Ini sudah satu minggu motor matic milik Chan dijadikan sanderaan oleh si Kim aneh itu.
Chan yang mulai merasa masa bodoh dengan kelakuan absurd kakak tingkatnya itu hanya membiarkannya, tak perduli. Toh, masih ada aplikasi ojek online. Walaupun tidak gratis, setidaknya ia bisa menjemput Pinky.
Tapi tentu saja rencama ojek online-nya tidak berjalan dengan lancar, karena setiap Chan membuka pintu kamar kosnya akan selalu ada Mingyu yang tengah duduk sambil merokok atau bermain game online di depan pintu kamar kosnya. Membuat Chan mau tidak mau harus terus berangkat kuliah dengan si kakak tingkat tetangga sebelah kosnya yang—menurutnya—kurang waras itu.
Chan kadang tidak mengerti dengan Mingyu, apa karena tidak ingin Chan menjemput Pinky ia harus melakukan hal nekat begini?
Ckck, sungguh merepotkan! Karena dia, Chan harus melakukan serangkaian kebohongan pada gadis cantik berdarah china itu. Hatinya merasa berdosa, puluhan kali ia merapalkan kata maaf setiap kali ia membalas chat dari Pinky, berbohong tentang ini dan itu.
Chan menghela nafas dengan berat, menelungkupkan wajah tampannya pada meja.
Tak lama, datang seseorang dengan langkah terburu-buru.
“Chan! Chan! Anjir! Itu, itu!” Haechan yang datang dengan heboh membuat Chan secara terpaksa menengadahkan kepalanya, menatap malas Haechan.
“Si anjer! Ah! Susah banget sih bilangnya!” omel Haechan pada dirinya sendiri, membuat Chan mengerutkan keningnya. Menanyakan pada Haechan, ada apakah gerangan yang sedang terjadi.
“Kak Mingyu berantem sama kak Hansol! Cepetan ke sana bego!”
Haechan menarik tangan Chan dengan paksa. Chan memberontak.
“Hae, Hae! Bentar, bentar ... Ini yang berantem kak Mingyu sama kak Hansol kenapa gue yang lu recokin anjir?!” emosi Chan lama-lama, setiap dengar nama Mingyu itu pasti ada aja masalah.
“Bego! Lu gak tau? Mereka berantem karna elu, tapir!”
“Hah? Ta-”
“Udah! Nggak ada tapi-tapian, cepetan kesana sebelum salah satu dari mereka mati konyol!”
Chan hanya pasrah di tarik oleh Haechan ke arah lapangan fakultas hukum, tempat dimana Hansol dan Mingyu adu jotos dan yang membuat Chan heran adalah ... Kenapa dirinya dapat menyebabkan kedua katingnya itu adu jotos?
‘Salah apa lagi, sih gue, Tuhan?‘ —jeritan hati Chan yang lelah.
🔥🔥🔥
Suara sorakan penyemangat memekakkan telinga terdengar bergemuruh, Chan dan Haechan mempercepat jalan mereka menuju kerumunan para mahasiswa kurang kerjaan yang sangat berisik tersebut.
Haechan dan Chan, keduanya tengah membelah kerumunan dengan sekuat tenaga mereka hingga akhirnya yang menjadi objek tontonan terlihat telah babak belur dengan luka di wajah dan lutut, darah berceceran membuat ngeri siapa saja yang melihatnya, tapi sepertinya sekerumunan orang bodoh ini tidak merasa risih sama sekali, bahkan dengan senang hati menonton dan merekam kejadian ini.
“WOI! UDAH WOI!” itu suara Hyunbin—ketua ukm basket, anak hukum—yang dengan lantang, tapi nggak bikin kedua pegulat gadungan itu berhenti buat adu jotos.
Chan sama Haechan maju untuk melerai, membantu Hyunbin yang kini tengah menarik Mingyu menjauh dari Hansol dan Hansol yang tengah dipegangi oleh duo Chan itu agar menjauh dari Mingyu.
Dengan susah payah mereka melerai mereka, “Udah anjing udah!” teriak Hyunbin lagi dengan murka, soalnya Mingyu sama Hansol maju lagi pas Hyunbin dan duo Chan lengah, bentar doang kok sehabis itu dengan bantuan mahasiswa lainnya mereka berhasil misahin Mingyu sama Hansol.
Chan menatap ngeri muka Hansol yang udah berlumuran darah, “Han! Gila lo ya?!” tanya Chan dengan kesalnya, Haechan cuman komat-kamit, takut Hansol sekarat soalnya darahnya banyak banget yang keluar. Keadaan Hansol gak jauh beda dari Mingyu di seberang sana yang lagi di urus sama Hyunbin cs.
Hansol senyum dengan bibir robeknya, “Santuy, bor. Olahraga gini doang gak bakalan bikin gue mati.” suaranya putus-putus, tapi tetep senyum bikin Chan gemes, pengen ngulek ini bule nyasar.
“Bacot ah, Tukimin!” hina Chan, terus dia minta bantuin yang lain buat ngangkat Hansol ke klinik yang ada di fakultas kedokteran.
🔥🔥🔥
Muka Hansol sekarang sudah bersih, hanya saja ada beberapa luka terbuka di sekitar bibir, pipi juga hidung dan mata pemuda blasteran tersebut yang kini tengah tertidur di atas kasurnya.
Hyunbin dan Haechan kembali ke kelas mereka masing-masing, meninggalkan Chan dengan dua pemuda sinting yang baru saja akan meregang nyawa mereka dengan cara yang konyol.
Chan mendengus, lalu menilik ke arah ranjang sebelah Hansol yang hanya dibatasi oleh kain pembatas berwarna putih. Disana ada lawan Hansol beradu jotos barusan, siapa lagi kalau bukan Kim Mingyu?
Chan mendekati Mingyu yang kini duduk di pinggir kasur klinik, tengah meringis, memegangi ujung bibirnya yang mungkin terasa sangat sakit, karena wajahnya menggambarkan hal tersebut dengan sangat jelas.
Chan duduk di sampingnya, “makanya, kak. Gausah sok jagoan, deh. Sakit, 'kan? Sukurin!” ujar Chan sambil menyempatkan mengatai Mingyu dengan wajah datarnya.
Mingyu tersenyum kecut, “lagian ngapain, sih kak? Kurang kerjaan banget jadi orang, kalau gini kan pasti udah aku yang bakalan repot ngurusin kakak,” omel Chan.
Mingyu terkekeh, “lucu banget, sih. Gemes jadinya” Mingyu mencubit pipi Chan pelan membuat cowok bermarga Lee itu menepis tangan Mingyu.
“Gausah aneh-aneh! Ayo pulang, nanti aku minta tolong Haechan izin-in kakak. Untung aja nggak ada dosen yang tau, kalau iya, habis lah kakak ke drop out dari kampus!”
Mingyu senyum kecil, terus ngusak rambut Chan, “perhatian banget sih” ujarnya.
Chan menatap datar Mingyu, “masih aku liatin, kak. Jauhin nggak tangannya dari kepala aku!”
Mingyu menarik kembali tangannya, melihat Chan yang telah berjalan keluar klinik. Mingyu masih terbengong.
Beneran nih? Chan perduli banget sama dia.
Chan kembali lagi dengan wajah sebal lalu menarik Mingyu untuk ikut dengannya, pulang kembali ke kos mereka.
+++
Hansol menguap, meregangkan tubuhnya yang terasa pegal. Sepertinya ia telah lama tidur di klinik.
Meringis pelan saat merasakan wajahnya benar-benar terasa hancur saat ini, Hansol tersenyum simpul mengingat apa yang telah ia lakukan tadi siang.
“Lumayan lah pukulannya, bikin nagih.”
Tbc
Mianhae makin gaje '-'
Maaf ya Chan, Hansol juga Seokmin. Gue gak ngucapin apa-apa, sori.
Wish y'all the best aja ya💐
KAMU SEDANG MEMBACA
Wrong [Mingyu × Chan]
FanfictionGimana kalau ternyata selama ini semua yang Chan pikirkan tentang Mingyu itu salah? SEASON 1 = TAMAT SEASON 2 = STUCK.