Kuatkan Iman

617 33 2
                                    

Pengen hijrah tapi masih suka baper... Hmm

Salah satu masalah hijrah itu memang soal perasaan. Dalam melakukan perubahan, terutama saat sedang berhijrah yang dikuatkan itu bukan perasaan.

Manusia itu mempunyai dua kekuatan dalam dirinya, yang pertama kekuatan perasaan, yang kedua adalah kekuatan akalnya.

Dalam berhijrah, perasaan boleh kita gunakan tetapi perasaan ini harus di bungkus dengan kekuatan akal yang bisa mendorong manusia untuk berfikir sehingga menghasilkan pemahaman. Pemahaman inilah yang menguatkan keimanan kita.

Jadi kesimpulannya, kuatkan iman hingga iman itu bisa membentengi kita. Contohnya jika kita dapat ujian, jika iman kita sudah kuat pasti kita berfikir
" Ohh, Allah masih menyayangiku, dia berikan ujian kepada ku agar aku ingat Kepada-Nya ".

Jika iman kita lemah pasti berfikir nya seperti ini
" Ya ampun, dari tadi kena sial mulu, hidup kok susah banget sih " contohnya seperti itulah...

Agar iman kita kuat banyak cara yang bisa kita lakukan seperti sering membaca buku agama, baca Al-Qur'an, datang ke majelis ta'lim, bersalawat dan menyibukkan waktu untuk berbuat baik.

Dalam berhijrah itu membutuhkan proses dari level pertama sampai terakhir. Ada seseorang yang hijrah nya dipaksa orang tua, memang pertama itu paksaan tapi lama kelamaan dia akan tersadar, ternyata datang ke majelis ta'lim itu manfaatnya banyak, pakai gamis itu terasa nyaman dan aman, membaca Al-Qur'an itu membuat hati damai, dan sebagainya.

Ada juga seseorang yang berpacaran terus dateng ke pengajian bersama, putus di waktu itu juga. Kita tidak tau kapan hidayah itu datang dan pergi maka dari itu kita harus tetap istiqomah:)

Kajian dari La Ode Munafar
#indonesiatanpapacaran
#sukoharjo,11 februari 2018
Semoga bermanfaat

Memulai HijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang