Cuk - 3

11.5K 2.3K 632
                                    

Rujak Cingur : OngNiel
2018

"Daniel, ayo mudun (turun)"

Suara merdu sewoon tak bisa mengurangi rasa tegang daniel yang dari tadi ditemplokin seongwoo. Daniel beneran udah mau nangis aja.

Ya gimana, gara-gara jalanan macet sampai 30 menit bikin seongwoo ambruk ketiduran di bahunya daniel. Mana ngiler lagi, terus kemana-mana sampai bajunya daniel. Bener-bener bikin stres.

"Cak tangi, wes teko (bangun, udah sampe)," jonghyun memukul lengan seongwoo.

"Hah jancuk, ojo ngageti talah (jangan ngagetin dong)," seongwoo terbangun tiba-tiba.

Daniel bersyukur akhirnya bisa terbebas dari seniornya yang gila itu. Dia sudah mau beranjak turun tapi tasnya kembali ditarik seongwoo untuk tetap duduk.

"Pegangin," seongwoo mengeluarkan kaca sebesar telapak tangan pada daniel. "Aku macak sek (aku dandan dulu)."

Daniel cuma bisa bengong, berasa babu dia. Sementara seongwoo sibuk ngatur rambutnya, pakai parfum terus nyemprotin sesuatu di mukanya biar kinclong dan gak keliatan ilernya. Sungguh jiwa katrok daniel tidak bisa memahami.

Tanpa berterima kasih, seongwoo segera merebut kaca itu dari daniel lalu memasukkan kembali ke tas dan turun gitu aja dari mobil ninggalin daniel yang makin bengong.

"Maaf ya Bu, hari ini telat banget, macet e. Terus juga bawa banyak temen," ujar minhyun menunduk hormat ke pemilik cafe.

"Woalah, gapapa mas minhyun. Temene ganteng-ganteng e, bisa jadi foto model buat erdorse cafe saya ini," ujar si ibu yang masih betah ngeliatin hyunbin.

Minhyun dan seongwoo bete, bisa-bisa si bocah galah ini ngambil lapak mereka lagi. Sementara itu hyunbin cuek mainin hpnya. Daniel dan sewoon duduk bengong liatin interior cafe yang mewah ini.

"Wah larang-larang regane (wah mahal-mahal harganya)," bisik daniel ke sewoon begitu mereka ngeliatin buku menu.

"Iya e niel, burger e 60 rebu. Padahal di klaten biasane cuma 10 ribu," angguk sewoon.

Tak berapa lama kemudian, beberapa pelayan datang ke meja mereka dan menyajikan setidaknya 10 menu mulai dari makanan berat seperti steak, burger, spaghetti hingga dessert es krim.

"Wah akehe (banyaknya), ini ntar yang bayarin siapa?" Tanya daniel ke jaehwan yang duduk di sampingnya.

"Haduh niel, ojo ndeso-ndeso to. Ini endorsean, jadi gratis," jawab jaehwan songong.

Daniel dan sewoon sumringah. Tangan daniel terulur ke tengah untuk mengambil kentang goreng tapi langsung ditepuk keras oleh seongwoo.

"Heh jancuk, ojo dipangan. Difoto sek (jangan dimakan, difoto dulu)," bentak seongwoo bikin daniel mengkeret.

Seongwoo daritadi sibuk menata piring-piring biar terlihat aesthetic. Sementara minhyun sibuk naik turun kursi motret makanan itu.

Beda dengan jonghyun yang sibuk ngeset tripod dan menaruh iphone x di atasnya. Sudah siap untuk live instagram.

"Aduh suwi banget, aku selak luwe (aduh lama banget, aku keburu laper)," keluh daniel melihat seongwoo dan minhyun yang daritadi sibuk motret sampai 15 menit sendiri. Keburu dingin makanannya.

"Oke selesai, siap live e?" Seongwoo memberi tanda ke jonghyun yang dibalas anggukan.

"Eh ini yang dishoot makanannya aja kan? Gak sama orangnya?" Tanya jonghyun.

Seongwoo memandang ke meja dan menemukan sewoon, daniel dan jaehwan yang lagi duduk bengong. Sementara hyunbin lagi keluar rokokan.

"Hadeh rai-rai ndeso. Panganane ae wes (duh wajah wajah desa, makanannya aja udah)," jawab seongwoo.

Rujak Cingur : OngnielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang