Bab 1

140 5 1
                                    


         2 bulan kemudian
    Los Angeles, 12 oktober 2015

     MIKO POV

    Kini gue berada di negeri asing. Ya, Amerika. Pekerjaan bokap membuat gue harus pindah dari sekolah. Itu memang penting buat bokap gue, tapi gue gak nyangka aja gue bakal pindah dari sekolah tercinta gue.

    Saat ini gue tinggal di apartment milik temen bokap gue. Gue berjalan menuju jendela yang sangat besar dan melihat pemandangan yang gue sukai. Selang beberapa menit nyokap memanggil gue. 

   "miko.. " panggil nyokap gue.

   "ya, ma?" balas gue masih terfokus dengan pemandangan yang indah.

   "itu ada temen kamu"

   "Who is?"

   "Man"

   "ohh.. "

    Akhirnya gue segera menuju ruang tamu dan tampaklah sosok yang familiar buat gue. Dan ternyata sekaligus gak nyangka para sahabat gue datang sekedar berjumpa kangen.

   "Hei, What's up bro?" sapa danis dengan pelukan hangatnya.

   "I'm fine bro" balas gue melepaskan pelukannya.

   "Iihh...gue kangen ama babang" ucap dino dramatis.

   "Apaan sih, jijik gue ama lu"

   "Gue engga dipeluk nih?" celetuk raihan.

   "Ogah! Lu belum mandi" sahut gue menjauh dari raihan.

   "Iyain, kalo lu ngomong" ucap raihan memutar badannya kesamping dan tanganya berada di atas dada.

   "Baper ege lu" ujar dino menoyor kepala.

   "Serah gue sih!"

   "Lu tuh ya enggak ada habisnya baper mulu" timpal danis.

   "Gue ini kenapa lu yang sewot!" elak raihan.

    "Udah udah mendingan gue nyari pemandangan yang enak dah!" celetuk gue bangkit dari sofa.

                         ❤❤❤

    Miko berlalu dari hadapan sahabatnya dan menuju kamar. Lalu ia menyambar kunci mobil serta handphone yang tergeletak di atas nakas.

   "Ma, pa miko keluar dulu mao refreshing" pamitnya kepada orang tuanya dan sahabatnya mengekori dari belakang.

   "Ngapain lu ngikutin gue?" tanya miko tanpa menoleh dan yang ditanya malah bergeming.

          Hening...

   Hanya suara hentakan kaki mereka saja. Setelahnya dino membuka pembicaraan.

    "Maonya ama lu gimana?" celetuk dino mempercepat langkahnya dan menjajarkan posisinya.

   "Yahh..malah dia yang baper" desis danis dan nyaris terdengar oleh miko.

         'Lebih baik diam' batin miko.

                         ❤❤❤

     "Ting" pintu lift terbuka mereka pun masuk ke dalam lift 'mudah-mudahan lampu liftnya mati' pikir danis. Yap, danis orang yang famous, cogan ,dan pintar setelah miko. Danis juga mempunyai ucapan yang selalu benar yang tidak disangka hal itu akan terjadi.
     Beberapa detik, lampu lift pun mati. Raihan mengeluarkan hp dari sakunya dan menyalakan senter dari hp nya.

   "Et..dah silau bre.." Ucap danis memalingkan wajahnya.

   "Alay lo kaya ketek gua" canda dino

   "Krik ege lu" sambung raihan

   "Lah??siapa yang ngelawak coba" sahut dino.

   "Danis! Enggak usah pura-pura bego kocak!" Ucap miko serius.

   "Santuy si" jawab danis dengan wajah watado nya itu.

   "Lama banget dah! kapan ny-"
Dengus miko dengan kesal dan belum sempat menyelesaikan kalimatnya lampu lift pun menyala.

   "Dari tadi kek nis" celetuk dino.
Dan danis hanya memutarkan matanya malas.

gimna gaess....?
Komen yaa....
Kasih pendapat jugaa... Klo ada yg salah kasih tau aj disini aku masih belajar juga
Makasihh😅

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang