*4* Merindukan 1

171 15 4
                                    

Jangan lupa Vote (☆) & tinggalkan coretan komentar ya guyz 😆😊
🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

Zack

Di balkon kamar aku sedang menikmati malam. Mengingat pertemuan pertamaku bertemu dengan Qeana mateku. Sudah dua minggu Qeana pergi meninggalkanku sendiri. Tapi jangan salah, Qeana masih menjadi mate dan Lunaku. Karena Qeana pergi bukan karena keinginannya namun sudah menjadi takdir kami untuk berpisah sementara walaupun berat.

Malam ini aku sangat merindukan Qeana. Ingin sekali aku menemui pemilik hatiku ini tapi aku sendiri tak tau keberadaan Qeana. Qeana pergi tanpa memberitaukan tujuannya.

Malam semakin larut akhirnya aku memutuskan untuk istirahat dan membaringkan tubuhku di ranjang.

Tengah malam aku merasa ada yang memelukku. Harum Vanila yang sangat memabukkan dan menenangkan itu membuatku membuka mata. Aku terkejut melihat sosok yang ada sampingku adalah sosok yang sangat aku rindukan.

Qeana ada di sampingku sambil menopang kepala. Ia menatapku dengan senyum manis tersungging di bibir pinknya. Aku masih terdiam dan belum percaya dengan apa yang ku lihat saat ini. Aku memiringkan tubuhku hingga saling berhadapan. Ku sentuh pipi Qeana dengan lembut untuk meyakinkan bahwa itu nyata. Dia memejamkan mata menikmati belaianku pada pipinya. Lalu dia membuka mata lagi.

"Apa kau merindukanku ?" Ucap Qeana lalu meraih jemari ku yang berada dipipinya. Di kecupinya satu persatu jari-jariku. Ku rasakan desiran nikmat menjalar di sekujur tubuhku saat jari-jariku di kejup lembut oleh Qeana.

"Sangat.. sangat merindukanmu sayang" ucapku. Lalu kuraih tubuhnya kedalam pelukanku. Kudekap tubuhnya dengan sangat kuresapi untuk mengobati rasa rinduku. Ku hirup harum tubuhnya dalam-dalam lalu ku kecup puncak kepalanya, lanjut dikeningnya, lanjut di kedua mata indahnya yang sedang terpejam menikmati kecupanku. Tak berhenti disitu. Ku lanjutkan kecupanku pada kedua pipinya, puncak hidungnya lalu beralih pada bibir sexy pinknya yang manis dan sudah menjadi canduku. Tentunya kecupanku di bibirnya takkan sebentar. Mengetahui kita sudah berpisah selama dua minggu. Aku tak akan menunggu lama.

Ku lumat dengan lembut bibir sexy Qeana yang sangat manis itu. Dia pun membalas melumat bibirku. Lidah kami bertemu sambil membelit dan mengecap.

Awalnya hanya sebuah kecupan berubah menjadi ciuman yang sangat menggairahkan. Hingga kami sama-sama kehabisan nafas dan berhenti dengan kening bertautan.

Ku sentuh bibirnya yang menjadi merah dan sedikit bengkak akibat ciuman panas kami. Dia tersenyum sambil melingkarkan tangannya di pinggangku.

"Apakah aku bermimpi ?" Tanyaku.

"Tidak sayang. Aku nyata sedang berada di kamarmu dan didepanmu sekarang" jawabnya lalu mengecup bibirku.

"Bagaimana bisa ?" Tanyaku tak percaya.

"Ceritanya panjang sayang. Tapi aku tak punya waktu banyak saat ini. Jadi bisakah kita menikmati malam ini bersama?" Jawabnya sambil mengusap pipiku.

"Jadi kau akan meninggalkanku lagi ?"

"Ya sayang. Waktuku hanya sampai fajar sayang dan sekarang sudah tengah malam. Kita tak punya waktu banyak. Dan saat ini aku sangat merindukanmu" jawabnya dengan raut kecewa namun penuh harap agar aku mengerti.

"Baiklah sayang. Aku mempercayaimu. Akupun sangat merindukanmu Qeana Lunaku"

"Kalau begitu tandai aku sekarang Zack. Aku ingin kau menjadi milikku sepenuhnya"

Aku terkejut mendengar ucapannya.
"Sayang.. kau tau identitasku ? Kau tau aku yang sebenarnya?".

"Tenyu saja aku tau Zack. Aku bukan manusia biasa. Tapi aku manusia setengah peri. Jadi aku bisa merasakannya".

"Tapi apa kau yakin sayang?"
"Kenapa. Kau tak mau. Baiklah aku akan pergi" ucap Qeana lalu beranjak bangun dari sisiku. Tapi sebelum ia melangkah menyentuhkan kakinya ke lantai. Kutarik tubuhnya dan sekarang ia berada dalam pangkuanku. Ku lihat dia terkejut dengan àksiku yang menariknya. Ku lihat air matanya sudag mengenang di pelupuk mata. Dia terlihat kecewa dan sedih.

Ya ampun aku sudah membuat sedih kekasihku. Batinku. Ku rasakan akupun sakit melihatnya sedih.

"Hei. Jagan menangis. Maafkan aku sayang." Ku elus pipinya yang halus agar dia berhenti bersedih.
"Bukan aku menolakmu. Tapi aku takut aku mengecewakanmu sayang. Jadi sekarang terseyum ya." Aku berusaha meyakinkannya. Tapi dia masih diam.

Jujur saat ini dengan ada dia di atas pangkuanku membuatku sangat bergairah. Hingga terasa sakit. Tapi aku harus menahanya karena kekasihku ini masih ngambek. 😆

Sejak tadi Max selalu berteriak tak sabar untuk menandai Qeana. Tapi aku tak memperdulikannya karena aku tak ingin kekasihku kecewa padaku nanti.

"Sayang.. kau tak merasakan sesuatu hem ?" Godaku.

Ku lihat dia bingung beberapa saat. Lalu ku lihat dia tersipu malu dan pipinya merona.

"Kau siap sayang. Aku akan menandaimu malam ini juga. Selain kau sudah memintanya tadi aku pun sudah tak tahan jika harus menahan hasratku jika kau berada didekatku. Jadi bersiaplah" ucapku panjang lebar. Ku lihat dia mengangguk tersipu malu. Membuatnya sangat manis dan menggemaskan.

Tbc

17/01/2018

715

My Mate Is CatsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang