Pertumbuhan ku sangat begitu cepat, seperti sebuah pergantian malam dan siang yang sungguh luar biasa cepatnya.
Kini Aku mulai menginjak umur dimana Aku sudah memakan bangku sekolah yaitu sekolah TK.
Sebelum Aku di daftarkan sekolah, Aku sangat ingin sekali sekolah. Karena Aku punya teman yang umurnya 1 tahun lebih besar dari pada Aku. Tio namanya. Walaupun dia lebih besar dari Aku, tetapi Aku hanya memanggil namanya saja tanpa memberi panggilan kakak.Suatu ketika Aku melihat Tio akan pergi. Aku bertanya pada Tio.
"Tio... mau kemana?" Tanyaku.
"Mau daftar sekolah, mau ikut?" Ujarnya.
"Bentar ya Aku tanya Umi dulu" Aku langsung masuk rumah dan mencari dimana Umi berada.
"Umi... Aku mau daftar sekolah" pintaku pada Umi.
"Loh kan kamu masih kecil Ismi" jawab Umi seperti itu.
Akhirnya Umi bicara pada Tio dan Ibunya yang tengah menunggu apakah Aku jadi daftar sekolah atau tidak.
"Ismi masih kecil, umurnya belum cukup untuk masuk TK" bicara Umi kepada Ibunya Tio.
Umi memutuskan untuk tidak mendaftarkan Aku terlebih dahulu.Setelah berganti tahun dan masuklah Aku ke sekolah TK yang Aku inginkan. Aku ingin langsung masuk TK B. Guru tidak memperbolehkan nya, katanya Aku harus masuk ke TK A terlebih dahulu baru beranjak ke TK B.
Di suatu acara yang diselenggarakan oleh TK tersebut. Aku di beri amanah untuk membacakan Al Qur'an di pembukaan acara. Seketika Umi menyanggupi tanpa aku menyadari semua itu.
Itulah awal mula ku naik panggung untuk membacakan Al Qur'an.Ku lalui hari hari ku di taman kanak kanak yang indah, tanpa beban layaknya anak kecil normal yang hanya asyik bermain dengan dunianya.
Ketika asyiknya bermain, aku mendapati kata yang membuat hatiku terluka. Kata itu terlontar dari anak kelas B.
" Ismi kok kamu dikelas A? Harusnya sama aku dikelas B. Kamu ndak naik ya?"
Aku tidak membalasnya. Hanya lari dan menangis. Aku tak tau kenapa mereka sejahat itu padaku, sedangkan Aku tak berbuat jahat kepada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Tulisanku
Non-FictionCerita perjalanan hijrah dan langkah awal kesuksesan seorang anak yang terlahir dalam keadaan sederhana dan juga masalah yang menjadikan seorang anak menjadi lebih bersikap dewasa dalam menghadapi kerasnya kehidupan