Tujuh Belas

5.3K 150 3
                                    

Ibu Almyra sedang membereskan barang-barang di warungnya. Raffa pun pamit kepada Ibu Almyra.

"Bu, Raffa pamit pulang ya." kata Raffa.

"Oh, ya. Ngga nunggu Almyra dulu?"

"Hehehe. Ngga, Bu. Mama Raffa sudah nelpon. Katanya, Raffa udah boleh balik lagi ke rumah." kata Raffa berbohong.

"Oh, begitu. Ya sudah." kata Ibu.

"Orang tua pasti gak tega kalau ngusir anaknya. Itu, cuma ancaman sesaat." lanjut Ibu.

Raffa hanya tersenyum.

Tadinya, Raffa ingin menitipkan kartu mahasiswa milik Almyra kepada Ibu. Tapi, Raffa urungkan niatnya itu. Biar ia saja yang mengembalikannya saat bertemu dengan Almyra. Toh, sekarang ia sudah punya nomer ponsel Almyra, jadi bisa menghubungi Almyra kapan saja.

"Bu, terima kasih ya atas tumpangan nginep dirumah. Hehehe."

Ibu mengangguk. "Iya. Tapi, kenapa gak nginep dirumah teman cowok Nak Raffa?"

"Biasa, Bu. Namanya juga teman. Kalo kita lagi susah mah pada susah juga Bu di minta tolongnya. Kecuali, kalo kita lagi seneng baru deh." Raffa beralasan.

"Iya. Makanya, pintar-pintar pilih temannya ya." nasihat Ibu.

"Oke, Bu." kata Raffa mengiyakan.

"Kalo gitu, Raffa pulang ya, Bu."

"Iya, Nak. Hati-hati."

*

Di mobil Kesha, sambil mendengarkan radio. Kesha pun melirik ke arah Almyra yang sedang sibuk membuka buku tugasnya. Ia penasaran dengan laki-laki yang kemarin mencari Almyra.

"Ra?" tanya Kesha.

"Ya." jawabnya singkat.

"Kemarin, ada yang nyari lo." kata Kesha.

Almyra langsung menoleh ke arah sahabatnya tersebut. "Siapa?"

"Cowok." kata Kesha.

Almyra tanpa pikir panjang langsung mengetahui laki-laki yang dimaksud oleh sahabatnya itu. Pasti Raffa, si kunyuk jalanan.

"Ganteng." kata Kesha lagi.

Almyra pun menaikkan satu alisnya dan sedikit tak percaya dengan kata-kata Kesha.

"Terus?" tanya Almyra penasaran.

"Ya, dia minta alamat lo, Gue kasih deh." jawab Kesha.

Almyra kini mengetahui, bahwa Raffa mengetahui keberadaan rumahnya dari Kesha sahabatnya sendiri. Mengingat Raffa, ia pun jadi ingat akan kartu mahasiswanya yang lupa ia tagih ke Raffa. Tapi, ia yakin pasti Raffa juga akan menitipkannya ke Ibu.

"Lo, ada hubungan apa saja cogan itu, Ra?" tanya Kesha lagi, sebab ia penasaran dengan hubungan sahabatnya tersebut dengan laki-laki itu.

"Cogan?" kata Almyra yang tak percaya dengan sebutan dari sahabatnya tersebut untuk laki-laki yang biasanya ia sebut si kunyuk jalanan itu.

"Iya, Ra. Dia ganteng banget." pungkas Kesha.

"Masa sih?" ucap Almyra yang makin tak percaya.

Kesha hanya mengangguk dan tetap mengemudikan mobilnya.

"Dia yang nabrak gue, Kes." jelas Almyra.

"Hah? Serius?" kata Kesha yang tak percaya.

Almyra mengangguk. "Ya."

"Kartu mahasiswa, Gue sama dia." lanjutnya.

"Lah? Kata lo di kantor polisi?"

"Engga ada disana, ternyata di dia."

"Terus? Dia kerumah, Lo?"

"Ya." sambil mengangguk. "Nginep."

Kesha yang terkejut akan perkataan Almyra mengerem mendadak mobilnya.

Untung saja, jalanan lagi sepi. Sehingga, tidak menyebabkan apa-apa dijalan.

"Kesha!" teriak Almyra.

"Maaf, Ra. Gue cuma kaget aja." kata Kesha sambil mengemudikan kembali mobilnya.

"Ngapain dia nginep dirumah lo?" tanya Kesha.

"Dia bilang sih, diusir dari rumah." jawab Almyra.

"Hah? Emang kenapa?"

"Gak tahu."

"Keliatannya dia anak orang kaya deh, Ra."

Almyra mengangguk, ternyata pikiran Kesha pun sama dengan pikiran Almyra kemarin yang menganggap Raffa adalah anak orang kaya. Sebab tidak memungkinkan untuk orang seperti dia memilih menginap dirumah orang ke timbang dengan hotel.

"Gue, juga gak ngerti. Ya, intinya dia semalem nginep dirumah gue."

"Tapi, dia gak ngapa-ngapain lo kan?" tanya Almyra.

"Engga. Kan ada Ibu." jawabnya.

"Dia juga udah akrab sama Ibu, Kes." lanjutnya.

"Hah? Masa?" ucap Kesha yang tak percaya.

"Wah, Gue rasa ya, Ra. Itu cuma trik dia doang." lanjut Kesha.

"Trik apa maksud lo?"

"Trik buat deketin, Lo."

"Ih... Masa sih?"

Kesha mengangguk. "Lo pikir aja deh, Ra. Masa sih, dia gak punya temen buat dia minta tolong? Emangnya harus banget apa nginep dirumah, Lo?"

"Iya, sih. Tapi, nginep dirumah gue. Itu syarat yang harus gue penuhi buat dapetin kartu mahasiswa gue itu." kata Almyra menjelaskan.

"Alasan aja itu, Ra."

"Hmmm.." Almyra hanya menarik nafasnya. Ada benarnya juga omongan Kesha. Tapi, Almyra tidak bisa hanya langsung menyimpulkan seperti itu. Yang terpenting, Ibu memperbolehkan Raffa menginap, dan dia pun juga sudah memenuhi syarat yang Raffa inginkan, agar kartu mahasiswa miliknya bisa kembali.

"Kalo gue liat sih, kayaknya dia naksir Lo deh."

"Ah! Apaan sih, Kes."

"Almyra, Lo kan cantik. Siapa coba yang gak mau sama lo?"

"Secepat itu?"

"Ya.. Maybe."

"Gak percaya."

"Almyra..... Cowok mana yang ngga jatuh cinta sama lo, Ra? Pandangan pertama pun pasti udah langsung."

"Apasih, Kesha." kata Almyra sambil mencubit kecil lengan Kesha yang sedang mengemudi.

Almyra melihat Kesha yang hanya tertawa kecil kepadanya. Sepertinya, Kesha hanya sedang bercanda padanya. Tapi, kalo memang benar Raffa menyukai dirinya.

Ah!

Almyra tidak mau memikirikannya.

Tak lama kemudian, akhirnya mereka telah sampai dikampus, dan Kesha pun memarkirkan mobilnya. Dan mereka masuk ke dalam kelas untuk kuliah.

















Tinggalkan jejak kalian yaaa guys
Please!!! Vote and Comment.
Thank you..
Selamat membaca yaaa
Semoga sukaaa

My Love Almyra (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang