Bab ? 5

8 1 0
                                    

Ferry baru saja keluar dari kamar mandinya,mengenakan celana bahan selutut tanpa baju,sambil menggosok-gosokkan rambutnya dengan handuk.ia baru saja selesai mandi.Setelah melempar asal handuknya baru lah ia terduduk di atas kasur.

"Hah..." dia menghela nafas dan mengambil ponsel yang berada di atas nakas.bibirnya tersenyum miring."Gue yakin sekarang dia pasti lagi ngedumel,sumpah serapah buat gue keluar semua."

Menurutnya Aisyah sekarang bikin ia penasaran,tadi saja tidak ada angin ataupun hujan ia malah menawarkan gadis itu untuk pulang bersama.Padahal ia sudah kenal Aisyah dari lama mengapa rasa penasarannya muncul sekarang.Pertemuan mereka juga tidak gimana-gimana.

"Dia menarik dan menggemaskan," gumam Ferry pelan.

"Siapa yang menggemaskan?" Pertanyaan itu terlontar dari Kezia yang secara tiba-tiba masuk dan sedang berjalan menghampiri Ferry yang memutar bola matanya.Sang adik yang memiliki pendengaran yang tajam.

"Ngapain di kamar gue?"

"Mau pinjem power bank,punya gue lenyap."

"Di laci bawah."

Setelah mengambilnya Kezia melihat ponsel yang di genggam oleh sang Kakak.

"Apakah yang menggemaskan itu si pemilik dari ponsel itu?" Sambil kedua alisnya bergerak ke atas,ke bawah

Membuat Ferry terarah ke yang ia genggang "sok tau lo bawang,tau pintu keluar kan?

"Dihhhh?dasar nyebelin!." Kezia menghentakkan kakinya,Kakaknya mengusirnya.

Ferry terkekeh pelan.

*****

"Najis banget muka lo pagi-pagi lecek banget kek cucian kotor." Kata Sofia melihat sahabatnya yang datang membanting sedikit tasnya dan langsung duduk dengan muka tak bersemangat."Ada apa beh?cerita sama gue."

"Hp gue Sop,hp gueeeee." Frustrasinya

"Iya hp lo kenapa?berubah?"

"Ck,di bawa sama si badebo-badebo itu."

Sofia mengerutkan kening "siapa yang bawa emang?"

"Ferry,Ferry itu tuh kunyuk nyebelin." Dengus Aisyah.

"Kok bisa beh,lo berdua lagi deket?"

Ais bergidik "dih,amit-amit gue deket sama dia,ogah engga akan dan engga mau."

"Hati-hati sama ucapan,bisa-bisa entar terbalik."

"Tidak,tidak,tidak akan!kok jadi bahas beginian sih,nasib hp gue gimana Sopiaaaa!"

"Yaelah beh,lo tinggal cari orangnya."

"Gue tuh ya udah cari dia tadi ke dalem kelasnya."

"Terus?"

Aisyah menggaruk kepalanya yang tidak gatal "kata temen sekelasnya sih,belum dateng."

"Makanya sabar dulu,masih ada jam istirahat entar gue temenin dah."

Aisyah memeluk Sofia "emang terbaik." Ucapnya.

*****

Setelah mencari ke dalam kelas Ferry dan kantin terus tempat yang suka Badebo berkumpul jika sedang waktu istirahat.Aisyah dan Sofia kembali masuk ke dalam kelasnya.

"Sumpah,kesel banget gue sama itu cowok,parah!"

Hasil keduanya sia-sia tidak ada Ferry maupun Badebo yang mereka temukan.

"Apa dia di telan bumi?gue berharap begitu." Ucap Aisyah lagi.

"Udah,mendingan lo telfon pakek hp gue." Sofia menyerahkan ponselnya.

"Ah,ya ampun kenapa engga dari tadi Sofia,buang-buang tenaga anjir."

Sofia menyengir.

Dering pertama
Dering kedua
Dering ketiga "di mana lo?" sembur Aisyah.

"Di hati lo ."

"Engga usah becanda ya,engga lucu!"

"Gue engga becanda,serius."

"Lo gila ya huh?!"

"Karna lo."

Dalam hati Aisyah wah beneran sakit jiwa ini cowok.

"Hp gue balikin cepetan!annoying banget sih lo."

"Annoying tapi ngangenin."

"Dih,,,,Omongan lu makin ngelantur dan engga ada arah,gue mau hp gue balik engga usah banyak omong deh lo." Aisyah sudah mulai kesal nadanya sedikit ia tinggikan.

Di sebrang sana Ferry tersenyum miring "Rooftop."

Setelah itu sambungan telfonnya ia matikan.

"What the?" Kata Ais. "Nih Sop,gue mau ke rooftop." Ais berdiri.

"Perlu gue temenin engga beh?"

"Engga usah,biar gue sendiri aja."

Sofia pun mengangguk.

Aisyah berjalan dengan percaya diri dia menatap cowok yang sedang berdiri dan menyenderkan punggungnya di tembok rooftop.

"Apa sih mau lo?" tanyanya setelah di depan Ferry.

"Lo." Ia pun jawab dan menegakkan tubuhnya.

Aisyah memutar bola matanya tangannya menengadah sambil berkata "siniin hp gue buru."

Sebelah bibir Ferry tertarik,bukannya memberikan apa yang Aisyah minta.Ia malah menarik tangan Ais kemudian mengubah posisinya ia membenturkan punggung Aisyah ke tembok namun pelan tapi ini tak luput dari rasa terkejut Aisyah.Kedua matanya membulat besar.

Aisyah ingin mendorong tubuh Ferry dengan tangan satunya yang tidak di genggam oleh Ferry namun sia-sia,tangannya keburu di genggam Ferry.Ah sial!

Tatapan keduanya bertemu dengan jarak sedekat ini keduanya bisa merasakan jika situasi seperti ini tidaklah baik.

"Ini di luar rencana" pikir Ferry.

Setelah beberapa detik bertatapan Aisyah mengeluarkan suaranya "majuin lagi muka lo."

"Huh?" Dahi Ferry mengerut,di suruh lebih maju?mengapa dirinya sekarang yang merasa sangat gugup.

"Ck,buruan!"

Ferry mengiyakan ia lebih memajukan lagi wajahnya di saat wajah keduanya hampir sangat dekat Ais tersenyum misterius dan "Akkkh!" Itu Ferry yang mengeluarkan suara kesakitan karna Aisyah membenturkan dahinya ke dahi lelaki yang sekarang  mengelus dahinya dan tak lupa Aisyah juga dengan cepat mengambil ponselnya yang berada di saku depan seragam Ferry saat dirinya terlolos.Dengan senyum kemenangan Ais pergi tanpa pedulikan Ferry.Tapi sebelum itu dia berbalik,mengeluarkan lidahnya mengarah ke si lelaki yang masih mengelus dahinya.

"Sial!!!!!."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AISYAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang