↩02.Teman sebangku

64 8 1
                                    

"Karna persahabatan itu dimulai dari perkenalan yang singkat,namun sangat berkesan".

~Farisha adnani senja

↩↩↩

"Aduhh,duduk dimana ya?" Di dalam hati Farisha bertanya-tanya. Di kelas ini memang banyak yang Farisha kenal,tapi sayangnya mereka sudah mendapatkan teman bangku masing-masing.

"Aku boleh duduk sama kalian kan?" Tanya Farisha kepada salah satu murid yang dia ketahui bernama Yuni.

"Oh boleh-boleh silahkan,eh tapi ntar kita bertiga dong? Gk mungkin reptil kan? Pasti diomelin guru nih kalau reptil!" Jawabnya.

"Iya juga ya? Tapi gimana nihh aku belum punya pasangan buat dijadiin temen sebangku." Sambil mengambil kursi Farisha langsung duduk bertiga di bangku Yuni. Terpaksa mereka duduk bertiga.

Lalu tak lama setelah itu salah satu murid masuk ke kelas, dia seseorang yang tidak terlalu tinggi atau bahkan sangat pendek untuk ukuran murid kelas VIII, dan sepertinya dia terlambat datang sehingga belum memiliki teman sebangku,sama sepertiku.

Dia berjalan menghampiri bangku yang ada di belakangku,tapi setelah aku lihat,bangku dibelakangku sudah diduduki oleh dua orang. Itu berarti......... dia pasti bakalan reptil kayak aku.

Ya,benar saja dugaanku,dia duduk bertiga. Gak papa lah gak penting juga buat aku.

"Farisha,itu ada bangku kosong tapi pas di depan bangku guru. Lo duduk disana aja daripada reptil kayak gini." Ucap salah satu anak cowok.

Anak cowok itu bernama Alfan, lebih tepatnya Alfandra Saputra. Dia mengenaliku karna waktu sd kita sekelas.

"Iya juga ya,tapi nanti aku duduk sama siapa dong? Belum punya temen sebangku nihh." Kataku sambil menoleh ke arah anak cowok itu.

"Sama dia aja." Sambil menunjuk ke arah cewek pendek yang ada dibelakangku.

"Ehmm,gimana ya? Aku gak kenal sama dia."

"Kan kalau udah sebangku mah pasti kenalan lah"

"Iya juga ya,tapi gimana kalau dia gak mau?" Tanyaku bingung.

"Ya udah,biar gue yang panggilin ya?" Tawar Alfan.

"Ehmm,terserah kamu deh." Pasrahku

"Hei!" Panggil Alfan ke cewek pendek yang dibelakangku.

Cewek itu menoleh. "Aku?" Tanyanya sambil menunjuk jari ke arah tubuhnya sendiri.

"Iya kamu, siapa lagi?" Jawab Alfan.

"Ada apa?" Tanya cewek itu.

"Daripada kamu duduk bertiga kayak gini, mending kamu duduk dibangku depan sana tuh!" Jelas Alfan sambil menunjuk bangku yang ditujunya.

Bukannya langsung menjawab 'iya', cewek itu malah bengong untuk beberapa detik, mungkin kalau dihitung-hitung 15detikan lah dia bengong.

"Malah bengong, ohh kamu bingung mau duduk sama siapa?". Tanya Alfan

"Heem" Jawabnya,sambil menganggukan kepalanya.

"Tenang,kamu duduk sama dia aja". Alfan menatapku sambil menunjuk ke arah ku.

Sontak aku kaget dan langsung gugup,entahlah kenapa aku bersikap seperti itu,tapi aku memang suka begitu kalau bertemu dengan orang baru.

"Aku harus ngomong apa ya?" Tanyaku di dalam hati.

"Yuk!" Kataku kepada cewek pendek itu.

Dia hanya mengangguk,untung saja dia peka kalau aku mengajak nya untuk menjadi teman sebangku dan dia langsung mengikuti ku menuju bangku yang masih kosong tadi.

↩↩↩

Bangku yang aku tempati berada tepat di depan meja guru,mungkin karena itu banyak yang tidak ingin menempatinya.

Sesaat aku menoleh ke belakang dan "Hai!" Seseorang yang duduk di belakang bangku ku tiba-tiba menyapaku.

"E..ehhmm..hai juga! Ternyata kita sekelas lagi." Kataku sambil sedikit canggung.

"Iya,gak nyangka gue sekelas lagi sama lo setelah sekian lama." Jawabnya antusias.

"Ah lebay,padahal waktu kelas VII kelas kita sebelahan" jelasku.

"Wah masa?? Emang lo kelas apa?" Tanyanya.

"Aku kelas VII-D." Jawabku singkat

Lelaki itu memang sedikit pelupa,atau bahkan lebih ke-tidak peduli. Dia adalah Panji Reinandra. Seorang lelaki yang paling dibenci Farisha.

Disaat Farisha sedang asik mengobrol dengan Panji, rupanya ia melupakan seseorang yang disebelahnya. Ya, teman sebangkunya yang sama sekali belum dia kenal.

"Emm,mulai dari mana ya? Si panji pake acara nyapa-nyapa segala lagi!". Gumam Farisha dalam hati.

Disisi lain cewek pendek itu pun sedang bergumam sambil berceletuk kesal di dalam hatinya.

"Ni cewek disamping gue kok malah ngobrol sama panji sih? Dia kok kenal sama dia? Bukannya ngajak kenalan. Eh, malah berbincang ria sama panji". Gerutuk cewek itu.

Tapi untung saja Farisha mulai mencairkan suasana.

"Farisha. Nama lengkapku Farisha Adnani Senja. Semoga kita bisa jadi partner yang kompak". Ucap Farisha sambil mengulurkan tangan dan tidak lupa ia sertakan senyum manis andalannya.

"Meysa Serlyna, biasa dipanggil Serlyn".

↩↩↩

#jangan lupa tinggalkan vote dan comment.

#ajak juga manteman kalian buat baca cerita aku hihi.

#oh iyaa, menurut kalian cerita ini ganti judul gk? Tadinya aku mau ganti judul jadi FaPaLov. Kalau menurut kalian gimana??


Sabtu,
09-06-2018

Balik KananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang