-(3)

615 23 0
                                    

Bel pulang sekolah terdengar sangat merdu ditelinga murid-murid SMK WIJAYA tak terkecuali ica.

Ica pun menghela nafas lega karena hari pertama ia belajar disekolah barunya tidak terkesan buruk.

"Gue duluan ye." pamit ica kepada aldo sambil melirik kepada keempat laki-laki yang tadi juga menemaninya dikantin.
Belum sempat aldo dan yang lainnya membalas ucapan ica gadis itu sudah hilang dari kelas.

Ica keluar dari sekolah dengan santai dia tidak memperdulikan banyak tatapan tanya dari orang yang melihatnya bahkan banyak anak-anak cowo yang menggodanya.

Ica menunggu angkot didepan gerbang sekolah,padahal ia bisa saja memesan taksi online tapi ia lebih suka naik angkot katanya biar tau jalan yayayaya.
Ia menunggu angkot sambil memainkan hp untuk mengirim pesan kepada mamahnya bahwa ia sudah pulang sekolah.

Merasa ada banyak suara motor yang berhenti dihadapannya ica pun mengalihkan pandangannya dari hp dan melihat kelima cowok tampan yang seharian ini menemaninya disekolah.

"Nungguin jemputan?" pertanyaan itu muncul dari bagas.
"Iye nih." jawab ica
"Siapa yang jemput lu?pacar?sopir?mamah lu?papah lu?atau abang lu?" pertanyaan berentet dari david membuat ica ternganga sedetik karena pria dihadapannya ini bertanya tanpa ada jeda sedikit pun membuat dia kaget.
"Gue dijemputt sama sopir." jawab ica santai.

Sempat hening sesaat sampai akhirnya adit pun bertanya, "lu punya supir pribadi?" "Supir pribadi?" tanya ica dengan wajah bingung. "Ck, iya lu punya supir pribadi buat anter jemput lu?manja banget." jawaban adit membuat ica sedikit kesal.

"Manja apaan si?gue emng lagi nunggu jemputan supir tapi bukan supir pribadi yang gue maksud itu supir angkot." jawab ica dengan nada juteknya.

Adit yang mendengar pun malah cengengesan karena merasa gaenak telah mengatai ica manja.
"Hehe maap gue kira lu dijemput supir pribadi makanya gue blng lu manja."

Keempat sahabatnya sempat bingung dengan perilaku adit pasalnya adit jarang sekali cengengesan dan minta maap apalagi ini dengan siswi baru.

"Yaelah selo aje kaku banget si lu kaya bulu ketek banci." sahut ica
"Emang lu pernah liat bulu ketek banci ca." tanya aldo dengan nada jahilnya.
"Pernah liat dikit waktu ntuh gue gasengaja liat banci lagi ngangkat ketek." jawaban ica mengundang gelak tawa kelima pria tampan ini.

Selalu seperti ini kelima pria tampan ini tidak pernah merasa canggung dengan ica padahal ia adalah siswi baru bahkan kepada siswi-siswi yang sudah lama dikenal mereka saja mereka tidak pernah dekat.

"Udeh dari pada lu nunggu angkot sendiri lama lagi kalo sekalinya ada juga pasti bakalan penuh terus,mending lu kita anter aje,noh si dicky naek motornya sendirian mau gak." ucap aldo kepada ica.
"Oke gue ikut." tanpa berfikir ica pun langsung naik ke jok motor dicky.

"Lu kaga ada niatan nolak dulu gitu sampe kita-kita paksa baru mau." tanya bagas heran karena gadis yang ada di jok belakang motor dicky itu langsung saja menaiki motor dicky tanpa berbasa-basi dulu.

"Yaelah udh jalan lama nih." ica malah memerintah kelima pria itu untuk menjalukan motornya.
"Ck." terdengar decakan dari keempat pria tampan terkecuali aldo yang justru malah terkekeh pelan.

Didalam perjalanan mereka selalu bercanda kadang mengerjai orang yang lewat, ica tidak merasa canggung padahal mereka baru saja kenal.

"Kita kebasecamp yok." ucap david sembari mengendarai motor yang di jok belakangnya ada bagas.

"Yaudah kita anter dulu ini anak curut kerumahnya." ucap dicky yang membonceng ica. Ica tidak terima dikatai anak curut ia pun mencubit pinggang dicky sehingga membuat yang dicubit pun meringis.

"Kaga ah gue mau ikut elu elu pada dulu gapapakan gue males dirumah sendirian." ujar ica dengan nada memelas

"Basecamp kita itu privasi kita." ucap adit dengan nada cueknya.
"Oh iya gue lupa gue kan bukan bagian dari kalian jadi mana mungkin gue boleh melihat privasi kalian." jawab ica sambil tersenyum miris.
"Oke lu ikut kita kebasecamp." jawab adit membuat ica berbinar.

Ketika mereka sedang dalam perjalanan kebasecamp ada sekelompok anak laki-laki dari sekolah lain menghadang,motor yang dikendarai oleh dicky,adit,dan aldo pun berhenti.

Kelima pria tampan yang sedang bersama ica menatap tak suka kepada sekelompok laki-laki dari sekolah lain yang sedang menghadang jalan mereka.

"Wehhhh si pangeran-pangeran SMK WIJAYA rupanya udah punya jalang guys." ucap seorang laki-laki yang motornya berada ditengah-tengah dan paling depan diantara motor yang lainnya.

"Jaga bacot lu !" ucap dicky menahan emosi.
"Haha dia marah bos." ucap salah satu pria yang berada disamping motor pria yang tadi menyebut ica jalang.

"Haha pinter juga ya dia-dia orang nyari jalang yang cakep bening." ucap pria lain yang berada dibelakang pria tadi.

"Mau lu apa vino." adit bertanya tanpa ekspresi padahal ia juga sudah emosi mendengar ica dikatai jalang oleh vino dan bansur-bansurnya.

"Mau gue?" tanya laki-laki yang bernama vino itu.
"Mau gue simple,gue cuman mau nyicipin jalang lu itu." lanjut vino.

Ucapan vino mampu membuat kelima pria tampan yang sekarang berada dengan ica tersulut emosi. Dicky yang hendak turun dari motornya langsung ditahan oleh ica. Ica memberi kode dengan sorot matanya.

Ica pun turun dari motor yang dikendarai dicky tadi, lalu ia membuka rok abu-abu nya.

"Wehhh gila bos die mau buka-bukaan langsung didepan umum." ucap salah satu anak buah vino.
Ica yang mendengar hanya tersenyum miring, setelah membuka androk abu-abunya ternyata ica memakai celana training pendeknya, lalu ica pun mengikat rambutnya yang tadi ia urai.

Ica pun maju melangkah kehadapan cowok yang  bernama vino itu. "Siapa yang elu bilang jalang?siapa yang mau elu cicipi?" tanya ica dengan nada terjudes yang pernah ia lontarkan.

"Elu." jawab vino dengan senyum miringnya.
"Sini dong turun kalo emng lu mau nyicipin gue." jawaban ica membuat keempat cowok tampan yang tadi bersamanya kaget tapi dicky meyakinkan kepada mereka bahwa ini bisa diatasi oleh ica.

"Kalo gue gamau turun gimana." ucap vino dengan alisnya yang dinaikan satu.

"Gue yang bakal bikin lu turun dari motor lu itu." setelah berucap itu ica langsung menendang motor vino dengan tendangan yang sangat kuat hingga membuat vino dan motornya jatuh.

Vino pun turun dari motor dan ica pun tersenyum mengejek, setelah vino berada dihadapannya ica pun langsung meninju vino dengan tinjuan yang langsung membuat sudut bibir pria itu robek.

"Shit, untung elu cewek."
"Kalo gue cewek kenapa?ayo sini katanye mau nyicipin gue tapi ditonjok gitu doang kaga ngebales BANCI DASAR."

Vino yang tersulut emosi pun mulai menyerang ica beberapa kali tapi tidak ada satu pun pukulannya yang dapat mengenai ica, ica pun mulai menyerang vino lagi dengan membabi buta hingga cowok itu terkampar dijalanan. Ica pun jongkok disamping cowok yang sudah kehilangan tenaga itu ia pun tersenyum meremehkan.

"Jangan ada yang ngedeket satu langkah aje kalian maju gue bikin patah nih pala bos elu-elu pada." ucap ica ketika melihat anak buahnya vino mulai mau mendekat kearahnya.

Didekatkan wajahnya dengan wajah vino. "Perlu lu tau gue bukan jalang jadi jangan sekalikali lagi lu sama cecunguk lu ngatain gue jalang dan jangan pernah lu gangguin temen-temen gue lagi." ucap ica tegas

Vino hanya diam dia justru terpesona dengan mata teduh milik ica dari jarak sedekat ini vino bisa melihat inci wajahnya ica dan matanya yang sangat meneduhkan bahkan dia tidak merasakan sakit ditubuhnya akibat pukulan membabi buta dari ica ketika melihat mata teduh itu seakan kesakitannya sedang dicancel sebentar.

Vino mulai tersadar saat suara deru motor meninggalkan tempat yang menjadi saksi seorang cewe membuatnya babak belur dan terpesona disaat yang bersamaan.

"Shit,kenapa gue malah terpesona si sama mata teduh milik tuh cewe." batin vino berteriakkkkk.

Possesive FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang