🌊🌊🌊
Anastasya kira, kedatangannya sebagai murid baru akan disambut heboh. Sepertinya cerita sang ibu mengenai manusia sudah tidak bisa lagi dijadikan patokan. Ia sekelas dengan Emilya, juga Nickael yang Anastasya sadari memperlakukannya sedikit berbeda.
Seperti hari ini, hari keenam Anastasya berada di SMA. Setelah memaksa untuk mengajaknya berkeliling dan membuat Anastasya makin tercengang dengan perubahan yang terjadi pada tempat ini, Nickael memberi gadis itu sebuah penyangga lutut berwarna biru pada keesokan harinya.
"Kakimu tampak lemah, itu bisa membantu." Adalah alasan yang pemuda itu katakan.
Dan hari ini, Anastasya menemukan sekuntum mawar biru di atas mejanya saat hendak mengambil tas untuk pulang sekolah. Hari ini kelas selesai lebih cepat karena rapat para guru.
Emilya segera mendorong Anastasya pelan ke arah pintu kelas, di mana Nickael menunggunya dengan senyuman manis. "Aku menunggu kabar baiknya di rumah," bisik Emilya pelan. Dia memang sudah tahu tujuan kedatangan Anastasya dan mendukungnya sepenuh hati.
Anastasya serasa mendapat Marion kedua.
Jadi di sinilah mereka. Di pinggir pantai dengan hempasan ombak dan kesiur angin laut yang menyejukkan. Anastasya masih menggenggam bunga mawar biru tersebut.
"Aku selalu memancing di sini. Terkadang aku akan bermain perahu boat. Aku menyukai pantai. Aku juga menyukai laut dan isinya. Dan aku menyukai mata birumu yang jernih."
Anastasya hanya diam, meski kini jantungnya berisik sampai ke telinga. Ia sudah tahu apa arti debaran jantung ini dari Emilya.
"Mungkin memang aneh, tapi kurasa aku pernah melihat matamu itu di suatu tempat." Deg, dapat Anastasya rasakan tubuhnya melemas seketika.
Apa Nickael ingat?
"Tapi itu tidak penting. Yang kumau sekarang hanyalah kau dengan mata birumu yang indah. Bunga itu, apa kau tahu artinya?" Nickael tersenyum lembut sambil menunjuk mawar di tangan Anastasya.
Gadis itu menggeleng.
"Mawar biru, melambangkan kemisteriusan. Ini sangat misterius, bagaimana perasaanku padamu bisa muncul begitu saja? Bahkan tanpa kukehendaki. Bunga ini juga berarti kemustahilan. Mustahil aku bisa tiba-tiba mencintai seseorang pada pandangan pertama." Nickael berhenti sejenak, ia mendekati Anastasya kemudian menggenggam kedua tangan gadis itu.
"Tetapi mawar biru juga melambangkan cinta pertama. Aku tak pernah merasa jantungku segila ini saat di dekat seorang perempuan. Hanya kau yang begitu."
Anastasya mendongak menatap mata Nickael. Perlahan ia dapat merasakan irama jantung mereka yang hampir bersamaan. Cepat dan menggebu.
"Oleh karena itu," Nickael berlutut dengan satu kaki, "Anastasya Fisher, maukah kau menjadi kekasihku?"
Anastasya mematung. Setelah otaknya benar-benar yakin telinganya tak salah dengar, ia mengangguk kuat.
Jodoh yang tak bau amis, tentu saja....
"Ya! Tentu saja aku mau!" Detik berikutnya, Anastasya sudah berada di pelukan Nickael yang hangat. Anastaysa membalas pelukan itu.
Setelah mendapat beberapa kali kecupan di pucuk kepala, Anastasya mendorong dada bidang Nickael, melepas pelukannya. Pemuda yang kini resmi menjadi kekasihnya itu menatap Anastasya bingung.
"Ada satu hal yang ingin kuakui." Anastasya mundur beberapa langkah. "Kita memang pernah bertemu Nickael, empat bulan lalu saat kau naik perahu boat yang liar hingga 20 kilometer."
Mata Nickael membesar. "Jangan-jangan, kau...."
Anastasya mengangguk. Ia sudah pernah berjanji akan mengungkapkan identitasnya pada sang jodoh.
"Kau benar, aku duyung."
Lagi-lagi tangan Anastasya ditarik kuat, sehingga ia kembali jatuh ke dalam pelukan Nickael.
"Syukurlah, karena sebenarnya aku juga seekor duyung."
Sekarang, gantian Anastasya yang terkejut.
🌊🌊🌊
Tamat
________________________________________________________________
Author note:
Ditambah judul yang dua kata dan kata tamat, cerita ini pas 2999 kata *elap keringat.
Jadi, cerita ini adalah dalam rangka mengikuti kontes yang dibuat Wattpad, yakni ...
Valentine's Day Contest 2018 🎉🎉🎉🎉🎉
Fiuh, aku senang bisa menyelesaikannya. Pssst ... ini pertama kalinya aku bikin genre fantasy yang kek gini.
Jadi mohon maklum dengan segala kekurangan 😅 ada krisar? Ayo sini~ dengan senang hati aku tampung 😁
Oke, jangan lupa tekan tanda bintangnya sampai jadi warna kuning, ya? 😆😆😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Ombak Biru [COMPLETED]
FantasyMemang terdengar aneh jika Anastasya mengaku benci bau amis ikan. Tapi mau bagaimana lagi? Sejatinya ia memang persilangan antara duyung dan manusia. Tapi tunggu, ibunya bilang ekornya bisa berubah menjadi kaki saat umurnya 100 tahun? Oh tidak, itu...