Jangan lupa voment😊.
"Entahlah, sejak saat itu aku
Sudah tidak membencimu lagi".-Farisha adnani senja
↩↩↩
Hari-hari Farisha disekolah semakin lama semakin asik menurutnya, karna dia sudah terbiasa dengan teman-teman barunya. Dia sudah tidak bersikap jaim jaim manjahh lagi, dia sudah menjadi dirinya sendiri lagi. Kocak dan penuh imajinasi yang dapat membuat teman-temannya tertawa lepas.
Dan hari ini di jam pertama adalah pelajaran ips atau ilmu pengetahuan sosial. Farisha memang anak yang pandai, meskipun sedikit sengklek otaknya. Dia tak pernah menghujat guru seperti teman-temannya ketika yang datang adalah guru killer. Tapi jujur saja dia tidak terlalu suka dengan walikelas nya sendiri, guru itu mengajar B.inggris, menurut Farisha sifat guru itu yang sedikit ceroboh soal nilai sangat berakibat fatal.
Tak lama, pelajaran pun dimulai. Guru ips yang satu ini paling sering ngasih tugas kelompok dibanding dengan tugas individu. Terpaksa lah Farisha harus mencari orang,dan satu kelompok terdiri dari 6 orang.
Nasib sial pun dialami Farisha, meskipun pemilihan kelompoknya itu bebas, tapi sepertinya Farisha dibuntuti oleh makhluk tak kasat mata alias si Panji. Yap, Panji satu kelompok dengan Farisha. Dengan rayuan mautnya, akhirnya Farisha menerimanya.
"Ayolahh Farisha yang baik hati dan tidak sombong, gue masuk ke kelompok lo ya?" Dengan memasang wajah memelas.
"Gak! Pokonya aku gak mau sekelompok sama kamu". Balas Farisha dengan juteknya.
"Arrghh, plis Fa gue sama Dani masuk ke kelompok lo ya?". Bujukan sekali lagi dari Panji.
"Ehmm, ya udah deh. Tapi awas kalau kamu kerja nya gak bener!". Ancam Farisha.
"Iya, gue bakal jadi anggota kelompok yang bertanggung jawab". Tegas Panji langsung bergaya ala-ala pahlawan revolusi.
Akhirnya kelompok Farisha sudah genap 6 orang. Anggota kelompok nya adalahh jeng jeng jeng jeng.......
- Serlyn, alias teman sebangkunya
- Flo, yang duduk tepat dibelakangnya
- Salma, temen sebangku Flo
- Dani, temenNya Panji tapi bukan temen sebangkunya
- dan, Panji orang-yang-sangat-dibenci-Farisha.Dan tugas pertama mereka adalah membuat Peta Konsep. Entahlah, tapi tiba-tiba bel berbunyi yang berarti bergantinya jam pelajaran. Dan parah nya lagi, tugasnya itu harus di kumpulkan besok! Otomatis mereka harus Kerkom alias kerja kelompok.
"Oh my god! Aku paling males kalau harus kerkom, apalagi ke rumah-rumah gitu arrghhh" jerit Farisha di kelas dan kompak teman sekelasnya langsung melihat ke arah Farisha.
"Ya udah gak papa kali Fa, yang penting kita harus kompak, supaya dapet nilai paling bagus". Semangat Serlyn.
↩↩↩
Setelah diputuskan, akhirnya mereka akan kerkom di rumah Panji. Karena rumah Panji yang paling mudah dijangkau dari sekolah. Mereka tidak perlu menggunakan kendaraan bermotor, cukup dengan berjalan kaki sekitar 10menit, sudah sampai di rumah Panji.
Tapi ada kegelisahan di hati Farisha, ada suatu hal yang mengganjal pikirannya saat ini. Tentang ibunda Panji.
Hanya do'a dalam hati yang kini Farisha lakukan. "Semoga ibunya Panji tidak ingat apa-apa, dan semoga gak ngomong apa-apa kalau emang seandainya inget".
Rumah Panji semakin dekat, Farisha juga semakin gelisah. Bagaimana kalau ibunya panji ingat kejadian 2 tahun kebelakang?.
Sampai lahh mereka dirumah Panji. Tidak terlalu mewah tetapi sangat enak untuk dipandang, karena halamannya yang luas.
Saat tiba didepan pintu rumah, mereka semua langsung disambut hangat oleh ibunya Panji. Satu persatu dari mereka pun menyalami ibunya Panji.
Namun pada saat Farisha yang akan menyalami, ibunya Panji lebih dulu menyapa Farisha. Lebih tepatnya sedikit berteriak histeris. "Aduuu menantu, kemana aja kamu neng? Ibu kangen banget sama kamu, jarang main sekarang mah, aduuu gak nyangka setelah sekian lama kamu main lagi ke rumah ibu."
Deg!
Inilah kejadian 2 tahun yang lalu, yang paling Farisha hindari. Menantu, itu adalah sebutan yang sering diucap oleh ibunya Panji kepada Farisha.
Farisha benar-benar gugup saat itu, entahlah jantungnya pun seakan-akan malah membuatnya semakin gugup. Teman-teman nya pun menatap heran secara bersamaan. "Ehmm anu bu, kan baru sekarang aku sekelas lagi sama Panji. Jadi baru sekarang juga aku main kesini lagi hehe". Jawab Farisha sambil menampilkan senyum palsu nya.
"Ya sudah, kalian masuk. Ayo menantu kita masuk. Panjiii beli minuman sana, buat temen-temen kamu." Perintah ibu Panji.
↩↩↩
Tak terasa akhirnya tugas mereka pun selesai, dan matahari pun sudah condong ke ufuk barat. Kerja kelompok pun usai, mereka pulang ke rumah masing-masing dengan angkutan umum. Sayang, rumah Farisha tidak terjangkau oleh angkutan umum. Jadi, Farisha masih menunggu abangnya yang akan menjemputnya. Otomatis kini ia masih berada dirumah Panji.
Merasa tak tega melihat Farisha terlalu lama menunggu abangnya, ibunya Panji pun memberikan penawaran. "Neng, mending kamu pulang sama Panji daripada kamu lama nunggu."
"Ngga usah bu, takut ngerepotin. Lagian abang Farisha juga udah otw." Jawab Farisha. Entah kenapa di dalam hati kecilnya dia ingin diantar pulang oleh Panji. Bukankah dia paling membenci seorang Panji? Dan mengapa dia tidak merasa kesal lagi, saat ibunya Panji menyebutnya menantu untuk kesekian kalinya? Apa dia sudah tidak membenci Panji lagi? Mungkin iya...
Setelah cukup lama menunggu, akhirnya abang Farisha datang. Dan Farisha langsung berpamitan kepada ibunya Panji." Bu Farisha pulang dulu ya? Abang Farisha juga udah dateng, salam buat ayah Panji."
"Bener neng abang kamu udah dateng? Ya sudah kalau begitu, yuk ibu antar kamu kedepan. Nanti ibu sampaikan salam kamu ke ayahnya Panji." Jawab ibu Panji
"Iya bu terimakasih, asslamua'laikum". Salam Farisha.
"Waalaikumussalam, hati-hati neng di jalannya".
"Iya bu pasti".
Di dalam hati kecil Farisha, ia masih bertanya-tanya. Tentang hal tadi, masih menjadi pikiran Farisha. "Apa mungkin aku udah ngga benci sama Panji lagi? Ah ya gak papa sih, bagus! Jadi gk ada dendam lagi di hati aku, tapi kenapa aku malah seneng pas ibunya Panji memanggilku menantu? Bukankah kata-kata itu yang paling aku hindari? Ah sudahlah aku pusing memikirkannya. Kita lihat saja kedepannya." Ucap Farisha dalam hati.
↩↩↩
Kalian ada di team mana nih??
A. Farisha mulai menyukai Panji
Atau
B. Udah lah gk cocok tuh Farisha sama Panji#Holaa akhirnya update juga, maaf ya ngegantungin kalian kayak gini huhu😢.
#tolong minta kritik dan saran juga ya, supaya aku bisa meningkatkan karya ku juga.#dan aku gk bosen2 buat ngingetin kalian buat baca cerita aku yang kedua yang judulnya "Amara dan Kafin". Trims
Salam author yang alhamdulillah udah punya doi di Sma ini haha.
Jum'at,
07-09-2018.
KAMU SEDANG MEMBACA
Balik Kanan
Teen FictionKisah ini tentang seorang gadis yang begitu percaya pada takdir yang diberikan Tuhan itu,pasti bisa membuatnya bahagia. Tapi sayang takdir berkata lain dia harus ditinggal bahagia oleh orang yang dia sayang.