Possesive Friends

-(1)

Kelas XI Accounting satu saat ini sangat ricuh karena sudah 15menit bel masuk belum juga ada guru yang masuk kekelas itu. Kelas yang seharusnya terkenal dengan kelas panutan itu tidak sedikit pun memberikan keheningan yang ada jurus adalah suara kericuh.
Suara pintu kelas yang terbuka membuat semua murid yang ada didalam kelas itu diam terlebih lagi saat melihat guru mereka datang dengan seorang siswi asing yang mereka yakini adalah anak baru yang akan hadir dikelas ini.

"Selamat pagi anak-anak" ucap seorang guru wanita yang bernama Devi yang notabennya adalah walikelas mereka

"Selamat pagi buuuuuu deeeeevviiiiiii"

"Sekolah kita kedatangan murid baru dan dia akan menjadi murid kelas ini, Mari perkenalkan dirimu" pinta bu devi kepada murid baru itu.

"Perkenalkan nama saya ALICA MARDIKA saya pindahan dari jakarta" ucap murid baru itu. Seketika kelas menjadi ricuh dengan celotehan kaum laki-laki karena murid baru dikelas mereka adalah wanita yang cantik dan bertubuh mungil.

"Senyum atuh neng masa cakep-cakep gak ada senyumnya"
"Nomor WA boleh kali"
"Nama panggilannya sayang ya neng"

"Kalian bisa panggil saya ica" sahut murid baru itu diakhiri senyuman kecilnya

"Wadawww itu senyuman bikin diabetes"
"Menggoda iman wehhhh"
"Pengen ngehalalin aje kalo liat senyumannya si neng"
"Wehhhh halalin aja sono mpok leha" suara cempreng seorang siswi membuat seisi kelas tertawa.

Ica yang tidak mengetahui apa yang ditertawakan oleh semua murid yang ada dikelas ini hanya memasang wajah juteknya.

"Yasudah Alica kamu bisa duduk disamping aldo dibangku belakang yang kosong itu" ucap bu devi sambil menunjuk kearah bangku kosong yang hanya diisi oleh satu orang laki-laki yang terlihat enggan untuk berkomentar.

Ica pun berjalan kearah bangku yang bu devi tunjuk dan dia duduk di samping cowo yang terlihat cuek, ica yang memang pada dasarnya mempunyai sifat judes dan jutek itu terlihat tidak malasah karena dicuekin bukan hal yang bisa membuat dia resah.

Bel istirahat pun berbunyi bagaikan mendengar suara idola mereka itu adalah suara yang didambakan oleh semua murid sekolah.

"Lu mau istirahat bareng gue sama temen-temen gue gak?" Merasa sedikit terkejut orang yang dari tadi duduk disampingnya yang terkesan cuek justru mengajaknya kekantin bareng.

"Ikut deh gue kan blm tau jalan disekolah ini." jawab ica terdengar jutek tapi justru membuat aldo ingin bersahabat dengannya entah karena apa dia pun taktau.

"Ayo kantin." ajak aldo kepada keempat sahabatnya itu.

Mereka pun berjalan menuju kantin melewati koridor-koridor kelas X.

"Elu gak mesen makanan?" tanya dicky kepada ica.

"Gue bingung  gimana cara pesen makanannya." ucap ica di sertakan wajah jutek yang lagi kebingungan. Dan itu justru membuat kelima laki-laki yang lagi bersamanya tertawa terbahak-bahak.

"Dihhh kojul malah pada ketawa lagi lu." ucapan bete ica justru semakin membuat mereka semakin terbahak-bahak.

"Lagi lu bego atau apa si masa mesen makanan aja gak tau caranya mending lu searcing digoogle deh." ujar bagas diakhiri dengan ketawa yang membuat keempat sahabatnya juga tertawa. Melihat ica malah main hape kelima laki-laki tampan itu berhenti ketawa dan menatap heran kepada ica.

"Kok lu gak ikut kita ketawa si malah main hp." tanya dicky dengan raut wajah sok imut dibuat-buat

"Gajelas banget si lu pada." ujar ica dengan wajah tambah bete

"Gajelas knp?" akhirnya adit yang terkenal paling cuek diantara yang lainpun bicara.

"Tadikan gue disuruh searcing cara mesen makanan nah sekarang gue lagi searcing cuman sinyalnya lemot banget apa emang paketan gue yang abis kali ya." lagi-lagi ucapan ica mampu membuat kelima pria tampan itu tertawa terbahak-bahak sampai semua siswi yang berada disana menatap kagum kepada indahnya tawa dari kelima cowo tampan disekolah ini, tetapi ada juga yang menatap heran karena kelima cowo tampan itu tertawa karena seorang siswi baru sedangkan semua siswa diSMK WIJAYA pun tau kalo kelima cowo tampan ini paling males bercanda dengan seorang wanita jangankan bercanda mungkin hanya sekedar bicara bersama seorang siswa perempuan saja mereka takpernah ini adalah hal yang membuat mereka heran.