"jika untuk menyentuhmu aku tidak bisa, makan biarkanlah aku hanya memeluk bayangan dirimu saat jejak langkahmu smakin jauh membelakangiku"
Di dalam bioskop,semua orang yang ada di dalam sana sangat menikmati film yang sedang di putar,kecuali gadis yang sedari tadi mengumpat dalam hati,ya gadis itu adalah Nadia.
"sial kenapa harus tuh orang berdua nonton film yang sama eeeh kan emang lagi buming, tapi kenapa harus satu bioskop ? ah sial banget ,untung tempat duduk mereka agak jauh "
"Nad gue perhatiin dari tadi kaya yang cemas gitu,kenapa Nad?" tanya Evelyn.
"ah masa sih ,gak ko perasaan loe aja kali"balas Nadia.
"bener gak papa? " tanya Evelyn lagi dan hanya di balas anggukan oleh Nadia.
"sial sial gara-gara si Dirga,gue jadi gak menikmati film nya,gimana mau menikmati yang ada di pikiran gue cuma gimana cara supaya Evelyn atau yang lain gak sampe liat tuh orang berdua disini"umpat Nadia dalam hati.
Baru saja lampu dalam ruangan itu menyala tanda bahwa film yang mereka tonton telah berakhir,buru-buru Nadia membawa ketiga teman nya keluar dengan alasan sudah tidak sabar ingin ke kamar mandi .
"syukur deh mereka gak pada liat Dirga,sejauh ini masih aman,gue harus cari alasan nih biar bisa bawa mereka semua pulang cepet"ucap Nadia dalam hati.
"eeh guys kita balik aja yuk,gue pengen main ke rumah Evelyn kayanya seru kalo kita nonton drama korea disana mumpung lagi bareng gini"
"ide bagus tuh"ucap Vio antusias
"boleh,tapi kita makan dulu ya gue laper"balas Dilla
''iya,kita makan aja dulu,Ka Rendy lagi Otw kesini juga soalnya kasian dia kalo kita langsung pulang"
"hah serius kak Rendy nyusulin kesini?"tanya Vio
"iyaa Vio"balas Evelyn
"otak lo kalo soal kak Rendy aja nyamber nya cepet,coba kalo sama pelajaran kimia lemot nya kebangetan"balas Nadia ,sontak ucapan nya membuat Vio mencurutkan bibirnya kesal.
"hahahaha" tawa Vio dan Evelyn.
"eeehh kita mau makan dimana nih?"tanya Dilla pada ketiga temannya.
"gue tau Resto yang enak di deket-deket sini,gimana kalo kita kesana aja?"balas Evelyn.
"boleh tuh,yaudah ayo" balas Dilla .
Mereka berempat pun menuju Restoran yang Evelyn sarankan,setiba nya mereka disana mereka pun langsung memesan makanan beserta minuman tak lupa juga memesan menu hidangan penutup nya.setelah kira-kira 20 menit makanan mereka pun sudah tersaji di meja mereka.
"gimana makanan ny?" tanya Vio pada ketiga temannya.
"enak Vel ,gak salah lo rekomendasiin ni Resto"balas Vio yang di sertai anggukan oleh Dilla dan Nadia. "eeeh kak Rendy ko belum dateng juga".
"tuh ka Rendy datang" ucap Vio.karena terlalu focus memperhatikan Rendy,Dia pun tak sadar siapa seseorang yang ada di belakang Rendy yang akan masuk ke dalam Resto yang sama dengan mereka.
Rendy segera menghampiri adiknya, Evelyn pun melihat ke arah pintu masuk Resto itu tanpa mengalihkan sedikit pun pandangan nya,bukan untuk melihat Rendy melainkan melihat dua sepasang kekasih yang masuk tepat di belakang Rendy . Evelyn pun sekuat mungkin menahan tangisnya karena tidak mungkin jika dia menangis disana ketiga temanya akan curiga terlebih sekarang ada kakanya disini dia tidak ingin membuat kakaknya khawatir.
"hai Dek" sapa Rendy seraya mengelus sayang rambut adiknya. "eeeh ada Vio, hai Vio".
Yang disapa pun mendadak salting "hai juga kak Rendy" sapa Vio pada Rendy.
"lah kita gak di sapa Nad" ucap Dilla pada Nadia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evelyn
Teen Fiction" ketika aku melihatmu lagi untuk yang pertama kalinya,jujur perasaanku masih sama. Namun keadaan tak sama,karena kamu sudah menjadi milik orang lain." 'Evelyn Adara C' Evelyn, seorang gadis berusia 18 tahun yang pernah disakiti oleh...