1

11.6K 618 71
                                    

🌊🌊🌊

"Selamat ulang tahun ke sembilan puluh, Ana!"

Seorang duyung cantik berambut cokelat tersenyum manis pada temannya yang memiliki rambut perak sepunggung. Temannya itu menyodorkan sebuah kalung berliontin mutiara kerang. "Untukmu," ujarnya manis.

"Terima kasih, Marion." Ana yang bernama lengkap Anastasya Fisher itu memeluk temannya, Marion. "Kau selalu tahu apa yang kuinginkan," tambahnya pelan, nyaris berbisik.

Marion melepas pelukan itu kemudian menggeleng. Diraihnya kalung tadi dan dipakaikannya pada leher jenjang Anastasya. "Bukan ini yang sebenarnya kau inginkan." Duyung itu berbalik, menarik tangan Anastasya untuk berenang sedikit lebih ke atas, ke tempat yang semakin lama semakin terang, sampai akhirnya kepala mereka keluar dari air laut.

"Marion...." Anastasya kehilangan kata-kata. Dua puluh kilometer dari tempat mereka, tampak sebuah pantai yang cukup ramai. Banyak manusia di sana.

"Kau ingin punya kaki dan hidup di sana, bukan? Seperti ayahmu?" Anastasya hanya mengangguk, matanya masih terkunci pada sekelompok manusia di pantai. Matanya terfokus pada dua buah kaki yang membuat mereka bergerak bebas di atas tanah.

Sebuah perahu boat yang liar tampak melaju ke arah mereka.

"Hei! Awas!"

Anastasya sempat menoleh, matanya melebar ketika iris biru lautnya bertemu dengan iris cokelat milik lelaki itu.

Byur!

Tangan Anastasya tertarik ke dalam laut, Marion yang melakukannya. Kini keduanya sedang berenang secepat mungkin kembali ke dasar samudera. Manusia! Baru kali ini Marion melihat manusia sedekat itu!

Di permukaan, pemuda tadi tercenung. Tampaknya tak percaya dengan apa yang ia lihat. "Yang tadi itu...."

🌊🌊🌊

Sekarang Marion dan Anastasya sudah berada di perumahan duyung yang cukup elit. Ini karena ibu Anastasya dan ayah Marion merupakan anggota dewan. Di bawah ini tidak ada lagi kerajaan, duyung sudah hidup dalam sebuah negara demokratis yang dipimpin oleh seorang presiden.

"Apa dia melihatmu?" tanya Marion dengan napas memburu. Ekornya masih sibuk bergerak aktif, berenang menuju sudut yang sepi.

Anastasya tidak menjawab. Ia masih terbayang wajah manusia yang ia temui tadi. Tampan.... pikirnya, dan yang pasti, tidak bau amis. Dada Anastasya entah kenapa mulai bergemuruh tak wajar.

Marion makin khawatir, ia berpikir manusia memiliki efek berbahaya sampai-sampai membuat sahabatnya ini termenung dengan tatapan kosong. "Ana! Kau baik-baik saja?"

"Darat...," Anastasya tampaknya tuli mendadak, ia menolehkan kepalanya pada Marion, "ayo cari cara agar aku punya kaki." Sekarang gantian tangan Marion yang ditarik, Anastasya berenang sangat cepat dan gesit, mengabaikan sapaan dari duyung lain.

Mereka sampai di sebuah perpustakaan tua yang tampak terbengkalai. Dibanding perpustakaan, ini lebih mirip bangkai kapal yang memiliki sejumlah buku di dalamnya. Anastasya terlihat santai memilah-milah buku, lain halnya dengan Marion yang melihat-lihat bagian perpustakaan dengan takut.

Di sini sepi, tak banyak ikan yang berenang.

"Aku menemukan ini seminggu yang lalu. Banyak buku tentang duyung! Tenang, di sini aman, kok." Anastasya tampak memeriksa buku-buku yang ada. "Entah kenapa aku merasa di sini ada jawaban untukku." Dia menoleh pada Marion yang masih menatap ke sekitar dengan waswas. Anastasya mengeluarkan sorot mata meminta tolong.

"Apa pun untukmu," desah Marion mulai meraih sebuah buku dan membalik-balik halamannya.

Untuk sesaat, keadaan hening karena keduanya tenggelam dalam buku masing-masing.

"Lihat apa yang buku ini bilang! Katanya, 'Duyung memiliki usia yang panjang dengan pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda dengan manusia. Perbandingan umur mereka 6:1.'. Bukankah itu hebat?"

Anastasya mendekat dengan antusias pada Marion. "Berarti bagi manusia, umurku 15 tahun, dong?" Dia ikut menempatkan diri di belakang Marion, ikut melihat lembaran tua yang nyaris tak terbaca. Marion mengangguk setuju.

Tetapi tetap saja, setelah menggeledah semua buku yang ada di sana, selain yang tadi, tidak ada lagi informasi baru yang membantu. Juga tak ada informasi tentang bagaimana mengubah ekor manjadi kaki.

Anastasya dan Marion pulang dengan keadaan lesu, hari sudah gelap.

🌊🌊🌊

Ombak Biru [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang