3

85 9 3
                                    

Satu kata yang menggetarkan hati, sayang.

***
"Sayang"

"Hah?" Aku menoleh." Kamu bilang apa barusan?"

"Sayang, ogeb,"bisik Arif. Ia mengetok pelan kepalaku.

"Aww, apaan sih. Gaje banget," ucapku sambil menghindar. Aku pun menjulurkan lidahku.

Arif cemberut." Ih, aku tuh lagi berusaha suka sama kamu, tau gak," ucapnya.

Aku terkekeh." Jadi pas nembak 2 hari lalu, kamu ga suka aku?"

Arif menatapku polos." Enggak," jawabnya datar.

Jleb.

" Cih," aku mendecih.

Arif tersenyum." Sori, tapi aku jujur. Btw, mau jalan gak?" Tanyanya.

" Kemana?" Tanyaku bingung.

" Ntah. Emang kamu mau makan?"

" Enggak sih,"

" Yaudah. Gimana, mau gak?"

Aku menggeleng." Ga deng. Ntar dosa,"

Arif mengerucutkan bibirnya. Bola matanya bergerak keatas, menandakan ia berpikir." Terus, kenapa pacaran?" Tanyanya.

" Pengen nyoba aja," jawabku.

Arif mencibir." Huuuu. Ohya, mau pulang bareng gak?" Tanya Arif kemudian.

Aku menggeleng." Dosa,"

Arif menarik napas dalam." Yaudah aku duluan ya," ucap Arif, lalu beranjak pergi.

Aku tersenyum, lalu dengan lantang aku berteriak," iya, hati-hati ya. Jangan sampe jatuh. Assalamualaikum,"

Arif menoleh sebentar, lalu melambaikan tangannya," Wa'alaikumussalam," batinnya.

***
Jam sudah menunjukkan pukul 18.05, tapi angkot masih belum datang. Aku pun menunggu angkot sambil sesekali menguap. Ngantuk, bro. Di sela-sela kantukku, aku teringat kata-kata Arif tadi siang. Dia memanggilku, 'sayang'. First time dipanggil gitu sama cowok, jadi wajarlah ya, ada sesuatu yang bergetar dihati, hehe.

" Abis dicium kecoak ya? Kok kek orang mabok gitu?" Tanya Rui penasaran.

Aku menoleh, nyengir." Iya, dicium kecoak ganteng. Hahaha,"

Rui menggeleng-gelengkan kepalanya." Jadi, kamu dicium pacar kamu?"

Aku mendengus." Ih, enggak lah. Yakali aku gitu. Heleh," ucapku. Aku sedikit badmood dengan pertanyaan yang dilontarkan Rui.

Rui tertawa." Canda ih. Yakali, masa kamu gitu. Aku percaya kamu tuh cewek baik, Tul,"

Aku tersenyum." Atul gitu loh,"

Rui hanya tersenyum." Kamu sekarang pacarankan Tul?"

Aku terdiam, berpikir sejenak." Tau darimana?"

" Nebak aja sih. Soalnya, cuma orang yang jatuh cinta yang kek orang gila gitu,"

Aku nyengir." Keknya dia bakalan jadi cinta pertamaku deh, Ii,"

" Jadi kamu beneran pacaran?"

Aku mengangguk.

" Dia anak baik-baik gak? Bibit bebet bobotnya gimana?" Cerocos Rui.

Aku menaikkan alisku." Rasanya anak baik-baik. Tapi gatau deh. Ih, kamu kek Ibu aku aja deh, banyak bacotnya,"

" Ya aku gamau ntar kamu rusak gitu,"

ApetoasuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang