Bab🦄 2

19 1 0
                                    

Aisyah berdiri seorang diri menatap melas di depan gerbang sekolahnya yang sudah terkunci,ia terlambat semua ini gara-gara begadang menonton drakor alhasil bangunnya tidak tepat waktu.Dan lihat sekarang,bagaimana ia bisa masuk kedalam sekolah coba?Aisyah sedang berfikir dirinya berdecak kecil,sepertinya tidak ada cara lain.Selain manjat.

"Terlambat eh?"

"Astaga...!"Aisyah langsung terperanjak wajahnya menoleh kesamping salah satu tangannya ia taruh di depan dadanya.

Di samping berdiri Ferry dengan kedua tangannya di masukkan ke dalam saku celananya.Memakai topi dan Levi's jaket.

"Butuh bantuan nggak?" Ferry tanpa menoleh.

Ais menggeleng "makasih,nggak butuh."

Dalam hati Ais ia menyesal seharusnya bilang iya bukan?

Ferry mengedikkan kedua bahunya sambil jalan kedepan ia berkata "terserah sih,itu pun kalau lo emang masih mau masuk sekolah."

"Lo kan juga telat."

"Gue udah biasa."

Ah iya dia kan biangnya.

Ais menggigit bibir bawahnya ia menimang-nimang.

"Eh,,,," sahutnya pas sekali Ferry berhenti. "Gue,,,,gue ikut deh."

Ferry hanya tersenyum kecil tanpa Ais tau.

"Ini,apa bedanya ?" Ais bersuara menatap gerbang di depannya.

Iya,Ferry mengajak Aisyah lewat gerbang belakang.Namun gerbang itu sama terkunci.

"Bedanya kalau di depan lo bisa ketauan."

"Emang di sini terjamin ngga bakal ketauan gitu?" Tubuhnya menghadap ke Ferry.

Ferry hanya melirik "gue harap ini bukan hari sial lo."

"Aish,,," Ais sebal "terus,gimana caranya kita masuk gerbangnya terkunci,gue pikir lo pakek cara apa kek setidaknya lebih___hhmmmmp."

Ketika Ais nyerocos mulutnya di bekab oleh tangan Ferry.Ais melotot.Berani-beraninya dia.

Dan tau nggak ini membuat wajah keduanya dekat,kedua mata mereka saling bertemu.Ferry menatap Ais dengan lekat.

"Auwh.....!" Ferry mengaduh sakit akibat kakinya Ais injak.Sehingga tangannya juga terlepas.

"Rasain." Ujar Aisyah.

Setelah di rasa kaki Ferry tidak apa-apa ia mendekat ke arah gerbang kedua tangannya memegang gerbang itu badannya sedikit membungkuk.

Ais dahinya mengerut ngapain lah itu cowok.

"Buruan naik." Panggil Ferry.

"Hah,maksud lo naik ke bahu lo gitu?"

"Bukan,naik ke pelaminan."Ucapan Ferry membuat Ais melebarkan matanya mulut nya sedikit terbuka."Ya iyalah,lama banget sih lo.Mau gue tinggal." Lanjut Ferry.

"Ah,iya,iya."Ais segera menghampiri Ferry dan berkata "lo ga bakal ngintip kan?" dengan wanti-wakti.

Masih dengan posisinya Ferry menyahut "gue ga tertarik,buruan lo mau jadi gue bungkuk hah?"

Ais berdecak sebal "iya."

Setelahnya mereka berhasil masuk ke dalam sekolah Ais langsung berterima kasih "thanks."

Ferry membenarkan topinya "hmmm,,,omong-omong."Kemudian Ferry berbisik tepat di telinga Ais "punya lo warnanya cerah." Dan langsung beranjak pergi.

Tampang Ais terkejut mukanya cengok dan memerah ia malu,lalu setengah bertiak "Dasar bastrat!"

Ferry mendengar itu ia terkekeh kecil.

******

AISYAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang