5

60 10 1
                                    

" Eh, mau jalan kemana abis belajar nyet?" Tanya Arif sambil memasukkan buku buram fisika kedalam tasnya.

Aku mengernyitkan dahi." Jadi, ini kencan su?"

Arif mengangguk, lalu menggelengkan kepalanya." Bisa jadi iya bisa jadi engga,"

Aku menghela napas panjang." Pengen sih jalan sama kamu, tapi aku  malu," Jelasku.

" Kenapa?"

" Yaaa... malu aja, goncengan sama pacar," Jawabku enteng.

" Isshh, goncengan sama pacar malu, sama temen cowok gamalu,"  Ucap Arif dengan sedikit tampang cemberut.

" Ya kan beda. Kalo pacar ada bapernya, kalo temen engga," Jelasku.

Arif tersenyum. Matanya tampak berbinar-binar. " Jadi?"

" Jadi apa?" Tanyaku heran.

" Kamu kalo goncengan sama aku baper gitu? Hahahaha," Tawa Arif kemudian.

" Belum tau. Kan belum nyoba" Jawabku polos.

" Yaudah. Yuk kita coba hari ini," Ucap Arif sambil tersenyum. Ia pun menarik-narik ujung tas ku.

" Iiih apaan sih," Ucapku sedikit bete. Aku pun berusaha melepaskan tas ku dari tangan Arif.

" Yuk coba yuk. Kepo nih, gimana rasanya kencan. Hihihi. Masa udah 15 tahun gini cuma liat orang kencan, huh ga asyik banget. Yuk lah honey," bujuk Arif sambil mengedip-edipkan matanya.

Aku cuma mencibir. " Honey honey  palelu honey ha," Ucapku sedikit ketus. " Eh tapi aku kepo sih gimana rasanya kencan. Wkwkwk. Yuk lah, mau kemana?" Sambungku kemudian.

Arif tersenyum. " Halah, bacot. Kemaren-kemaren bilang gamau ini itu eh sekarang mau diajak kencan. Huuuu,"

Aku cuma cemberut.

" Yaudah ke cafe aja gimana? Mau ga?"

" Ehm..." pikirku. " Serah deh, pacar," ucapku jahil sambil tersenyum malu-malu.

Mendengar kata pacar, pipi Arif pun sedikit merona. Dan, tentu saja aku juga. Malu sih ngomong gituan. Tapi gatau kenapa mulut malah keceplosan bilang gitu. Hehehe. Gapapalah, udah pacar kan, jadi bebas dong mau manggil apa. Wkwk.

" Pacar palelu pacar, hehe," respon Arif sambil sedikit menyengir.

***

Angin berhembus sepoi-sepoi. Pelan, tapi pasti. Terasa lembut menyapu tiap senti dari anggota tubuhku. Aku menoleh kepada cowok yang sedang duduk disampingku. Ia tampak sibuk memainkan handphonenya. Biasa, main mobile legend.

" Jadi ini ya yang namanya kencan?" Aku membuka pembicaraan setelah beberapa lama hening, dengan sedikit sindiran halus.

" Yaiyalah. Duduk berdua, makan sama pacar. Itu tuh yang namanya kencan," Jawab Arif simpel, tanpa menoleh kearahku.

Aku mendengus kesal. " Tau gini mending pulang deh,"

Arif terdiam. Ia pun mulai mematikan handphone-nya. Mungkin, afk.

" Kamu mau gimana?" Tanya Arif serius sambil menatapku

Aku yang tak terbiasa ditatap pun hanya bisa merespon," Hah? Gimana apanya?"

" Kamu mau aku ga main game?"

" Tepat!" Seruku. " Jangan main game-lah. First time kencan ini asu,"

" Iya iya, bawel elah. Monyet bacot ae nih, mentang-mentang pacar abadiku alias game lebih aku prioritasin. Cemburu ya?" Goda Arif.

Aku menggeleng.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ApetoasuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang