjaga pintu

"Good afternoon, Sir.."

"How can i help you ?" tanyanya

"I'm looking for my room and it's in 9A. Can you help me find it ?"

"Oh sure, Miss.. right this way" katanya sambil menunjuk ke arah lift.

Tingggg ! Lift berbunyi tanda bahwa kita sudah sampai pada lantai tempat kamarku berada

"Go straight ahead and turn left. That's gonna be your room.." katanya

"Thank you, Sir! Have a good day" kataku.

Aku pun berjalan menyusuri lorong apartment dan menemukan kamarku. Sampai di kamar, aku langsung menelepon keluarga ku di Jakarta untuk melepas rinduku pada mereka.

"Halo, Ma..." sapaku di telfon

"Kennyyy! Mama sudah kangenn! Bagaimana semuanya? Baik-baik saja kan?"

"Baik, Ma.. Kenny baru sampai apartment.. Papa lagi apaa ?"

"Semua sudah pada tidur.. cuma mama yang daritadi menunggu telfon dari kamu.."

"Hehehe, thank you, Ma..! Kenny mau tidur dulu ya.. disini masih pagi tapi karena jet lag, Kenny ngantuk banget.. I miss you, Mama.."

"Iya sayangg.. Mama miss you too.."

Aku lantas menutup telfonku dan segera mengganti pakaianku dengan piyama yang nyaman lalu tidur di apartment baruku ini..

"I hope everything's gonna be okay.." ucapku sebelum memejamkan mataku untuk tertidur.

Los Angeles Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang