"Ibu minta kalian mengumpulkan tugas laporan kalian, Ibu tahu kalian sudah bersusah payah mengerjakannya sebulanan ini."
Aku tidak mengerjakannya. Buat apa? Apa kegunaan tugas laporan untukku? Saat Ibu Nia sampai ke mejaku, aku hanya menatap ke depan.
"Nah, Doni? Apalagi alasan kamu?"
Aku sengaja memberikan ekspresi bodoh. Menyenangkan sekali menyaksikan orang yang menyangka dirinya pintar bereaksi pada orang yang mereka sangka bodoh.
"Aku sudah mengerjakannya, Bu, beneran! Hanya saja, aku meninggalkan bukuku di meja belajar saat ibuku memanggil untuk makan malam, dan kucingku - aku sedang malas memberikan dia makan - karena aku sibuk mengerjakan tugas dari Ibu - jadi kucingku kelaparan dan dia -"
"-Kucingmu...memakan...PR-mu?" Ibu Nia menyelesaikan kalimatku.
"Ya..." Kataku, mencoba sebisa mungkin terdengar tidak bersalah, namun meminimalisir pandangan mata.
"Kamu ingat, Doni, Ibu sudah pernah memberitahukan kepadamu bahwa kamu hanya boleh mempunyai 3 kesalahan di dalam kelasku... Pertama, dulu kamu lupa tanggal mengumpulkan PR. Lalu, printer di rumahmu kehabisan tinta, dan sekarang... Kucingmu. Memakan. PR-mu... Sepertinya kesalahanmu sudah terlalu banyak. Sepulang sekolah, kamu harus menjalani hukuman."
Hukuman sepulang sekolah? Kecil. Membersihkan kelas selama beberapa menit saat bubar kelas? Gampang. Orang tuaku juga pulang larut malam. Mereka tidak akan tahu tentang ini. Coba lagi lain kali Ibu Nia.
Aku menjalani hukumanku dengan baik lalu pulang. Meneluarkan kunci dari kantong celanaku dan membuka pintu masuk rumah. Aku mencium bau... aneh. Aku jalan melewati ruang tamu dan masuk ke ruang keluarga.
Si Kumis, kucingku, terbaring kaku berlumuran darah. Perut dan ususnya terburai, di sekitarnya bercampur genangan darah, kencing dan tinjanya. Aku terdiam untuk beberapa saat... sampai akhirnya aku melihat tulisan di dinding dengan tinta menggunakan darah milik kucingku:
"Ibu tidak menemukan tugas laporanmu, Doni, tapi Ibu masih menunggu kamu mengumpulkan tugas laporanmu. Ingat!!Tidak ada kesalahan keempat."
YOU ARE READING
SEBUAH CERITA UNTUK MENAKUT-NAKUTI ANAKKU
HorrorSebuah Cerita Untuk Menakut-Nakuti Anakku Dan kumpulan cerita pendek horror di Internet & Creepypasta lainnya. Disclaimer : Semua cerita berikut bukan karangan saya, saya hanya menerjemahkan dan mengumpulkan saja. Jika Anda membaca salah satu cerita...