Lima Puluh Dua

3.2K 103 4
                                    

"Dimana cowok gue?" tanya Kia.

Raffa yang menyusul Almyra kemudian bertanya kepada gadisnya itu. "Siapa?"

Almyra tak menjawab, dan sampai Raffa melihat sendiri siapa yang datang tersebut.

Ketika Raffa melihat tamu tak diundang itu datang, ia langsung menutup pintu rumahnya.

"Raffa!!!!" ketuk Kia.

"Raffa!!!" teriak Kia.

Raffa tak memperdulikan teriakan cewek itu. Ia menarik tangan Almyra dan mengajaknya masuk.

Ia semakin menggerutu, sebab ia tak jadi mencium gadisnya hanya karena Kia. Kia yang mengacaukan semuanya.

Almyra berhenti saat Raffa menarik dirinya.

"Kamu temui dia." kata Almyra.

"Males." kata Raffa.

"Raffa." kata Almyra sambil kedua tangannya menggenggam tangan Raffa.

"Ok." kata Raffa dengan malas.

Raffa menyuruh Almyra untuk tidak keluar dari rumahnya, dan kemudian ia keluar untuk menemui Kia.

Melihat pintu rumah Raffa terbuka, Kia pun memundurkan tubuhnya.

"Raffa... aku tahu kamu pasti kangen sama aku." kata Kia sambil memeluk tubuh Raffa.

Raffa hanya diam, ia pun melihat sekoper besar didepan rumahnya, dan ia mengetahui itu adalah kepunyaan Kia.

"Mau apa kamu?" tanya Raffa.

Kia pun melihat wajah Raffa yang sepertinya bingung atas kopernya itu. Ia pun melepas pelukannya dan memegang tangan Raffa.

"Aku mau pindah ke Amerika." ucap Kia.

Raffa menaikkan alisnya.

"Kamu ngga mau mencegah aku?" tanya Kia.

Raffa hanya diam.

"Raffa?" tanya Kia.

Raffa masih diam.

"Kamu senang kalau aku pergi?" ucap Kia lagi.

Raffa pun mengangguk.

"Kamu udah di pelet apa sih sama si cewek itu? Kamu benar-benar udah dicuci otaknya ya sama dia?" kata Kia panjang lebar.

"Apa maksud kamu?" tanya Raffa.

"Gadis itu, dia yang menghancurkan semuanya." jawab Kia.

"Jangan bawa-bawa Almyra." kata Raffa yang tahu kalau Kia sedang membicarakan gadisnya itu.

"Ya! Almyra yang telah membuat pesta ulang tahun aku hancur... dan sudah membuat aku malu dihadapan tamu-tamu aku." pungkas Kia.

"Itu semua karena ulah kamu sendiri, Almyra hanya membela dirinya." bela Raffa.

"Membela dirinya? Haha." Kia tertawa.

"Kamu mendingan pergi!" usir Raffa.

"Apa? Kamu ngusir aku?" tanya Kia yang tak percaya.

"Ya!" tegas Raffa.

"Raffa... aku mau pergi ke Amerika loh." kata Kia.

"Terserah." kata Raffa sambil manarik tangan Kia dengan tangan kirinya, dan tangan kanannya menarik koper milik Kia.

Raffa pun mengantarkan Kia tepat berada di depan mobil Kia dan meminta sopir pribadi Kia untuk berhati-hati.

"Pak, bawa gadis ini sampai bandara dengan selamat dan jangan pernah bawa dia balik lagi ke sini." kata Raffa kepada sopir Kia.

Melihat perlakuan Raffa, Kia pun memasukkan kopernya ke dalam mobil, dan disusul juga oleh dirinya.

Ia menutup pintu mobilnya dengan kencang dan tak berkata apapun kepada Raffa.

Raffa hanya menghela nafasnya. Entah apa yang ia pikirkan.

Bohong kalau ia membenci Kia. Hampir setahun belakangan hidupnya dipenuhi dengan kemanjaan gadis itu. Dan kini, gadis yang telah mengisi hari-hari itu telah pergi ke negeri paman sam.

Tapi ia senang, karena ia telah memiliki pengganti yang benar-benar membuat jantungnya tak karuan saat bersamanya.

Almyra.

Dialah gadis yang selalu membuat Raffa tak bisa mengendalikan dirinya, ia sangat mencintai gadis itu.



















Hahahhaa
Gimana? Lanjut ga?

My Love Almyra (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang