FOUR

1.7K 115 41
                                    

Selamat pagi kesayangan...

Tersenyumlah, karena kini aku berada di sisimu

Jangan pernah buang air matamu hanya untuk lelaki sepertiku

Mulai saat ini hingga nanti, aku akan selalu membuatmu bahagia

Karena melihatmu bahagia, aku pun turut bahagia

Melihatmu tersenyum, aku pun ikut tersenyum

Bahkan saat kau menangis, hati ini pun hancur karenanya

Maka dari itu, aku berjanji tak akan pernah meninggalkanmu hingga membuatmu menangis

.

.

.

.

.

Bangun di pagi hari yang amat cerah. Matahari yang menyinari alam ini ikut menyambut. Senyuman pun merekah kala ia masih menemukan sosok yang ia kasihi. Masih tertidur pulas dengan tangan yang masih memeluknya. Kepala lelaki manisnya masih meringsuk di dadanya membuat ia semakin tersenyum hingga barisan gigi rapinya pun mengintip dari sela bibirnya.

Menikmati indahnya pemandangan yang diberikan. Tangannya ia bawa ke setiap bagian wajah lelaki mungilnya. Alis yang melengkung ia sentuh kemudian hidung yang mungil serta kini jari telunjuknya ia bawa menyentuh bibir tipis pemuda yang masih tertidur. Sehun tentu masih tersenyum saat jarinya menyentuh permukaan bibir itu hingga ia harus terkejut saat Luhan mulai tak nyaman dalam tidurnya dan membuka perlahan matanya yang dihiasi dengan bulu mata panjang nan lentik.

"Uhh...Sehun..." mengerjapkan matanya beberapa kali hingga membuat Sehun gemas dan tanpa sadar mengusap rambut Luhan dan mencubit pipi Luhan hingga Luhan sedikit merintih.

"Mengapa kau begitu manis, Luhan?" Masih mengacak rambut Luhan dan mata mereka pun bertemu hingga Sehun menghentikan kegiatannya.

"Luhan...ada yang ingin ku katakan" menatap lekat di mata Luhan yang merasa bingung dengan Sehun di pagi hari, seperti saat ini.

"Aku ingin mengatakan bahwa aku mencintaimu" masih menatap ke mata indah Luhan, namun yang ditatap pun hanya bisa memiringkan kepalanya dan menangkupkan kedua tangannya di pipi tirus Sehun.

"Apa kau masih bermimpi?" Bertanya begitu polosnya pada Sehun yang kini mengerutkan alisnya dan mengerutkan bibirnya hingga membuat Luhan tertawa terbahak.

"Hahaha...astaga Oh Sehun, ada apa denganmu...hahahaha..." tawanya pecah dan membuat Sehun kesal karenanya. Ungkapan cintanya ditertawakan. Itu memalukan. Ingin rasanya ia mengubur diri hidup-hidup sekarang.

Sehun pun memutar tubuhnya membelakangi Luhan yang masih menertawakannya. Bersidekap dada dan membungkus dirinya hingga kepala dengan selimut yang ada. Seperti anak kecil.

"Apa kau sekarang merajuk?" Menatap punggung Sehun dan sambil tertawa geli di belakang Sehun.

"Tidak...aku tidak merajuk" masih memunggungi Luhan, namun Luhan pun meraih punggung kokoh yang dibalut selimut. Kemudian ia peluk tubuh Sehun yang masih dibalut selimut itu. Tak tahu jika yang terbungkus selimut terkejut bukan main hingga mata sipitnya membulat sempurna akibat pelukan Luhan.

"Maafkan aku...aku tak bermaksud mengolok-olok ucapanmu dan terima kasih karena telah mencintaiku. Terima kasih juga karena telah bersamaku, walau kau disibukkan dengan berbagai pekerjaan kantor namun yang aku inginkan, kau selalu berada di sisiku ketika kau disibukkan dengan berbagai hal itu. Maaf karena aku begitu egois dan terima kasih karena kau mencintai orang yang egois seperti diriku ini"

Don't Leave Me Alone (HunHan) | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang